Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYEDIHKAN..!! KISAH WAFATNYA SITI KHADIJAH RA DAN PERMINTAAN TERAKHIR SEBELUM MENINGGAL DUNIA || Hidayah Ilahi Official

Dalam berdakwah, Rasulullah serta umat islam banyak mengalami ujian dasyat dan sangat berat. Orang-orang kafir nan musyrik banyak menolak dan menuntut Rasulullah untuk menghentikan dakwahnya. Hal ini dikarenakan mereka khawatir kalau kalua agama leluhur mereka lenyap. Sebagai langkah usaha, mereka membuat blokade dan pemboikotan masal di Makkah kepada Rasulullah dan pengikutnya. Peraturan inilah yang membuat Rasulullah dan Seluruh Kaum muslimin mengalami kesusahan, kekurangan makanan, kelaparan, dan dikucilkan. Keluarga Rasulullah juga mengalami nasib yang pahit dikala masa itu. Mereka serba kekurangan makanan dan bahan pokok, siti khadijahpun terkadang hanya mengandalkan rezeki yang tak terduga saja. Pasalnya istri Rasulullah itu kesulitan untuk berdagang dan beraktifitas normal berkaitan dengan adanya pemboikotan umat muslim tadi.

KISAH WAFATNYA SITI KHADIJAH DAN PERMINTAAN TERAKHIR

Siti Khadijah adalah ummul mukminin/ ibunya orang-orang beriman. Beliau adalah orang yang pertama kali beriman memeluk agama islam setelah mendengar kabar datangnya kenabian Rasulullah saw. Siti Khadijah sangat baik akhlaqnya, beliau tidak pernah membantah dan mendustakan Rasulullah SAW. Beliau juga mengorbankan jiwa dan hartanya untuk langkah syiar dan dakwah sang suami nabi Muhammad SAW.

Harta yang dimiliki siti Khadijah seluruhnya di infaqkan untuk pembiayaan dakwah Rasulullah hingga habis. Bahkan sangat ikhlasnya, harta beliau akhirnya habis dan tidak ada lagi yang tersisa. Tidak jarang beliau dan keluarga mengalami kekurangan makanan. Bahkanpula beliau sangat jarang makan. Akibatnya ketika siti Khadijah menyusui putrinya siti Fatimah yang keluar dan masuk kemulut siti Fatimah bukanlah air susu melainkan darah yang dihisap. 

Suatu hari Siti Khadijah menemani sang suami dan membaringkan dipangkuanya. Rasulullah kala itu  baru saja pulang dari berdakwah dengan sangat letih. Tiba-tiba Siti Khadijah menangis dan berlinang air matanya. Air mata itu menetes kepipi sang suami. Rasulullah bertanya. “Wahai Khatijah kok kau menangis sedih. ada apa sebenarnya dengamu?. Apa kamu nyesel punya suami sepertiku?. Dulu kamu kaya, memiliki kedudukan yang mulia, wanita terhormat. Tapi sekarang hartamu habis, engkau dicaci dan dihina bahkan orang-orang menjauh darimu. Apa kamu menyesal?

Siti  Khadijah Kemudian menjawab “Wahai Nabiyullah, Aku menangis bukan sebab itu.  Dulu memang aku wanita mulia, namun itu semua aku berikan untuk Allah dan Rasulnya. Dulu aku memang bangsawan namun itu semua aku berikan kepada Allah dan Rasulnya. Dulu memang aku wanita kaya, namun itu semua aku berikan untuk allah dan rasulnya. Kini hartaku telah habis dan engkau masih terus berjuang untuk menegakkan Agama yang diridhoi Allah ini”.

Baca Juga: KISAH BAPER SITI KHADIJAH MELAMAR NABI MUHAMMAD SAW

“Ya Rasul Allah. Kalau aku nanti mati namun seluruh perjuanganmu masih belum habis. lalu kau ingin lewat menyebrangi lautan/ sungai namun engkau tak menjumpai sebuah jembatan atau sebuah perahu, maka galilah kuburanku. Lalu silahkan engkau ambil tulang-tulangku untuk dijadikan  sebuah jembatan  dan jalan dalam menemui para umat-umatmu” begitulah besarnya perjuangan ibunda siti Khadijah dalam mengorbankan jiwa dan raganya. 

Rasulullah setiap hari selalu semangat dan teguh dalam menyebarkan agama islam ini. Namun banyak sekali terjadi penolakan, comohan dan penganiyayaan yang dilakukan oleh-orang kafir qurasih. Orang orang musyrik mulai mencari cara untuk menghentikkan dakwah Rasulullah SAW. Mereka lalu membuat pengumuman yang berisi pemboikotan dan wajib dipatuhi seluruh penduduk. Tulisan itu dipasang dinding ka’bah. Larangan itu berisi tidak boleh adanya jual beli, perkawinan, serta perdamaian sampai para pengikut Rasulullah menyerahkan diri  ataupun untuk dibunuh.

