Hukum lupa niat puasa dalam bulan ramadhan

Hukum lupa niat puasa dalam bulan ramadhan

Assalamu'alaikum wr,wb. Perlu sekali kita ketahui bahwa dalam menjalankan ibadah puasa pada bulan suci ramadhan sering terjadi lupa niat pada malam harinya, padahal niat puasa pada malam hari bulan ramadhon hukumnya wajib karna ada hadist nabi yg berbunyi, "Barang siapa yang belum berniat(puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya" (HR.Ad-daru Quthni dan Al- Baihaqi)

Dari hadist yg sudah di sebutkan tadi para ulama sepakat bahwa niat puasa pada malam harinya bulan ramadhan hukumnya wajib menurut jumhur ulama.menurut pendapatnya imam syafi'i niat puasa ramadhan harus di lakukan setiap hari malamnya bulan ramadhan, maka dari itu jika ada seseorang niat pada malam hari pertama maka malam hari ke dua harus mengulang niatnya lagi. 

Baca Juga : Alasan Bisnis MLM Haram Dalam Islam

Bagaimana solusi untuk menyikapi pada seseorang yang takut akan lupa niat puasa pada malam harinya puasa bulan ramadhan?

Dalam kitab اعانة الطالبين juz 2 halaman 221 ( toha putra)di jelaskan, menurut pendapat imam malik cukup  satu niat puasa pada malam bulan ramadhan untuk satu bulan penuh dan tidak harus mengulangi setiap harinya. Pendapat imam malik inilah yang sering di pakai pada kalangannya pengikut madhab imam syafi'i di malam pertama bulan ramadhan untuk berhati2 jikalau nanti sewaktu-waktu lupa niat pada malam harinya puasa bulan ramadhan.

inilah niat mengumpulkan semua puasa bulan ramadhan mengikuti pendapat imam maliki

  نويت صوم جميع الشهر  رمضان هذه السنة تقليدا للامام مالك فرضا لله تعالى

Saya niat semua puasa bulan ramadhan pada tahun ini mengikuti imam maliki fardu karna alloh ta'ala

Hukum melafadkan (membaca) niat adalah sunnah menurut pendapat imam syafi'i karna yang dinamakan niat itu di dalam hati jadi yang wajib hanya niatnya saja. Banyak yang sering terjadi salah faham bahwasannya niat itu ya apa yang sudah mereka baca ketika bersama-sama dengan imam terawih pada malam hari padahal membaca saja atau melafadzkan niat itu belum bisa mewakili adanya niat kecuali harus di siratkan juga dalam hati.