Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Hud As di Tengah Kaum Aad Yang Ngeyelan dan Durhaka

Nabi Hud

Nabi Hud As adalah seorang Nabi yang berbudi tinggi, penyantun, pengasih, berlampang dada, sabar, cerdas dan tegas. Beliau adalah keturunan dari Sam bin Nuh (cucu Nabi Nuh As ). Beliau diutus oleh Allah SWT di tengah-tengah kaumnya yang ngeyel dan durhaka untuk menegakkan kembali ajaran yang benar. Mereka adalah suku Aad yang berbadan besar-besar dan sangat kuat-kuat. Kaum Aad telah dikaruniai tanah yang sangat subur dan lengkap dengan sarana irigasi yang baik. 

Air itu seolah memancar dari berbagai penjuru untuk menyirami dan menyuburkan lahan tanah perkebunan dan pertanian mereka. Berkat karunia Allah ini, mereka hidup makmur. Mereka juga mampu merekayasa bukit dan pegunungan menjadi bangunan yang indah dan megah. Inilah menjadi sebuah bukti betapa tinggi peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa itu. Dalam waktu singkat mereka berkembang pesat dan menjadi suku terbesar diantara suku-suku yang lainya. 

Baca Juga : Fakta Mujizat Nabi Sulaiman Yang di Kagumi Manusia dan Jin Setan

Namun, kecenderungan manusia selalu lalai. Bila kemewahan dan kemakmuran itu telah tercapai, mereka bahkan lupa diri dan hanya memperturutkan hawa nafsunya yang tak pernah puas. Bukan Allah lagi yang mereka sembah melainkan berhala batu yang bernama Shamud,  Shada dan Al-Haba. Bangsa Aad terkenal paling durhaka pada zaman itu. Mereka hidup di negeri Ahqaf, yaitu antara negara Umman dan Yaman. 

Kejahatan dan kemaksiatan mereka benar-benar sangat keterlaluan. Pada saat itu Nabi Hud As berkata kepada kaumnya : "Wahai kaumku, kalian telah menempuh jalan yang keliru dan sesat. Batu-batu dan berhala-berhala itu yang kalian sembah tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mampu memberikan kebaikan maupun kemelaratan. Hanya Allah yang pantas kita sembah. Dialah yang selalu memberikan rizki berlimpah ruah sehingga kalian semua dapat hidup makmur di muka bumi ini.

Allah yang menghidupkan kita dan mematikan kita. Ingatlah, Allah akan menghidupkan kita semua kembali di akhirat guna untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kita di muka bumi. Siapa yang beramal baik dia akan mendapat pahala sorga yang penuh dengan kenikmatan. Sebaliknya siapa yang berbuat kejahatan dan kemaksiatan dia akan menerima siksa yang pedih dan penghinaan." 

Baca Juga : Kisah Nabi Musa Menerima Wahyu Dan Kitab Taurad

Ajakan Nabi Hud ini malah dilecehkan oleh kaumnya. Kata mereka, "Tak mungkin bisa orang yang sudah mati akan di hidupkan lagi. Itu hanya omong kosong dan bualanmu saja. Orang hidup hanya sekali. Susah senang ya hanya di muka bumi ini. Kalau sudah mati ya sudah, berarti tidak ada urusan lagi." Mereka bahkan berani mencerca Nabi Hud. Dan perbuatanya makin keterlaluan. Kemaksiatan merajalela. 

Mereka bahkan tidak mau sama sekali menerima Nabi Hud sebagai utusan Allah, bahkan mereka malah mengejeknya, sebagai orang yang bodoh tidak berakal sehat. Di kemudian hari Allah menurunkan adzab atas kedurhakkan mereka. Bangsa kaum Aad kemudian ditimpa musim kemarau panjang selama tiga tahun. Tak ada satu tetes air hujan sama sekali dalam kurun itu. Rusaklah semua lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang mereka banggakan selama ini. Bahaya kelaparan mengancam di mana-mana.

Itulah kisah kaum Nabi Hud yang ngeyelan dan durhaka jika diajak di jalan yang benar tidak mau. Dan akhirnya Allah SWT menurunkan adzab kepada kaum Aad yang sombong itu. Semoga cerita diatas bisa kita ambil hikmahnya, dan bisa untuk pelajaran bagi kita semua agar tidak menjadi orang yang durhaka. Karena Allah Maha Mengetahui semua perilaku hambanya. Walaupun itu tersimpan di hati yang dalam. Sekian, wassalamu'alaikum wr,wb.

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Hud As di Tengah Kaum Aad Yang Ngeyelan dan Durhaka "