Kisah Nabi Nuh Dicekik Dan Dipukuli Hingga Pingsan Oleh Kaum Kafir
Sebagai seorang Nabi dan Rasul, Posisi Nabi Nuh As tidaklah
lepas dari berbagai macam ancaman dan penentangan kaumnya. Kekerasan dan asal
main hakim sendiri sudah sering terjadi ketika para kaum kafir menolak
ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi Nuh As. Padahal tujuan Nabi Nuh As sungguh
mulia, karena memang ingin sekali agar orang-orang yang sesat kembali kepada
jalan Allah yang lurus. Nabi Nuh terkenal akan kesabaranya dalam berdakwah.
Meski banyak tantangan dan cobaan didepan, beliau senantiasa menjalankan sifat
sabarnya. Karena begitu besarnya ketegaran dan ketabahan Nabi Nuh As, beliau
akhirnya dinobatkan sebagai Rasul dengan predikat ulul ‘azmi. Gelar ini memang disematkan untuk para Rasul-Rasul
Allah yang memiliki keteguhan dan kesabaran ekstra dalam meladeni kaumnya yang
ingkar.
Suatu hari Nabi Nuh As berkata kepada Kaumnya “Wahai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selainya-nya. Sesungguhnya,
(kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang
besar (kiamat)” (Al-A’raf:59). Nabi Nuh Juga berkata” Wahai Kaumku!!
Sesungguhnya, Aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
(yaitu) sembahlah Allah , bertakwalah kepadanya dan taatlah kepadanya” (Q.S.
Nuh Ayat 2-3). Nabi nuh As, selalu menyeru kepada kaumnya agar mau kembali
kejalan Allah SWT yang benar.
Nabi Nuh As tidak kenal Lelah dalam berdakwah, beliau juga
tidak memamndang waktu baik waktu siang maupun malam, dikala senang maupun
sedih. Namun rupanya usaha keras itu tidak banyak membuahkan hasil. Sebagian
besar dari kaum nabi nuh masih tetap kafir, sesat, dan masih menyembah
patung-patung berhala yang tuli dan bisu.
Para pemuka kaum lantas malah menyangkal dan menyesatkan Nabi Nuh As,
mereka Berkata “Sesungguhnya, Kami memandang kamu benar-benar berada dalam
kesesatan yang nyata”.
Nabi Nuh lantas berkata kepada kaumnya “Wahai kaumku! Aku tidak sesat, tetapi aku ini seorang rasul dari rabb seluruh alam, aku itu tidaklah seperti yang kalian katakana bahwa aku berada dalam kesesatan. Sebaliknya, aku berada atas petunjuk yaitu rasul, dan aku adalah seorang rasul dari rabb seluruh alam yang mengatakan kepada sesuatu, “jadilah!” maka jadilah ia. Aku menyampaikan kepadamu amanat tuhanku, memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” Begitulah sanggahan nabi Nuh kepada kaum-kaumnya yang sesat dan ingkar.
Kaum-kaum itu lantas berkata kepada Nabi Nuh As “Kami tidak
melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan
kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang hina dina
diantara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu
kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta”
( Q.S hud: 27). Begitulah sikap orang-orang kafir, mereka selalu saja membantah, menghina Nabi Nuh As
dan pengikutnya. Tidak hanya itu, mereka juga tidak-segan-segan menyakiti
secara berlebihan, mengancam rajam dan mengusir Nabi Nuh dan pengikutnya.
NABI NUH DICEKIK DAN DIPUKUL KAUMNYA HINGGA PINGSAN
Kezaliman kaum-kaum itu kepada Nabi Nuh As dan pengikutnya
sungguh kelewatan batas. Pernah suatu ketika, saat Nabi Nuh bertemu dengan
kaumnya, maka kemudian dengan beraninya kaum itu mencekik Nabi Nuh As hingga
terjatuh pingsan. Biadabnya lagi mereka juga berani-beraninya memukuli Nabi Nuh
as hingga tidak sadarkan diri. Namun
meskipun dizalimi teramat biadab, nabi nuh tidak membalasnya dengan kekerasan.
Ketika Nabi nuh telah sadar dari pingsan, beliau kemudian malah mendoakan Kaumnya
itu “ Ya Allah, Ampunilah kaumku itu karena sesungguhnya mereka tidak
mengetahui”. Subhanallah.
Kemudian waktu demi waktu berlalu, namun perdebatan antara
Nabi Nuh dan kaumnya tidak kunjung berhenti. Kaum-kaum kafir itu memang
memiliki tabiat dan watak tak mau beriman dan tidak mau mengikuti kebenaran.
