Biografi KH. NASHIHIN CHAMID (Pengasuh Pondok Pesantren Salaf API Winong Kemiri Purworejo)

Pondok Pesantren salaf API Winong didirikan oleh KH. Imam Chamid & Ny Hj. Qomariyah Chamid di desa Winong kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo propinsi Jawa Tengah pada tahun 1970 M. 12 tahun kemudian sang pendiri (Kh Imam Chamid) wafat, tepatnya pada tahun 1982.Setelah KH. Imam Chamid Wafat, estafet kepemimpinan pesantren diteruskan oleh putra - putra beliau, salah satunya adalah KH. Nashihin chamid.

BIOGRAFI PENGASUH PONPES API WINONG (KH. NASHIHIN CHAMID) 

MASA KECIL

KH. Nashihin Chamid yang kerap di sapa dengan panggilan "Pak Nash" dilahirkan pada tahun 1972 di Dukuh Karangmulyo RT.01/ RW.02 Desa Winong, Kemiri, Purworejo, Jawa Tengah.Dikisahkan bahwa nama “Nashihin” diberikan oleh sang ayah karena saat kelahirannya sang ayah tengah menghatami ngaji kitab Durrotun Nashihin.Nasab beliau bersambung kepada salah satu ulama besar Purworejo, Yakni KH. Imam Puro. (turun ke 6)Semenjak kecil, beliau ( Pak Nash ) sudah dididik pendidikan agama oleh kedua orang tuanya, namun disaat masa kecilnya (10 tahun) sang ayah dipanggil oleh Yg Maha Segalanya. (1982)( wafat tgl 3 bln Sya'ban )Pak nash kecil harus menyandang status "anak yatim". 

RIWAYAT PENDIDIKAN 

Setelah Lulus Sekolah Dasar tahun 1986, beliau (Pak Nash) dipondokkan oleh sang ibu di Pondok Pesantren Mambaul Huda Kebumen dibawah asuhan KH. Mudzakir Hidayat (1986 - 1991) Di pesantren itu beliau dididik berbagai macam disiplin ilmu, mulai dari ilmu Nahwu, Shorof, Fiqih, tasawwuf dan lain-lain.

Selanjutnya untuk meneruskan misinya beliau nyantri & berguru ke berbagai ulama besar lainnya, seperti:

-Alm Waliyyulloh Kh Maemon Zubair Sarang Rembang pada sekitar tahun 1999.

- Al 'Arif Billah Kh Thoifur Mawardi sampai saat ini, yg beliau ( Kh Thoifur Mawardi ) adalah kakak  sepupunya

- KH. Abdurrohman Chudlori, Sinuwun Al Karim ibnal Karim Bp. Ahmad Muhammad dan para Masyayich Di Pondok Pesantren Salaf API Tegalrejo Magelang ( 1991 - 1995) 

Di pondok tegalrejo yang sangat ketat dan disiplin itu beliau (Pak Nash) semakin nikmat dalam mengaji, riyadloh dan wadzifah yang lain.Namun disaat asyik - asyiknya mondok di tegalrejo, sang guru Sinuwun Bapak Ahmad Muhammad  dawuh :”kowe kudu bali, kudu mulang ngaji”(memerintah Agar beliau Pak Nash segera pulang, untuk meneruskan perjuangan almarhum sang ayah.Beliaupun mengikuti dan mentaati perintah sang guru, meskipun keputusan itu sangat berat.

AKTIFITAS DAKWAH 

Maka setelah mukim dari Pondok beliau mulai mengaplikasikan ilmunya ditengah-tengah masyarakat, langkah demi langkah beliau wujudkan lewat berdakwah dan menghidupkan kembali pesantren API Winong peninggalan sang ayah. Pada saat awal mula menata membangun insfrastruktur dan  kurikulum pondok API Winong, beliau banyak sekali menghadapi tantangan, namun buah kesuksesan itu kian menunjukkan hasil manis, banyak wali santri yang berdatangan menyerahkan putra - putrinya untuk mondok di pesantren ini. Awalnya hanya kisaran 15 - 20 orang santri, namun seiring berjalannya waktu jumlah santri semakin banyak yang mondok. mereka datang dari berbagai kota dan daerah di tanah air, ada dari Papua, Sumatera, Kalimantan, terutama dari jawa tengah chususnya daerah Purworejo - kebumen, terhitung hingga saat ini tahun 2020 jumlah santri kisaran 350 orang santri.

PENGALAMAN ORGANISASI MASYARAKAT

Kecuali dari itu Beliau juga aktif berkhidmah di berbagai kegiatan dan kepengurusan organisasi sosial keagamaan, seperti di :PCNU Kab. Purworejo. (sebagai Katib Syuriyyah PCNU pwr 3 periode, 2004 - 2019), P4SK cabang Kabupaten Purworejo, P4SK Pusat Tegalrejo Magelang. 

KAJIAN ONLINE

Rangkaian pengajian & dakwah beliau juga kerap di unggah dan disiarkan secara live diberbagai media social seperti facebook, youtube, instalgram dll. Chanel media yang biasa mensiarkan diantaranya :

- Facebook : Pak Nash & API Winong

- Youtube : Pak Nash Official & API Winong TV

- Instalgram : pak.nash & ponpes_salaf_api_winong.

Penulis: Muchtadil Anwar, A.Md (Alumni Ponpes API Winong 2008-2020)