Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Lucu Abu Nawas Divonis Hukuman Mati oleh Kerajaan Sebab Berak Di Sungai || Humor Islam


Kisah Konyol Abu nawas memang cukup banyak. Salah satu yang menarik adalah kisahnya Bersama Raja harun Ar-Rasyid yang sungguh lucu. Sudah hal yang sering, kedekatan abu nawas dengan sang raja pasti menoreskan banyak kisah lucu dan koplak. Perbuatan Abu Nawas terkadang membuat Marah Baginda raja, tetapi disisi lain terkadang justru menghibur sang raja. Sering kali Sang Raja Harun Ar-rasyid yang waktu itu memimpin Dinasti Abbasiyah memebrikan banyak sanksi dan hukuman kepada si Abu Nawas. Tetapi Rupanya hukuman itu tak bisa menjadi effek jera untuk si Nu’Aiman. Selain itu ada kisahnya yang cukup unik, simak selengkapnya.

Pada suatu hari Raja harun mengadakan sebuah perjalanan untuk menjelajahi hutan-hutan. Untuk kegiatan itu, Beliau lalu mengajak abu nawas dan beberapa pengawal untuk menemaninya. Sang raja juga mengingatkan kepada pengawalnya untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. peraturan kebersihan lingkungan itu adalah undang-undang yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyat dinegeri itu. siapapun yang berani melanggar maka akan dikenakan sanki hukuman.

Sang raja berkata kepada  abu nawas & para pengawal  “Wahai kalian semua, aku ingatkan kalian tentang pentingnya uu kebersihan lingkungan. Siapapun dilarang buang air besar di sungai kecuali aku. Apabila hendak berak disungai maka wajib seizinku dulu. Siapapun yang melanggar undang-undang ini, maka akan dikenalan sangsi hukuman mati. Paham kalian semua…?” Siap paham baginda” sahut para pengawal. Kemudian sang raja dan rombongan melanjutkan menjelajahi hutan.

Ketika berada di tengah penjelajahan hutan, tiba-tiba perut sang raja mules & kebelet berak “Aduh, Stop pengawal kita berhentu dulu disini. aku mau berak dulu sudah tidak tahan ini” perintah sang raja.  Terpaksa perjalanan itu dihentikan sementara. Sang raja lalu pergi mencari sungai untuk menyelesaikan hajatnya. Setelah menemukan sungai  sang raja lalu berak  di aliran sungai itu. kondisi air yang digunakan berak sang raja waktu itu, genangannya mengalir menuju ke arah utara.

Pada waktu yang bersamaan, Abu nawas juga ikut kebelet berak. dia kebingungan mau berak dimana, tetapi dengan kenekatanya, dia lalu memutuskan pergi  menuju sungai untuk membuang hajatnya. Dengan sembrononya Abu Nawas lalu berak bersebelahan dengan sang raja tepatnya  disebelah atas aliran air sungai itu. Dengan leganya abu nawas lalu mengeluarkan kotoran tainya. Kotoran itu lalu terbawa arus air sungai dari arah selatan menuju kearah utara.

Tidak terduga, kotoran tai abu nawas mengalir  mendekati sang raja harun yang lagi fokus berak juga. Ketika sang raja melihat ada Pisang goreng  yang nongol didepanya, beliau lalu marah dan naik pitam. “ Hai siapa yang berani-beraninya berak disungai. Ini kotoranya siapa, ini tainya siapa. Kurangajar, nggak ada akhlak” ucap sang baginda dengan nada emosi. Peristiwa ini jelas menentang perundang-undangan yang sudah dibuat oleh sang baginda. Sang raja lalu memerintahkan untuk mencari orang yang berani sembarangan disungai itu.

Setelah diselidiki, ternyata itu semua adalah kelakuan dari abu nawas sendiri. Abu nawaslah yang menjadi tersangka atas tindak kriminal ngising / berak sembarangan disungai. Atas kesalahannya itu maka Abu nawas lalu dibawa kepengadilan kerajaan. Setelah menjalani sidang, pengadilan kerajaan akhirnya memutuskan memberikan sanki hukuman mati kepada Abu nawas. Hukuman ini dijatuhkan akibat abu nawas berani melanggar undang-undang tentang kebersihan lingkungan.

Namun sebelum abu nawas dihukum mati, kerajaan memberikan sebuah kesempatan terakhir kepada Abu nawas untuk membela diri.  “Wahai abu nawas, atas kesalahanmu, kau dijatuhi hukuman mati. Namun kerajaan memberikan suatu kesempatan untukmu. Silahkan melakukan pembelaan, silahkan sampaikan apa alasanmu melakukan perbuatan itu. jika alasanmu logis maka bisa menyelamatkanmu”.

Pada kesempatan itu abu nawas mulai memutar-mutar otaknya untuk menemukan alasan yang tepat. Dengan mudahnya akhirnya abu nawas berkata kepada sang baginda raja “ Wahai paduka raja yang mulia. Sebenarnya aku ini sangat rela dihukum mati. Tapi perkenankanlah aku menyampaikan beberapa alasan sebab hamba berani berak Bersama paduka disungai.  Sebenarnya justru itu adalah bukti atas kesetiaan hamba kepada baginda raja” perkataan  abu nawas ini  membuat baginda heran.

Abu nawas lalu memberikan penjabaran yang lebih dalam. ” Maaf Yang Mulia, sebenarnya Alasanku itu sebab kotoran yang mulia seharusnya butuh pengawalan. maka kotoranmu aku kawal dengan kotoranku kemana perginya. Kotoranku itu selalu posisinya berada dibelakang kotoranmu. Ini sebenarnya wujud akhlak kesetiaanku kepada engkau wahai yang mulia. Justru yang seharusnya diberi hukuma mati itu palah rakyat baginda yang berani-beraninya BAB di utara engkau. karena hal itu sebuah kelancangan mendahului kotoran baginda” sanggahan abu nawas dengan pedenya.

Setelah mendengar jawaban abu nawas, Sang Raja lalu termanggut-manggut kagum atas alasan abu nawas yang masuk akal. Sang baginda raja sangat trenyuh dan haru mendengar alasan abu nawas yang sangat menakjubkan dan luar biasa. Atas jawaban itulah akhirnya abu nawas dibebaskan dari hukuman mati. Tidak sampai disitu saja, Abu nawas lalu palah diberi hadiah istimewa oleh baginda raja sebab atas jasa dan pengorbananya. Perbuatan Abu Nawas itu sungguh membuat bangga sang baginda raja. Subhanallah…..Semoga kisah ini bermanfaat dan menghibur. Wallahu A’lamu Bishowab.

Wassalamu'alaikum.Wr.Wb.

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Lucu Abu Nawas Divonis Hukuman Mati oleh Kerajaan Sebab Berak Di Sungai || Humor Islam"