Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Sejarah berdirinya Negara Israel di Tanah Palestina


Wilayah Negara Israel dahulu adalah milik rakyat Palestine. Dahulu kekuasaan islam pernah berkuasa di tanah palestina cukup lama yaitu lebih dari 1 abad. Namun sayang, kekhalifahan islam runtuh akibat kekuataanya melemah. Tercatat kekhalifahan ustmani adalah kerajaan islam yang cukup maju dizaman dahulu dan banyak menguasai wilayah di sebagian eropa afrika dan asia. Ketika kekuatan islam melemah, kemudian 1917 datanglah kekaisaran inggris menjajah palestina dan merebutanya dari kekuasaan kekhalifahan ustamani. Sebab datangnya kekuasaan inggris inilah yang menyebabkan berdirinya Negara Israel yahudi di tanah palestina.


SEJARAH BERDIRINYA NEGARA ISRAEL

Menlu inggris waktu itu bernama lord balfour berjanji kepada kaum yahudi bahwa kelak tanah palestina akan diserahkan kepada mereka. Waktu itu, menlu inggris juga menyarankan warga yahudi di eropa untuk ber imigrasi ke palestina. Kemudian dibentuklah perjanjian balfour yang isinya adalah tentang penyerahan palestina ke tangan yahudi Israel. Dari sinilah kemudian palestian mengalami kebanjiran imigran yahudi dari erope.

Tercatat ada sekitar 55 ribuan orang yahudi yang sudah menetap di palestina. Pertumbuhan penduduk yahudi dipalestina kian bertambah seiring bertambahnya tahun. Mereka juga membeli tanah palestina melalui agen gelapnya. Dengan membeli tanah palestian kelak, mereka bisa menguasai jagad palestina secara besar-besaran. Padahal dahulu semasa kekhalifahan ustamni, orang-orang yahudi dilarang beli tanah di wilayah Israel, hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap terusiknya kaum muslimin di tanah palestina.

Ketika bertambahnya tahun, akhirnya orang-orang yahudi telah mampu menguasai 6.7% tanah palestina. Disamping itu inggris yang awalnya menajajah palestina, kemudian mulai meninggalkan wilayah palestina setelah PPB (persatuan bangsa-bangsa) mengeluarkan resolusi no 181. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 6 september 1947. Isi dari resolusi PBB itu adalah membagi wilayah palestina menjadi 2 bagian, yaitu wilayah arab dan wilayah yahudi. Peristiwa itu kemudian disambut baik oleh orang-orang yahudi, namun ditolak mentah-mentah oleh negara-negara arab.


IMIGRASI YAHUDI BESAR-BESARAN KE PALESTINA

Setelah Puncak perang dunia ke 2 orang-orang yahudi dari berbagai belahan dunia mulai pergi ke yerusalem palestina. Apalagi setelah terjadinya pembantaian besar-besaran 6 juta yahudi di eropa, kemudian terjadilah gelombang imigrasi kaum yahudi dari eropa ke palestina secara besar-besaran. 

Hingga pada tahun 1948 jumlah orang-orang yahudi dipalestina berjumlah 650 ribu orang, Padahal penduduk palestina waktu itu hanya berjumlah 2 jutaan orang. Hal ini menjadi gambaran akan begitu besarnya gelombang imigran yahudi, dimana jumlah mereka adalah sekitar 30 % dari  jumlah penduduk palestina.

Setelah kepergian Penjajah inggris dari tanah palestina, kemudian orang-orang zionis yahudi menghimpun kekuatan untuk mendirikan negara Israel. Aksi yahudi Israel ini kemudian ditolak mentah-mentah oleh negara negara arab. Meskipun begitu zionis Israel tidak takut dengan segala ancaman yang akan datang, 

Hal ini dikarenakan zionis Israel sudah memiliki kekuatan militer yang cukup Tangguh. Kemudian pada tanggal 14 Mei 1948, para petinggi zionis Israel dengan beraninya mendeklarasikan berdirinya Negara Israel. Para tantara zionis siap berperang melawan musuh demi mempertahankan tanah yang di janjikan tuhan.


