Bolehkah Berpuasa Usai Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum wr,wb. Berhubungan intim merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan pasangan suami istri. Hubungan intim diranjang memiliki banyak manfaat, selain meningkatkan keakraban antar pasangan, hubungan intim juga baik untuk kesehatan. Lantas bagaimana dengan kehidupan seksual suami istri saat memasuki bulan Ramadhan?
Selama bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia wajib berpuasa. Puasa sendiri berasal dari kata صيام yang artinya menahan. Setiap orang yang mempraktikkannya wajib menahan lapar, haus, dan tidak berhubungan badan sejak fajar hingga waktu magrib.
Bagaimana jika sepasang suami istri yang bersetubuh pada malam hari masih dalam keadaan belum mandi junub hingga azan subuh? Apakah puasa dibatalkan, atau tetap sah?
Jika itu yang terjadi, apakah Anda sudah tahu bagaimana hukumnya? Untuk bisa mengetahuinya, Kami telah merangkumnya untuk Anda. Yuk simak ulasan tentang hukum puasa setelah berhubungan intim di bawah ini.
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menceritakan pengalaman Nabi Muhammad SAW tentang hubungan intim dan puasa. Dalam hadits telah dijelaskan bahwa puasa setelah hubungan intim adalah sesuatu yang diperbolehkan.
Halalnya hubungan suami istri di malam Ramadan termaktub dalam firman Allah yang berbunyi :
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ
“Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian.” (QS. Al-Baqarah: 187).
Selain itu, Imam Muslim dalam riwayat Ummu Salamah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak meng-qadha puasanya saat itu. Sejumlah ulama juga berpendapat bahwa hadas atau kondisi yang tidak suci dalam diri seorang Muslim menyebabkan dia tidak boleh untuk sholat dan melakukan banyak ibadah lain kecuali puasa.
Dari Aisyah RA : "Ada seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, saya masih junub ketika masuk waktu subuh, padahal saya ingin berpuasa", kemudian Rasulullah SAW bersabda : "Aku juga pernah pada waktu subuh tengah junub, aku pun mandi dan berpuasa".
Jadi, orang yang belum mandi junub dibolehkan makan sahur dulu. Baru mau memasuki waktu subuh, mereka mandi, dan sholat Subuh. Dengan begitu puasa tetap sah. Tetapi lebih baiknya seseorang yang junub segera mandi wajib agar bisa menjalani puasa dalam keadaan suci dari hadas besar.
Baca Juga : Hukum lupa niat puasa dalam bulan ramadhan
Waktu yang diperbolehkan untuk berhubungan intim selama bulan puasa
Seseorang yang ingin berpuasa baik di bulan Ramadhan maupun di waktu-waktu lain seperti saat puasa sunnah, ada waktu-waktu tertentu untuk melakukan hubungan intim agar tidak membatalkan puasanya.
Waktu yang dianjurkan untuk berhubungan intim diantaranya adalah setelah berbuka puasa, setelah sholat tarawih, sebelum qiyaamul-layl atau sholat tengah malam biasanya dilakukan sekitar pukul 00.00-04.00, atau setelah qiyaamul-layl, dimana pasangan dapat melakukan hubungan intim. Pasangan dapat sekaligus menyiapkan makanan sahur bersama. Seseorang bisa memilih untuk sahur terlebih dahulu atau mandi wajib dulu, tergantung keinginannya.
Mandi Wajib atau sahur dulu?
Ketika ada kondisi di mana orang dalam keadaan junub bangun tidur dan harus memilih antara mandi atau sahur dulu, lalu apa yang harus dilakukan? Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mandi wajib tidak harus dilakukan sebelum subuh. Dibolehkan mandi wajib setelah tiba waktu subuh dan puasa tetap sah.
Berbeda dengan waktu sahur, batas waktu sahur adalah adzan subuh. Seseorang tidak diperbolehkan sahur setelah masuk waktu subuh. Mempertimbangkan hal ini, seseorang memungkinkan untuk menunda mandi wajib dan tidak menunda sahur. Oleh karena itu, yang mungkin dilakukan adalah mengedepankan waktu sahur dan menunda mandi wajib.
Cara Mandi Wajib Agar Puasa Tetap Sah
Cara mandi wajib di bulan ramadhan sama dengan mandi wajib pada umumnya . Mandi wajib bertujuan untuk menghilangkan hadas yang besar. Mandi harus dilakukan dengan baik dan benar serta berurutan agar ibadah yang dilaksanakan tidak sia-sia. Berikut adalah cara untuk mandi junub setelah melakukan hubungan di bulan Ramadhan dan niatnya :
1. Niat untuk mandi junub
نويت الغسل لرفع الحدث الاكبر فرضا لله تعلى
2. Cuci telapak tangan dengan cara merendam jari Anda dalam air.
3. Cuci kemaluan
4. Wudhu
5. Tuang air ke seluruh tubuh, dimulai dari kanan, lalu kiri untuk membaca niat
6. Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik depan maupun belakang
7. Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram dan terbasahi oleh air
Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan Anda seputar, bolehkah berpuasa setelah berhubungan intim? Semoga bermanfaat, Barakallah Fikum...
Wassalamu'alaikum wr,wb
Posting Komentar untuk "Bolehkah Berpuasa Usai Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!