Sudah berkali-kali Nabi Nuh memberikan perngiatan kepada mereka untuk kembali
beriman, namun yang ada meraka selalu saja membantah berdebat dan suka
menyakiti Nabi Nuh As. Nabi Nuh berkata “ Dan mereka hanya akan melahirkan
anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur (Q.S. Nuh ayat 27). “
Kaum-kaum kafir itu lantas berkata kepada Nabi Nuh As “
Wahai Nuh! Ssesungguhnya engkau telah bedebat dengan kami , dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang
engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar” Nabi Nuh lantas menjawab
“Hanya Allah yang akan mendatangkan adzab kepadamu jika dia menghendaki, dan
kamu tidak akan dapat melepaskan diri, yaitu hanya Allah yang kuasa untuk
melakukan itu, karena tidak ada satupun yang bisa melepaskan diri dari-nya, dan
dialah yang berfirman kepada sesuatu “Jadilah” maka jadilah sesuatu itu”
Baca Juga: Kisah WADD Berhala Pertama Yang Disembah Manusia Di Bumi
“ Dan Nasihatku tidak akan bermanfaat bagimu sekalipun aku
ingin memberi nasihat kepadamu, kalau Allah hendak menyesatkan kamu. Dia adalah
Rabbmu, dan kepadanyalah kamu dikembalikan, yaitu siapapun yang dikehendaki
Allah untuk ia sesatkan, tidak ada seorangpun yang kuasa untuk memberikan
petunjuk kepadanya. Dialah yang menunjukkan siapapun yang ia kehendaki, dan
menyesatkan siapapun yang ia kehendaki, berbuat apa pun seperti yang ia
kehendaki. Maha perkasa lagi maha bijaksana, Maha mengetahui siapa yang patut
mendapat petunjuk dan siapa yang patut tersesat. Ia memiliki hikmah sempurna
dan hujah yang mengalahkan”.
Kemudian Nabi Nuh As merasa bersedih Hati, kesedihan itu
timbul ketika melihat kelakuan kaumnya yang sulit diatur, dibina dan diajak
kejalan yang benar. Allah SWT berfirman “ dan diwahyukan kepada Nuh,
“Ketahuilah tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang benar-benar
beriman saja, karena itu janganlah engkau bersedih hati tentang apa yang mereka
perbuat “Q.S. Al Hud ayat 36). Wahyu
Allah SWT ini bertujuan untuk menghibur kesedihan Nabi Nuh As atas perilaku
biadab dari kaum-kaumnya itu.
Kaum Nabi nuh seringkali menyakiti, menentang dan mendustakan Nabi Nuh As dengan
beranekan cara dan usaha. Namun ketika Nabi nuh sudah merasa putus asa dalam
mengharapkan kebaikan kaumnya, nabi Nuh lantas berodoa kepada Allah SWT. “Dia
nabi Nuh berkata ” Ya tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku, maka
berikanlah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan
mereka yang beriman bersamaku “ ( Q.S Asyu’arah : 117-118).
PERINTAH PEMBUATAN KAPAL NABI NUH AS
Banyak sekali kesalahan dan tumpukan dosa dosa kaum-kaum kafir itu. bahkan doa keburukan Nabi Nuh menumpuk menjadi satu pada mereka. Nabi Nuh Sudah sangat sabar dalam menghadapi perilaku mereka yang ingkar, namun kenyataannya mereka benar-benar tidak bisa diharapkan kebaikanya. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Nuh As untuk membuat kapal raksasa yang belum pernah ada sebelumnya maupun setelahnya. Ukuran kapal terbesar sekarang belum ada apa-apanya dibanding ukuran kapal Nabi Nuh As.
Allah SWT berfirman “ Dan buatlah kapal itu dengan
pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan aku
tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya, mereka itu akan ditenggelamkan “
(Q.S Hud Ayat 37). Orang-orang kafir dan super pembangkang memang tidak pantas
hidup di muka bumi ini. Karena dikhawatirkan kelak perilaku anak turunya juga
dapat lebih parah dalam menyesatkan. Tempat yang pantas untuk mereka
hanyalah kematian dan masuk ke dalam
neraka. Naudzubillah mindzalik.
Nah itulah sedikit mengenai kisah perdebatan antara Nabi Nuh
As dengan kaumnya yang kafir. Kesabaran luar biasa Nabi Nuh sangat baik untuk
kita tiru, karena kesabaran dapat menghindarkan kita dari sifat dendam. Setiap
hamba yang ingkar kepada perintah Allah pasti Allah balas kelak dengan azab
yang pedih, sedangkan hamba yang taat akan senantiasa dilindungi Allah dan
tentunya kelak akan menjadi Ahli surge, Amin. Semoga kisah ini bermanfaat,
Wallahu A’lamu bishowab.
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Nuh Dicekik Dan Dipukuli Hingga Pingsan Oleh Kaum Kafir"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!