PERANG ARAB ISRAEL

Berdirinya negara Israel memicu respon penolakan dari negara-negara arab. Hal ini kemudian menyebabkan munculah perang arab Israel yang sangat mengerikan. Namun Israel tidak takut menghadapi tantara arab,hal ini dikarenakan Israel telah memiliki persenjataan dan tentara yang kuat. 

Waktu itu Israel memiliki 70 ribu tantara  dengan persenjataan yang kuat. Perang arab Israel awalnya pecah setelah sebelumnya Israel melakukan penyerangan brutal ke wilayah deir yassir pada tanggal 9 april 1948. Wilayah itu merupakan perkampungan strategis yang berada di antara  yerusalem dan tel aviv.

Ada sekitar 254 orang yang dibantai waktu itu, hal ini kemudian memancing reaksi bangsa bangsa arab untuk membantu dan mendukung perjuangan rayat palestina. Namun ternyata bantuan bangsa arab tidak berpengaruh terhadap pembelaan rakyat palestina. 

Hal ini disebabkan tidak adanya keseimbangan  jumlah tantara yang berperang dalam perang arab Israel, dimana waktu itu tantara arab hanya berjumlah 24 ribu tentara sedangkan Israel berjumlah 70 ribu tantara. Hal ini jelas tidak seimbang, ditambah lagi dengan adanya persenjataan Israel yang cukup canggih dan modern.

Di tahun 1948 juga, zionis Israel kemudian semakin menggila dalam merampas tanah dan wilayah palestina. Rakyat palestina banyak yang tertindas dan terusir dari tanah air mereka sendiri. Negara negara islam seperti mesir yordania, irak dan suriah mengecam aksi kekejaman zionis Israel. 

Para negara muslim kemudian melakukan penyerangan kepada negara Israel. Kemudian amerika dan negara barat melobi untuk mengadakan genjatan sengaja, dimana dari kedua belah pihak dilarang melakukan peperangan selama 1 bulan. Kemudian Negara arab setuju, tetapi zionis dengan kelicikannya memanfaat peluang itu untuk memasok senjata dari amerika.

Setelah fase itu, meledaklah kembali perang antara arab Israel. Namun dalam peperangan itu tantara arab mengalami kekalahan dari tantara Israel. Hal ini dipicu karena begitu canggihnya peralatan perang milik Israel. Akhirnya Israel kemudian mampu menguasai daratan sinai yang berada di negara mesir. Bukit golan syuriah, dan tepi barat yordania. 


PERAMPASAN TANAH PALESTINA DARI WARGA

Bantuan tantara arab rupanya malah menyulitkan perjuangan rakyat palestina, dimana pasukan yang mereka kirim adalah orang-orang yang kondisinya kurang siap perang, kordinasi yang kurang baik, persenjataan perang yang kuno dan banyak kerusakan.

Penderitaan rakyat palestina semakin bertambah ketika tanah air mereka dirampas secara paksa oleh Zionist Israel. Hal ini timbul juga akibat keputusan PBB no 181 yang membagi wilayah palestina menjadi 2 bagian yaitu wilayah yahudi dan arab. Keputusan ini sangatlah tidak adil, dimana hak tanah di bagi 56% untuk yahudi dan 44% untuk arab. Keputusan itu jelas memicu kemarahan rakyat palestina. Rakyat palestina kemudian berjuang mati-matian untuk mendapatkan tanah milik mereka yang telah dirampas zionis Israel.

Baca Juga: Kisah Perang Palestina Islam Vs Kristen Romawi Di Masa Khalifah Umar Bin Khatab

Akibat perang tahun 1948, banyak sekali rakyat palestina yang meninggal dunia, menderita dan memilih pergi mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun Momen itu justru dimanfaatkan Zionist Israel untuk mencaploki tanah warga palestina. Akibatnya jutaan meter persegi tanah milik warga palestina hangus di rampas Zionis Israel. Tidak hanya itu, biadabnya lagi orang-orang yahudi kemudian mulai mendirikan Kawasan-kawasan pemukiman khusus untuk warga Israel.  Hal ini jelas merugikan dan menyengsarakan rakyat palestina. Naudzbulillah min dzalik. Semoga saudara kita di palestian selalu dalam lindungan Allah SWT amin. Wallahu A’lamu bishowab.

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Sejarah berdirinya Negara Israel di Tanah Palestina"