Kisah Perang Palestina Islam Vs Kristen Romawi Di Masa Khalifah Umar Bin Khatab
Sejarah penduduk palestina dahulu mengalami penjajahan yang cukup lama, Sebelum islam Berjaya di palestina, Kerajaan romawi dan Yunani terlebih dahulu menjajah negeri itu dengan durasi waktu yang cukup lama. Kemudian pada tahun 636 M yang bertepatan juga dengan tahun 15 H, menjadi sejarah dalam perluasan islam di negeri arab. Dimasa kekhalifahan Umar bin khatab, kekuasaan islam mulai menyebar ke banyak negeri salah satunya adalah Palestina yang waktu itu masih dijajah romawi yang beragama Kristen.
PERANG AJNADIN PALESTINA
Untuk merebut kembali tanah para nabi terdahulu itu, pasukan
umat islam mulai mengambil alih negeri palestina yang kemudian terjadilah
perang ajnadin. Perang ini sudah berlangsung kucup lama dan juga telah memakan
banyak korban mati baik dari pihak islam maupun romawi. Kemudian Pasukan islam
dibawah komando Abu ubaidah dan khalid bin walid menggalang kekuatan untuk
menggempur pasukan romawi, semangat jihad berkobar dikalangan kaum muslimin.
Peperangan antara islam dan romawi ini sebenarnya kurang
imbang, dimana jumlah pasukan muslim hanya seperempat dari jumlah romawi yang
sangat banyak itu. Namun Allah SWT menghendaki kemenangan dari pasukan islam,
walhasil kekuatan pasukan islam dapat mendupak pasukan romawi untuk mundur,
pasukan romawi pun sangat ketakutan. Alhasil pasukan muslim dapat memenangkan
peperangan ajnadin itu.
Namun pimpinan romawi yang kala itu dipegang oleh uskup
agung sopronius tidak begitu saja mengakui kekalahan, uskup agung bersedia
menyerahkan yerussalem ke tangan islam asal dengan syarat menghadirkan pemimpin
tertinggi islam yang kala itu dipimpin oleh Khalifah Umar Bin khatab. Hal ini juga semata-mata sebagai langkah
damai agar tidak terjadi pertumpahan darah lagi.
Permohonan uskup agung dari yerussalem itu kemudian
disampaikan kepada kahlifah umar bin khatab yang waktu itu berada di kota
Madinah. Kemudian permohonan itu sampai kepada khalifah umar, beliau kemudian
mengadakan musyawarah dengan petinggi-petinggi islam waktu itu. Atas banyak pertimbangan dan masukan dari
sahabat Ali bin abi thalib, kemudian khalifah umar bersedia untuk berangkat ke
yerrusalem palestina untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan itu.
KEDATANGAN KHALIFAH UMAR DI YERUSALEM
Khalifah umar kemudian berangkat menuju yerussalem hanya di teman 1
pengawal saja. Setelah melakukan perjalanan hingga beberapa hari, akhirnya
khalifah umar sampai di pintu gerbang kota yerussalem. Kedatangan khalifah umar
lantas membuat penduduk yerussalim yang beragama Kristen dan yahudi
terkagum-kagum.
Belum pernah sebelumnya meraka melihat seorang penguasa
besar yang penampilanya sederhana seperti rakyat biasa. Waktu itu Khalifah umar
datang ke yerussalem hanya menaiki unta merah dengan membawa satu karung
gandum, sekantung kurma, satu kantung berbahan kulit dan satu tikar yang beliau
gunakan untuk sholat. Khalifah umar juga datang tanpa pengawalan pasukan yang
besar dan super ketat, melainkan hanya di temani seorang pengawal saja.
Selain itu uskup agung sophronius juga terkejut dengan kondisi khalifah umar waktu itu, bayangkan saja seorang petinggi dan penguasa yang telah berhasil menaklukkan Persia dan syiria hanya berpenampilan sesederhana itu tanpa memakai symbol kebesaranya. Pakaian yang dipakai Khalifah umar bin khatab waktu itu hanya 1 stel jubah lusuh. Uskup agung yang terheran-heran itu lalu menyambut kedatangan khalifah umar dengan salam penuh hormat. Uskup agung sophronius lalu berkata ““Sungguh, seperti inilah penampilan Daniel Sang Nabi saat dia mengabarkan kesederhanaan dan kegetiran hidup di kota suci ini!”
Waktu kedatang khalifah umar, Para panglima dan pasukan
muslimin juga ikut melakukan penyambutan atas kedatangan sang khalifah. Mereka
mengatur barisan yang rapi dengan menunggangi kuda, selain itu mereka juga
memakai kostum sutera mewah kebanggan mereka. Menyaksikan pemandangan itu,
sontak saja Khalifah umar langsung marah.
