Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Qarun, Orang Kaya Tapi Sombong dan Durhaka di Zaman Nabi Musa AS


Hiayahilahi.com


Hidayahilahi.com- Di dunia ini, semua orang pasti ingin hidup berkecukupan, apalagi memiliki harta yang melimpah. Namun, kekayaan hanyalah harta yang hanya memberikan kebahagiaan di dunia. Harta yang dimiliki selama di dunia tidak akan ada artinya di akhirat, tetapi sedekahlah yang menjadi perhitungan masuk surga.

Pada zaman Nabi Musa AS, ada seorang kaya bernama Qarun. Banyak yang mengatakan bahwa Qarun adalah sepupu Nabi Musa AS. Tidak hanya memiliki banyak harta, tetapi Qarun juga orang yang berilmu. Bahkan, ia tercatat sebagai ahli Taurat setelah Nabi Musa AS dan Harun.

Kecerdasan Qarun dalam ilmu agama membuatnya sering disebut “Munawir” karena merdu suaranya dalam membaca Taurat. Selain itu, Qarun juga pandai berbisnis dan mengetahui trik investasi yang menguntungkan serta jalur perdagangan internasional yang strategis. Meski banyak yang mengenalnya sebagai sepupu Nabi Musa AS, namun Qarun menjadi pendukung Fir'aun.

Jauh sebelum ia memiliki kekayaan, Qarun hanyalah seorang miskin yang tidak mampu menafkahi keluarganya. Kemudian Qarun meminta Nabi Musa AS untuk mendoakannya agar Allah memberinya banyak harta. Qarun yang dikenal sebagai orang yang alim dan pengikut ajaran Ibrahim yang baik, tidak berpikir dua kali tentang kesepakatan Nabi Musa AS.

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Musa AS, Qarun pun hidup dengan harta. Ribuan gudangnya penuh dengan emas dan perak. Namun, sayangnya keberuntungan yang didapatnya membuat matanya gelap. Qarun mulai menjalani kehidupan yang penuh dengan kemewahan dan kebanggaan.

Harta yang diberikan oleh Allah SWT bahkan membuatnya lupa pada Sang Pemberi. Qarun memamerkan kekayaannya dengan mengenakan pakaian mewah, ditemani 300 pelayan pria dan 300 pelayan wanita. Tak cukup itu, Qarun juga dijaga oleh 4000 pengawal dan ditemani 4000 ternak, ditambah 60 ekor unta yang membawa kunci gudang tempat penyimpanan hartanya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 76 yang artinya: “Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, maka dia menzalimi mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan kekayaan yang kunci-kuncinya berat untuk dipikul oleh sejumlah orang yang kuat.”

Janji Qarun untuk lebih taat beribadah dan membantu sesama jika diberi harta oleh Allah SWT dilupakan. Dia menggunakan kekayaan ini dalam kesesatan, ketidakadilan, dan permusuhan sehingga dia menjadi sombong dan puas dengan kekayaan. Sosok Qarun sangat jelas dalam mendurhakai Allah SWT.

Baca Juga : Kisah Perang Palestina Islam Vs Kristen Romawi Di Masa Khalifah Umar Bin Khatab

Bahkan kaum muslimin saat itu menasehati Qarun untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadanya. Tapi dia malah mengabaikan nasihat itu. Dari sikapnya, terlihat jelas bahwa Qarun tidak membutuhkan nasihat dari kebenaran, bahkan merasa tidak takut akan adzab Allah SWT. Sebab, Qarun sudah memiliki segalanya, dia hebat, pintar, dan memiliki banyak harta. 

Qarun juga menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang berkarakter. Akhlaknya begitu buruk terhadap sesama manusia, terutama kepada Allah SWT yang telah memberikan segala hartanya. Tentu saja, Qarun adalah orang yang tidak punya akal sehat. Sosoknya jauh dari kata cerdas. Hanya orang cerdas yang mendapatkan cinta dari Allah dan Rasul-Nya.

“Orang yang paling aku cintai dan yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya, yaitu orang yang rendah hati yang mencintai dan dicintai.” (HR Thabrani)

Dalam Al-Qur'an juga telah dijelaskan bahwa Qarun adalah orang yang berkhianat, tidak hanya kepada Nabi Musa AS, tetapi juga kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mu'min ayat 23-24 yang artinya:

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa tanda-tanda Kami dan keterangan yang jelas kepada Fir'aun, Haman dan Qarun, lalu mereka berkata, '(Dia) adalah seorang penyihir yang pendusta'."

Sikap sombong lain yang dilakukan Qarun adalah ketika Nabi Musa AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk membayar zakat. Ketika Qarun dimintai zakat, ia langsung marah dan tidak memberikan sedikit pun hartanya. Ia mengira bahwa kekayaannya diperoleh dari kerja keras dan usahanya dan tidak ada hubungannya dengan siapa pun, termasuk Allah SWT.

Itulah gambaran kisah Qarun menunjukkan bahwa ia sangat sombong, zalim, durhaka kepada Allah SWT, kikir, dan tidak memiliki akal sehat. Perbuatan Qarun tidak dicontoh oleh siapapun. Ingatlah selalu bahwa apa yang kamu miliki saat ini hanyalah titipan dari Allah SWT dan berusahalah untuk selalu mensyukuri nikmat tersebut. Harta bukanlah sesuatu yang bisa dihitung sebagai bekal di akhirat, tapi amal baik lah yang membawamu ke surga. Wallahu A'lam Bishowab....

Posting Komentar untuk " Kisah Qarun, Orang Kaya Tapi Sombong dan Durhaka di Zaman Nabi Musa AS"