Tips Rahasia Bisnis yang Berkah Menurut Ajaran Islam

Assalamu'alaikum wr,wb. Taukah anda bahwa bisnis itu bukan lah sekedar untung rugi saja, tetapi juga surga dan neraka. Nah, bisnis yang berkah adalah bisnis yang bisa membawa kita menuju surga. Bagaimana cara agar bisnis kita menjadi berkah ? Berikut adalah penjelasanya. Apa makna berkah ? Makna berkah adalah tetapnya kebaikan atau bertambahnya kebaikan. Ibnu Qoyyim Aljauziyyah rahimallah berkata : "Maksud keberkahan tersebut adalah langgengnya kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Inilah hakikat barokah." (Jalaul Afaham Fii Fadhlish Sholah 'Ala Muhammad Khoiril Anam). 

Jadi rumah yang berkah adalah rumah yang dalamnya berisi kebaikan dan semakin hari semakin banyak kebaikannya. Sebaliknya rumah yang tidak berkah adalah rumah yang isinya penuh dengan keburukan dan semakin hari semakin banyak keburukan di dalamnya. Begitu pula dengan bisnis, bisnis yang berkah adalah bisnis yang berisi dan membawa pelakunya ke dalam kebaikan. Semakin hari semakin banyak kebaikan yang diperoleh dari bisnis tersebut. 

Contoh dari keberkahan bisnis adalah dengan bisnis tersebut pelakunya tidak lalai dari perintah Allah SWT seperti sholat, membaca Al-Qur'an, menuntut ilmu, sedekah dan terhindar dari berbagai larangan Allah SWT Seperti berfonya-foya, riba, penipuan, curang, dsb. Maka menjadi penting disini jika kita ingin bisnis kita yang berkah atau bahkan hidup kita seuruhnya berkah adalah mengetahui perintah dan larangan Allah SWT. Dan hal tersebut tidak bisa diraih kecuali dengan belajar. 

Setelah mengetahui perintah dan larangan Allah SWT bisnis yang berkah ditentukan oleh keistiqomahan kita dalam menaati perintah Allah SWT tersebut dan menjahui larangan-Nya. Tentu kita sudah tahu bahkan merasakan, Kalau godaan dalam maksiat itu luar biasa. Bahkan banyak orang terjebak hutang riba, karena godaan dari lembaga keuangan. Godaan -godaan seperti inilah yang menjadi tantangan kita jika kita ingin bisnis yang berkah dan seberapakah kuat kita. 

Keberkahan bukan sekedar terlihat keuntungan yang kita peroleh. Karena bisa jadi profit atau keuntungan kita banyak tapi tidak berkah jika cara yang kita gunakan mengandung keharaman. Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memiliki hak khiyar ( membatalkan atau melanjutkan transaksi ) selama kedanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli. Tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang." (HR. Bukhari dan Muslim ) 

Baca Juga : Hukum Akad Syirkah (kerja sama bisnis dalam islam )

Kemudian keberkahan dalam bisnis juga bisa dinilai dari tujuan kita dalam berbisnis apa sebenarnya tujuan kita dalam berbisnis. Karena Rasulullah SAW bersabda : "Wahai hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis) maka harta itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya untuk keserakahan maka hartanya itu tidak akan memberkahinya seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang diatas lebih baik dari pada tangan yang di bawah." (HR. Bukhari ) 

Jika tujuan kita berbisnis untuk tujuan yang mulia semisal memberikan nafkah yang halal untuk keluarga, membantu fakir miskin, membantu dakwah dan jihad di jalan Allah dan kita menjalankan bisnis dengan mengikuti aturan Allah SWT, maka ingsa Allah bisnis yang kita lakukan adalah bisnis yang berkah. Tetapi jika bisnis yang kita lakukan hanya untuk menumpuk-numpuk harta kekayaan kita sendiri dan jusru kita menjadi khawatir jika harta itu berkurang maka bisa jadi tidak berkah. 

Nah itulah yang disebut bisnis yang berkah. Bisnis yang denganya semakin meninggikan islam dan kaum muslimin. Semoga bermanfaat Barokallah Fikum,  Wassalamu'alaikum wr,wb.