Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Jenazah Utuh dan Wangi Sahabat Abu Thalhah Al Anshari

 

Sebagian orang mungkin masih jarang mendengar akan kisah sahabat Rasulullah yang bernama  Abu Thalhah Al Anshari.  Dahulu Dizaman jahiliyah beliau sudah menjadi abdi para patung dan berhala. Produk sesembahan dirancang dan dibuat dengan material yang cukup mahal. Sahabat Abu Thalhah sudah terkenal sebagai orang saudagar yang kaya raya. Namin dibalik kekafirannya, Akhirnya Hidayah Allah turun dan menjadikan Sahabat Abu Thalhah Al Anshari masuk islam. Beliau mengucapkan Syahadat dituntun oleh calon istrinya sendiri. Amalan ibadah yang sering dilaksanakan Abu thalhah setiap harinya adalah Puasa. Berikut Kisah Tentang Jenazah Sahabat Abu Thalhah Al Anshari yang harum dan utuh.


Kisah Jenazah Utuh dan Wangi Sahabat Abu Thalhah Al Anshari

Sebelum memeluk agama islam, Allah SWT telah menganugerahkan Abu Thalhah harta dan kekayaan yang melimpah ruah. Abu Thalhah memiliki perkebunan kurma dan Anggur yang sangat luas. Bahkan hebatnya lagi, perkebunan milik abu thalhah merupakan satu-satunya perkebunan paling luas di kota yastrib Madinah waktu itu. Pohon-pohonnya berdaun sangat lebat dab berbuah banyak. Hasil panen buah dari kebun Abu thalhah juga menghasilkan kwalitas yang subur, bagus dan memiliki rasa buah yang manis. Kekayaan ini menjadikan Abu Talhah dikenal sebagai bangsawan yang cukup mapan dan kaya raya.

Suatu ketika Abu thalhah yang masih kafir memutuskan untuk melamar dan menikahi wanita janda yang bernama ummu sulaim. Wanita itu dikenal memiliki akhlaq baik , cerdas dan terlihat sempurna. Abu thalhah sendiri merupakan seorang pria yang nampak sempurna, terpandang, kaya dan memiliki status social yang sangat bagus dilingkungan kaumnya. Selain itu Abu thalhah juga memiliki keahlian handal seperti penunggang kuda yang hebat dan ahli dalam panah memanah.  Ia merasa sangat yakin bisa meminang ummu sulaim meskipun banyak juga lelaki lain yang ingin melamar ummu sulaim. Kemudian berangkatlah Abu thalhah menuju rumah Ummu sulaim.

Setelah sampai, kemudian Abu thalhah mengutarakan pinangannya kepada Ummu sulaim, Namun sayang lamaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh ummu sulaim “Sungguh pria sepertimu, wahai abu thalhah, tidak pantaslah  aku tolak lamaranya. Tetapi aku tak mau menikah dengan mu karena kamu kafir” kata ummu sulaim.  Sebelumnya Ummu sulaim memang pemeluk agama nenek moyang, namun setelah mendengar dakwah dari mushab bin umar maka beliau mengimani Rasulullah SAW dan memeluk agama islam.  Kemudian Abu thalhah merayu ummu sulaim dengan iming-iming emas dan perak  agar bersedia menerima lamaranya.

Namun lamaran Abu thalhah tetap ditolak. Dengan kesholihanya Ummu Sulaim berkata “Kusaksikan kepada Anda, hai Abu thalhah, kusaksikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh jika kamu islam, aku ikhlas kamu menjadi suamiku tanpa emas dan perak. Cukuplah islam itu menjadi mahar untuk ku”. Mendengar jawaban takjub ummu sulaim, akhirnya Abu thalhah bersedia  dan bergembira untuk memeluk agama islam. Setelah itu ummu sulaim memerintahkan Abu thalhah untuk menghancurkan dan membuang patung berhala sesembahanya dirumah .  Abu thalhah lantas bersyahadat  dan menikahi Ummu Sulaim dengan mahar masuk agama islam subhanallah.