Khalifah lantas mengambil beberapa genggang pasir lalu
kemudian di lemparkan ke arah mereka.
Rupanya khalifah umar sangat marah terhadap penampilan mewah pasukan muslim
karena dirasa sudah mulai meninggalkan nilai kesederhanaan yang dahulu di
ajarkan Rasulullah SAW. Begitulah kritikan khalifah umar terhadap gaya hidup
glamor para pasukan muslim.
PENYERAHAN KOTA YERUSALEM DARI KRISTEN KE ISLAM
Khalifah umar adalah sahabat Rasulullah yang terkenal keras
dan lurus. Namun itu semua demi menjaga nama baik islam. Kemudian dilakukanlah
proses penyerahan kota Al Quds Yerussalim dari Pihak romawi yaitu uskup agung
kepada Pihak islam yaitu Khalifah umar bin khatab. Proses ini sungguh berjalan
dengan damai tanpa menimbulkan pertumpahan darah setetes pun. Persyaratan dan
perjanjian disepakati kedua belah pihak, dimana pihak khalifah umar harus
memberikan jaminan keamanan dan selalu
menghormati tradisi ibadah umat nashrani tanpa paksaan dan penindasan apapun.
Khalifah umar akhirnya menyetujui, persyaratan itu.
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
Jalinan perdamaian itu membuat Bahagia dari kedua belah pihak, kemudian uskup agung sopronius mengajak khalifah umar untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di yerussalem. Dalam kesempatan itu khalifah umar juga diajak berkunjung ke gereja makam suci, yaitu tempat yang diyakini umat kristiani bahwa nabi Isa dahulu dimakamkan disana.
Kemudian ketika waktu sholat telah tiba, khalifah umar dipersilahkan untuk sholat digereja. Namun Khalifah umar menolaknya karena khawatir kelak orang-orang islam akan menguasai gereja itu dan merubahnya menjadi masjid. Hal ini dikhawatirkan bisa menyisihkan umat Nasrani kelak. Atas dasar itu, khalifah umar memilih untuk sholat di luar gereja.
Nah diwaktu kemudian, ternyata pada masa dinasti ayubiyah
pada abad ke 12, dibangunlah sebuah masjid yang berdekatan dengan gereja makam
suci itu. Masjid itu bernama masjid Umar, dimana ditempat itu dibangun untuk
mengenang pengambilan kepemimpinan yerussalem pada masa khalifah umar. Lokasi
masjid itu tak jauh dari gereja makam suci milik umat Kristen , melainkan
berada di selatan gereja itu.
Begitu besarnya kerukunan yang tercipta di zaman khalifah
umar bin khatab. Pemandangan itu nampak sangat indah ditiru bagi seluruh
pemeluk agama samawi diseluruh dunia. Begitulah toleransi yang indah dan bisa
menghindarkan seluruh umat beragama dari konflik dan pertumpahan darah.
Penaklukan kota yerussalem waktu itu akhirnya menjadi akhir dari kekuasaan
kerajaan Yunani dan romawi yang telah berabad-abad berkuasa di tanah palestina.
Peristiwa ini juga menjadi symbol prestasi islam yang telah berhasil
menaklukkan seluruh daerah suriah dan palestina disamping yordania. Kekuasaan
islam dan kejayaan islam dipalestina berlangsung cukup lama. Selama kurang
lebih 1200 tahun kehidupan dipalestina berjalan dengan damai serta Makmur
Sentosa dibawah bendera islam.
Baca Juga: Kisah Sejarah Asal Usul Bangsa Palestina dan Nenek Moyangnya Kanaan
Beberapa tokoh petinggi islam pernah menjabat sebagai gubernur palestina. Diantaranya ada amru bin ash, kemudian kepemerintahan selanjutnya di lanjutkan oleh Abdur Rahman bin al kamah Al kanany dan Muawiyan bin abu sufyan. Namun di kemudian masa, setelah kejayaan islam di palestina, muncullah serangkaian peristiwa dan peperangan kembali, dimana umat islam mulai terpecah belah sehingga membuat para penjajah ingin menguasai negeri palestina kembali dan merebutnya dari tangan kekuasaan islam. Nah itulah kisah perang penaklukan palestina antara pasukan islam dan Kristen romawi. Untuk kisahnya next di artikel selanjutnya ya. Semoga kisah ini bermanfaat. wallahu a’lamu bishowab.
Posting Komentar untuk "Kisah Perang Palestina Islam Vs Kristen Romawi Di Masa Khalifah Umar Bin Khatab"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!