Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Abu Nawas Hampir di Bunuh Oleh Raja Harun Al-Rasyid

 

kisah abu nawas

Kisah Abu Nawas dan Khalifah Harun Al-Rasyid merupakan sebuah cerita yang baik dan terkenal dikalangan umat islam. Hubungan antara penguasa dan penyair yang pandai dan lelucon itu banyak diceritakan karena didalamnya mengandung banyak sekali pelajaran. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, Khalifah Harun Al-Rasyid sangat murka kepada sahabat dekatnya yaitu Abu Nawas. Dia ingin sekali membunuh Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas telah mengeluarkan fatwa, "tidak perlu rukuk dan bersujud ketika sholat".

Terlebih parahnya lagi, Raja Harun Al-Rasyid mendengar bahwa Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pemimpin yang suka fitnah! Khalifah Raja Harun Al-Rasyid mulai terpancing saat para pengikutnya mengatakan bahwa Abu Nawas memang pantas dipenggal karena melanggar syariat Islam dan menyebarkan hoax atau fitnah. 

Pada saat itu, Khalifah Raja Harun Al-Rasyid mulai gelisah, dia ingin bertemu langsung dengan Abu Nawas untuk mengklarifikasi  masalah ini. Abu Nawas kemudian dibawa ke istana untuk menghadap Khalifah Harun Al-Rasyid. Pada saat itulah Khalifah Harun Al Rasyid bertanya tentang kebenaran kabar yang di dengarnya. "Wahai Abu Nawas, apakah benar menurut kamu rukuk dan sujud dalam sholat itu tidak perlu?" tanya Khalifah Harun Al-Rasyid  dengan menahan amarahnya. "Ya, itu benar, baginda mulia." Jawab Abu Nawas dengan tenang. 

Khalifah Harun Al-Rasyid  bertanya lagi, dengan nada suara yang lebih tinggi. "Wahai Abu Nawas apakah benar kamu memberi tahu kepada orang-orang bahwa saya, Harun Al-Rasyid adalah seorang khalifah yang suka fitnah?".  "Ya, itu benar, baginda mulia." Jawab Abu Nawas dengan tenang. Setelah mendengar jawaban dari Abu Nawas, Khalifah Harun Al-Rasyid lalu berteriak dengan suara yang sangat keras. Khalifah Harun Al-Rasyid lalu berkata, "Wahai Abu Nawas, engkau  pantas dihukum mati, karena telah melanggar hukum Islam dan menyebarkan fitnah tentang khalifah!". 

Baca Juga : Kisah Abu Nawas lucu dan kocak Rela Menjual Rajanya Sendiri - Part 1

Abu Nawas pun tersenyum dan berkata, “Wahai baginda mulia, saya tidak mengelak bahwa saya telah mengeluarkan dua pendapat sebelumnya, tetapi tampaknya berita yang sampai kepada baginda itu tidak lengkap. Kata-kata saya dipelintir, dijagal, seolah-olah Saya berkata salah." Harun Al-Rasyid kemudian marah-marah dan berkata, "Apa maksudmu, Abu Nawas? Jangan membela diri. Kamu telah mengaku dan mengatakan bahwa berita itu benar." 

Abu Nawas beranjak dari tempat duduknya dan menjelaskan dengan tenang, “Wahai baginda mulia, saya memang mengatakan bahwa rukuk dan sujud tidak perlu dalam sholat. Tapi dalam sholat apa? Saat itu saya menjelaskan tata cara sholat jenazah yaitu tidak perlu rukuk dan sujud." Khalifah Harun Al-Rasyid bertanya lagi dengan nada menurun.

"Bagaimana dengan saya yang suka fitnah?" Tanya Khalifah Harun Al-Rasyid dengan nada menurun. Kemudian, Abu Nawas menjawab sambil tersenyum, “Wahai baginda mulia, menurut menjelaskan tafsir Surat Al-Anfal ayat 28, yang berbunyi 'ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu hanyalah fitnah (ujian) bagimu'. Sebagai seorang khalifah dan ayah, tentunya cinta harta dan anak. Berarti baginda mulia suka 'fitnah' (ujian) dong.” Mendengar penjelasan sekaligus kritik Abu Nawas, akhirnya Khalifah Harun Al-Rasyid merasa sangat malu sekali, menyesal dan sadar akan kesalahannya. Semoga kisah ini bermanfaat.  Wallahu 'alam bishawab 


Posting Komentar untuk " Kisah Abu Nawas Hampir di Bunuh Oleh Raja Harun Al-Rasyid"