Peraturan gila orang musyrik itu sangat membuat Rasulullah dan pengikutnya sengsara. Mereka kesulitan dan kekurangan makanan karena siapapun dilarang memberikan makanan untuk mereka. Tapi tetapsaja ada orang-orang yang memberikan makanan secara sembunyi-sembunyi. Meskipun orang mushrik ingin bertujuan memberi pelajaran agar rasulullah berhenti berdakwah, Namun Rasulullah masih terus tegar dalam menyebarkan kebenaran.

Pemboikotan selama 3 tahun itu tentu saja membuat kesehatan Siti Khadijah berkurang. Karena selama ini umat islam sangat kekurangan makanan, gerak geriknya di awasi, di cemoh dan dilarang beraktifitas normal. Apalagi kondisi siti Khadijah semakin hari semakin tua. Hal ini menimbulkan dampak kesehatan beliau yang semakin menurun. Badan beliau lemas dan semakin lemas ketika menahan rasa sakit yang merasuki tubuhnya. Hal yang dilakukan beliau hanya berdizikir, memohon ampunan dan ridho dari Allah SWT.

Semakin hari kondisi siti Khadijah semakin parah di usianya yang semakin tua. Namun semangat perjuangan siti Khadijah masih beliau lakukan.  Ketika ajalnya hampir tiba, beliau pernah meminta maaf kepada Rasulullah”  Maafkan aku ya Rasulullah , jika aku istrimu ini  belum dapat berbakti  kepada engkau Ya Rasulullah”. Rasulullah berkata. ” Sesungguhnya tak seperti itu  Khatijah. kau itu sudah memberi dukungan banyak sekali untuk dakwah/ syiar agama islam ini “.

Ketika itu siti Khadijah menyuruh Fatimah kecil mendekat. Beliau berwasiyat kepada sang putri dan berkata” “wahai fatimah anakku. Aku berkeyakinan kalua ajalku semakin dekat. Yang ibu takutkan adalah pedihnya siksa kubur. Tolong sampaikan ayahmu, sebab aku malu memintanya sendiri. Mohon ayahmu agar memberikan sorban yang biasa dipakai menerima wahyu untuk digunakan sebagai kain kafanku”. Begitu hebatnya siti Khadijah dalam menyedekahkan hartanya di jalan allah, sampai sampai beliau tidak memiliki harta untuk membeli kain kafannya sendiri. 

Tidak lama kemudian Siti Khadijah menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau wafat dalam pangkuan Rasulullah SAW. Setelah itu rasa sedih dan duka menyelimuti Rasulullah dan orang-orang yang berada disekelilingknya. Tidak terasa cucuran air mata berderai mengalir deras dari mata mulia Rasulullah SAW. Istri yang selama ini setia dan amat beliau cintai telah meninggalkan beliau dan keluarga untuk selamanya. Rasulullah menangis dan mendekap sang istri dengan kuat dan berlinang air mata.

Siti Khadijah wafat pada tanggal 10 Ramadhan ditahun ke-10 nubuwat. Usia Siti Khadijah waktu itu adalah 65 tahun sedangkan usia rasulullah SAW 50 tahun. Kabar kepergian siti Khadijah membuat orang-orang islam bertakjizah dan memberikan penghormatan. Rasulullah turun untuk menyemayamkan jenazah sang istri kedalam liang lahat. Tampak jelas kesedihan yang dialamai beliau. Setelah waafatnya sang istri, Rasulullah masih tersimpan rasa sedih dan rindu yang mendalam. Sejak itupula rasulullah sangat lama sekali tidak memilih menikah lagi.  Menurut beliau tidak ada wanita yang bisa menadingi kesalehan dan kesetiaan siti Khadijah. 

Nah itulah sejengkal kisah Wafatnya sayyidah Khodijah dan permintaan sebelum beliau wafat. Kisah ini tentunya menjadi symbol sejarah akan besarnya jasa dan perjuangan ummul mukminin/ ibunya orang beriman yang ikhlas mendedikasikan harta dan raganya untuk agama dan umat muslim. Tentu perjuangan mereka sangat besar dari pada kita. Maka hendaknya mari kita bias mengambil poin poin akhlak terpuji beliau untuk kita contoh dalam kehidupan sehari-hari kita.

Wallahu’alamu bishowab.

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "MENYEDIHKAN..!! KISAH WAFATNYA SITI KHADIJAH RA DAN PERMINTAAN TERAKHIR SEBELUM MENINGGAL DUNIA || Hidayah Ilahi Official"