Sejak memeluk agam islam, Sahabat Abu thalhah mulai berkiprah dalam perjuangan islam Bersama Rasulullah SAW. Beliau juga satu dari tujuh puluh orang yang mengucapkan sumpah baiat kepada Rasulullah di Aqobah. Beliau juga diangkat Rasulullah menjadi komandan untuk mengislamkan kota yastrib. Harta Nyawa dan hidup Sahabat Abu thalhah diserahkan untuk membela Rasulullah dan menegakkan islam. Didalam perang uhud, Abu thalhah menjadi orang yang selalu melindungi tubuh Mulia Nabi Muhammad SAW dari serangan dan panah para musuh.

Sahabat Abu Thalhah dikenal sebagai seorang yang dermawan, beliau tidak segan-segan menyedekahkan perkebunan untuk kepentingan Agama Allah dan rasulnya. Hampir Sepanjang hidupnya, Sahabat Abu thalhah selalu mengisi hari-harinya dengan berpuasa dan aktif dalam laga peperangan jihad. Bahkan sekitar tiga puluh tahunan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Sahabat Abu thalhah  masih tetap semangat menjalankan amalan ibadah puasa setiap hari, selain hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Selain itu kondisi fisiknya juga tidak menjadi alasan untuk tidak ikut dalam aktifitas jihad menegakkan Agama islam.

Ketika sampai dimasa kekhalifahan Ustman bin Affan, usia Sahabat Abu thalhah kian tua dan senja, namun usia tua tidak menjadikanya alasan untuk tidak ikut perang. Waktu itu kaum muslimin akan mengadakan pertempuran jihad di lautan.  Abu thalhah lantas memutuskan untuk ikut dalam barisan tantara islam. Meskipun anak-anaknya melarang untuk ikut perang karena sudah tua, namun tekat Abu thalhah tidaklah surut. Beliau tetap berpegang terhadap prinsipnya dan memilih menolak permintaan putra-putranya untuk tidak ikut perang. Kemudian berangkatlah  Sahabat Abu thalhah berlayar Bersama pasukan muslimin lainya.

Ketika perahu sedang berada ditengah laut, tiba-tiba tubuh sahabat abu thalhah yang sudah tua langsung drop. Beliau lantas mengalami sakit yang cukup keras. Namun taqdir berkata lain, Akibat sakit yang mendalam, tubuh Sahabat Abu thalhah lantas tidak bisa bertahan lama dan akhirnya meninggal dunia.  Wafatlah seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat mulia dalam keadaan syahid, kesan hidupnya memberikan contoh teladan yang baik dalam berjuang, beribadah dan mencintai Rasulullah SAW.  Sahabat Abu thalhah wafat diatas kapal yang sedang berlayar di lautan luas. Namun kejadian luar biasa terjadi pada jenazah Abu thalhah.

Baca Juga: Kisah Lucu Sahabat Ali PRANK Rasulullah SAW Dengan Biji Kurma Hingga Bikin Tertawa Tawa

Setelah wafatnya Sahabat Abu thalhah, Para kaum muslimin lantas mencoba mencari-cari daratan untuk memakamkan jenazah sahabat Abu Thalhah. Namun berhari hari mencari tetap tidak menemukan satu pulaupun kecuali ketika setelah menginjak hari ke tujuh. Selama itu Jasad mulia sahabat Abu thalhah hanya ditutupi oleh kaum muslimin. Namun keajaiban luar biasa muncul pada jenazah sahabat Abu thalhah, selama itu jasad mulianya masih utuh, tidaklah berubah, tidak berbau busuk dan bahkan mengeluarkan bau harum yang sangat wangi. Jasad Sahabat Abu thalhah nampak baik-baik saja seperti halnya orang yang sedang tertidur. Subhanallah.

Nah itulah pembahasan mengenai kisah Sahabat Abu Thalhah Al Anshari yang jasad dan tubuhnya wangi serta utuh tidak membusuk, semoga kisah  ini mengandung banyak hikmah yang bisa dan dapat kita petik dan amalkan Amin. Semoga bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab

 

Sumber: Buku Kepahlawanan Generasi Shahabat Rasulullah SAW

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Jenazah Utuh dan Wangi Sahabat Abu Thalhah Al Anshari"