Suami Miskin Beristri Kaya Wajibkah Membayar Zakat?

Suami Miskin Beristri Kaya Wajibkah Membayar Zakat?

Deskripsi Masalah:

Pak Halim adalah seorang kepala rumah tangga yang kesehariannya masih serabutan dalam mencari nafkah untuk keluarganya.Terkadang pak halim ikut mengerjakan kebun milik tetangganya sebut saja pak minto,karna pak halim belum punya kebun sendiri,itupun tidak setiap hari dia bisa bekerja,kadang yang lebih nahasnya lagi pak halim dalam beberapa hari tidak dapat pekerjaan sama sekali,padahal kewajiban seorang lelaki ketika sudah berumah tangga harus menafkahi keluarganya.Beruntunglah pak halim meskipun dia tidak selalu mendapatkan pekerjaan setiap harinya,akan tetapi dia di anugrahi seorang istri yang konon katanya masih keturunan saudagar kaya raya.Tidak sedikit tetangga pak halim yang sering memperbincangkan pernikahan mereka,"kok bisa anak orang kaya raya mau menikah dengan lelaki yang belum punya pekerjaan tetap"itulah diantara perbincangan-perbincangan mereka.Teka teki itu muncul dari awal pak halim mempersunting istrinya.Akhirnya suatu saat terbongkar juga teka teki yang biasa diperbincangkan para tetangga pak halim.Ternyata istri pak halim mau menikah dengan pak halim karna ada unsur perjodohan dari kiyainya.Karna dulu mereka pernah tinggal satu pesantren dan pak halim adalah salah satu dari abdi dalem yang terkenal jujur dan taat dengan perintah kiyainya.Mungkin untuk mencukupi kehidupan sehari-hari istrinya masih bisa untuk memenuhinya,yang kadang bikin pak halim merasa bingung ketika akan memasuki hari raya 'idul fitri,sudah seharusnya kita semua tau bahwa mulai terbenamnya matahari hari tarakhir bulan ramadhan semua umat islam wajib mebayar zakat fitrah bagi yang memiliki persediaan bahan pokok yang mencukupi untuk sehari semalam.

Pertanyaannya:

Masihkah pak halim wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan istrinya yang kaya?

Jawabannya: 

Zakat fitrah merupakan zakat yang dikeluarkan di bulan Ramadhan dan diwajibkan dengan kesepakatan seluruh ulama.Zakat fitrah disebut juga zakat badan memandang sebuah hadits:

قال: فرض رسول الله صل الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين رواه ابي داوود وابن ماجه

Artinya: Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang berpuasa dari kekeliruan, kekejian, dan makanan untuk orang-orang miskin.(HR. Abi Daud dan Ibnu Majah)

》Syarat-syarat orang yang wajib mengeluarkan zakat.

1. Islam

2. Merdeka 

3. Memiliki persediaan bahan pokok yang mencukupi untuk sehari semalam.Dan persediaan ini selain dari:

> Kebutuhannya sendiri dan orang yang    wajib Dinafkahi.

> Hutang,meskipun diberi Tempo. 

> Kebutuhan pembantu dan rumah yang sesuai ukuran orang yang mengeluarkan zakat.

》Orang-orang yang wajib di keluarkan zakat fitrahnya.

1. istri.

2. anak(yang belum baligh dan tidak mempunyai harta).

3. Orang tua yang tidak mampu bekerja.

4. Hamba yang dimiliki.

》Golongan yang berhak menerima zakat.

1. Fakir

2. Miskin

3. Amil

4. Muallaf

5. Mukatab

6. Ghorim

7. Pasukan perang

8. Ibnu sabil

》Golongan yang tidak berhak menerima zakat.

1. Orang kaya

2. Hamba

3. Bani hasim dan Bani muntholib

4. Orang kafir

5. Orang-orang yang wajib diberi nafkah,dengan setatus fakir miskin,sedangkan bila dengan setatus yang lain semisal gharim,maka tidak apa-apa.

Dijelaskan dalam kitab حاشية قليبى juz 2 (halaman 43)

(ولو أعسر الزوج أو كان عبدا فالاظهر أنه يلزم زوجته الحرة فطرتها.وكذا سيد الامة)والثاني لايلزمهما والخلاف مبني على انها تجب ابتداء على المؤدى فتلزمهما او تجب ابتداء على المؤدى فلا تلزمهما. هذا أحد الطريقين فى المسألتين (قلت:الاصح المنصوص لا يلزم الحرة ) ويلزم سيد الامة (والله أعلم ) هذا الطريق الثانى تقرير النصين والفرق كمال تسليم الحرة نفسها بخلاف الامة لاستخدام السيد لها

Tidak wajib seorang suami yang kesulitan( Untuk kebutuhan dirinya dan orang yang di nafkahi tidak mencukupi )Untuk mengeluarkan zakat,akan tetapi ada sebagian pendapat yang mewajibkan kepada seorang istri yang memiliki harta lebih untuk menzakati dirinya sendiri.Wallahu A'lam Bishowabi.

Baca Juga: Chat Mesra Sama Pacar, Apakah Membatalkan Puasa ?