Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah HEBAT Detik-Detik Rasulullah Menjumpai Malam Lailatul Qodar

Di sepuluh malam terakhir Ramadhan dianjurkan bagi umat muslim untuk menghidupkan malam-malam itu dengan aneka amalan ibadah, hal ini dikarenakan akan adanya kemunculan Malam Lailatul Qodar di Malam Ganjir 10 Hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini tentu sangat beruntung sekali bagi seseorang yang berhasil mejumpai malam special itu yang kemuliaanya lebih baik dari pada seribu bulan. Sebenarnya para ulama berbeda pendapat kapan waktu tepatnya kemungkinan akan munculnya malam itu. Ada yang mengatakan di awal Ramadhan, Di tengah Ramadhan maupun di akhir Ramadhan. Namun para ulama sebagian besar meyakini malam itu munculnya di 10 hari terakhir Ramadhan. Tidak ada waktu yang pasti, karena memang malam itu dirahasiakan Allah SWT dan hanya orang-orang tertentu yang dapat menjumpainya.


FENOMENA ALAM DI MALAM LAILATUL QODAR

Saat terjadinya Malam lailatul Qodar, ada beberapa tanda yang muncul dimalam mulia itu. Sebagai contoh saat dimalam harinya kondisi langit cerah. Selain itu temperature suhu malam itu tak terlalu panas ataupun dingin. Suasana malam itu sunyi, tenang, tentram ditambah udara terasa sejuk. Sedangkan dipagi harinya matahari terbit dengan memancarkan sinar lemah berwarna merah.  Namun kondisi alam itu tidaklah menentu pasti, karena sekali lagi malam itu benar-benar dirahasiakan oleh Allah, dan hanya hamba-hamba yang dikehendaki yang bisa menjumpai malam lailatul Qodar itu.

Disaat malam-malam terakhir bulan Ramadhan, kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW dimalam hari adalah memperbanyak amalan ibadah. Suatu ketika dimalam-malam terakhir tersebut  Rasulullah tengah melaksanakan I’tikaf. Para sahabat juga banyak yang mengikuti apa-apa yang dilaksanakan Rasulullah SAW. Rasulullah dan para sahabat mengisi waktu semalam suntuk untuk memperbanyak ibadah, melakasanakn sholat. Apalagi di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, akan sangat beruntung sekali apabila dapat menjumpai malam lailatul qodar yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Ketikan nabi mendirikan sholat di masjid, para sahabat juga sama-sama melakukan sholat. Ketika nabi mengankat tangan seraya berdoa, maka para sahabat juga Bersama mengamininya. Malam itu adalah malam ganjil dua puluh tujuh Ramadhan. Tiba-tiba kondisi cuaca saat itu terlihat berubah, cuaca langit nampak mendung sehingga menjadikan bintang-bintang angkasa tidak terlihat mata. Angin-angin mulai berhempus mengenai tubuh Rasulullah SAW dan para sahabat yang sedang beribadah.

Ketika Nabi dan para sahabat sedang bersujud, terjadilah hujan deras yang mengguyur masjid yang tak beratap itu. Seketika Guyuran air hujan masuk kedalam masjid dan membasahi tubuh Nabi dan para sahabat yang sedang  sujud. Ketika melihat derasnya hujan turun, ada salah seorang sahabat yang hendak menghentikan sholatnya dan berteduh. Namun aksi itu tidak jadi dilakukan lantaran dia melihat Nabi Muhammad beserta Sahabat lain masih khusus dalam sujudnya. Rasulullah sama sekali tidak bergerak dan terlihat menikmati sujudnya meski tubuhnya basah terguyur derasnya hujan.

Nabi Muhammad SAW seakan-akan masuk kedalam suatu tempat yang indah dan sedang dikelilingi oleh cahaya-cahaya yang memukau. Apabila menyelesaikan sujudnya, beliau merasa sangat takut jikala cahaya yang nampak indah itu akan menghilang, akhirnya beliau tetap mempertahankan sujudnya cukup lama meskipun dalam kondisi basah kuyup. Disis lain terlihat ada beberapa sahabat yang tubuhnya menggigil karena sangking dinginnya berada dibawah guyuran hujan.  Ketika Nabi Muhammad SAW mengangkat kepadanya seraya menyelesaikan ibadah sholatnya, maka guyuran hujan akhirnya berhenti otomatis.

Setelah itu Ada salah seorang sahabat yang bernama Anas bin malik yang hendak mengambilkan baju kering untuk menghangatkan tubuh Nabi Muhammad SAW.  Namun dengan luar biasanya Nabi malah mencegah dan berkata “Hai anas bin malik, janganlah kamu mengambilkan sesuatu untukku, biar saja kita basah, juga nanti baju kita akan kering sendiri”. Subhanallah, teladan Rasulullah ini menejelaskan tentang begitu besarnya hikmah  dan keutamaan dimalam lailatul qodar yang mulia.  Sehingga beliau juga menganjurkan umatnya untuk mencari malam lailatul Qodar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW Bersabda “Barangsiapa salat dua rakaat pada malam lailatul qadar, yang pada tiap rokaat nya dia membaca surat fatihatul kitab 1 kali, lalu surat al-ikhlas 7 Kali. kemudian sesudah salam mengucapkan Astaghfirullah wa Atubu ilaih (aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadanya) 70 kali maka tidaklah ia bangun dari tempatnya, kecuali Allah mengampuni dosanya dan dosa ibu bapaknya, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus beberapa orang malaikat berangkat ke surga-surga. (disana) mereka menanamkan pohon-pohon untuknya, membangunkan gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai. Dan orang itu Takkan keluar dari dunia sehingga ia melihat (terlebih dahulu) semua itu”. 

Nah begitulah kisah dan tanda-tanda fenomena Alam di sepanjang malam lailatul Qodar, Semoga saja Allah SWT memilih kita menjadi salah satu hambanya yang bisa menjumpai malam lailatul qodar itu yang sangat mulia. Tentu mencari cari malam itu bukanlah untuk menyepelekan malam lainnya, karena jelas Hanya Allah SWT yang tahu tempat dan waktunya, Sebaiknya kita selalu mengisi kegiatan ibadah diseluruh malam-malam bulan Ramadhan, inysa Allah Allah SWT akan mempertemukan kita dengan Malam yang mulia yaitu malam lailatul qodar Amin, Wallahu A’lamu BishowabSemoga video ini  bermanfaaat. Wassalamu'Alaikum WR.WB.

Dilansir dari NU Online dan Kitab Durrotun Nashihin.

Baca Juga: Kisah Majusi Penyembah Api Meninggal Masuk Surga Sebab Menghormati Puasa

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah HEBAT Detik-Detik Rasulullah Menjumpai Malam Lailatul Qodar"