Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Menyembuhkan Wabah Penyakit 'Madeblug'

hidayahilahi.com

Hidayahilahi.com- Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Habib Ahmad bin Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman bin Ahmad Assegaf tentang karomah seorang wali besar Tanggul Al-Quthub Al-Habib Sholeh bin Muhsin Jember atau lebih dikenal dengan julukan Habib Sholeh Tanggul dalam mengatasi wabah penyakit pada waktu itu. Habib Ahmad bin Ali bin Abdurrahman Asseqaf yang juga pengurus Dewan Pendidikan An-Nurul Al-Kasyaf Jakarta menceritakan kisah tersebut saat pengajian rutin pada Sabtu siang (14/3/2020) di Majelis Al-Afaf Tebet Jakarta dihadiri ratusan jamaah.

Habib Sholeh Tanggul sangat terkenal dengan mustajab doanya yang secepat kilat. Dulu pada masa Habib Sholeh Tanggul terjadi wabah penyakit yang mematikan, dan penyakit tersebut menyebar luas di masyarakat. Wabah tersebut dikenal dengan nama yang unik, yaitu wabah 'Madeblug'. Namanya diambil dari salah satu pasiennya.

Wabah 'Madeblug' dikatakan lebih parah dari virus Corona yang saat ini sedang merebak. Jika korban terkena wabah pada pagi hari, orang tersebut akan meninggal pada sore hari. Masyarakat yang prihatin dengan merebaknya penyakit itu pun mendatangi Habib Sholeh Tanggul untuk meminta air dan mendoakan agar cepat sembuh. Berkat doa dan karomah Habib Sholeh Tanggul, banyak masyarakat yang sembuh dengan izin Allah Ta'ala.

Semakin banyak orang datang untuk meminta restu doa Habib Sholeh. Beberapa datang dengan truk besar. Karena banyaknya masyarakat dari desa lain yang datang untuk meminta air dan doa kesembuhan kepada Habib Shaleh Tanggul sampai membuat keributan. Habib Sholeh bertanya, “Apakah di desamu ada danau?” Mereka menjawab, “Ya, hai Habib! Kemudian Habib Sholeh memberi selembar kertas yang digulung. Habib Sholeh memberi isyarat agar kertas yang digulung itu dibuang ke danau di desa.

Dengan demikian penduduk desa tidak perlu lagi datang dan bertanya untuk meminta air dan doa. Mereka cukup minum air di sungai atau danau itu. Perintah itu dilakukan dengan percaya diri oleh penduduk desa. Dengan izin Allah, Alhamdulillah, wabah penyakit di desa dengan cepat menghilang sehingga tidak ada lagi penduduk desa yang sakit penyakit." Madeblug'. 

Ketika itu, ada pejabat desa yang tidak begitu yakin tentang karomah Habib Shaleh pun meminta agar gulungan-gulungan tulisan yang pernah dilemparkan ke danau itu dicari lagi. Akhirnya gulungan-gulungan itu ditemukan dan dibuka. Mereka bertanya-tanya apa yang tertulis Habib Sholeh di kertas itu, sehingga sangat mujarab dalam mengobati wabah penyakit mematikan ini. 

Begitu dibuka, isinya bukan wafaq atau raja yang lazimnya ditulis para ulama. Alangkah herannya masyarakat yang tahu isi gulungan itu, yang ternyata hanya tulisan tangan Habib Sholeh Tanggul, tertulis dalam bahasa Indonesia: “Selamat tinggal Madeblug!” Masya Allah! Ini memang cerita yang unik dan sulit dipahami dengan logika manusia, tapi itulah faktanya.

Baca Juga : Kisah Karomah Wali Jadzab Gresik Yang nyentrik (Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf ) || Hidayah Ilahi Official

Orang-orang yang percaya dengan adanya karomah para wali Allah, kisah-kisah peristiwa semacam itu bukanlah hal yang aneh, apalagi mustahil. Jika Tuhan berkehendak, apapun bisa terjadi. Persoalan karomah pada diri orang-orang shaleh telah dikabarkan oleh Allah Ta'ala dalam kisah-kisah kaum Muslimin, serta hadits-hadits Nabi dan kitab-kitab yang ditulis oleh para imam besar. Seperti Kitab Jami'e Karamatil Aulia karya Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani.

Peristiwa karoma serupa juga dialami oleh Khalifah Sayyidina Umar bin Khattab ketika menerima laporan bahwa air sungai Nil telah mengering karena kepercayaan orang Mesir yang biasa memberikan tumbal kepada gadis perawan setiap tahun agar airnya mengalir. Setelah mendengar berita itu, Sayyidina Umar menulis di Madinah sebuah surat yang mengatakan: "Hai Nil, jika Anda mengering dengan kehendak Allah, keringlah! Tetapi jika Anda mengering dengan kehendak Anda sendiri, maka saya perintahkan Anda untuk menuangkan air Anda. !"

Surat itu kemudian dikirim ke gubernur Mesir saat itu untuk dibuang ke Sungai Nil. Sejak itu, atas izin Allah SWT, Sungai Nil tidak pernah meminta tumbal. Inilah bukti kedekatan seorang hamba yang sholeh dengan Tuhannya, sebagaimana Hadits Qudsi yang pernah disabdakan Nabi, dari Abu Hurairah Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: 

“Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang terhadapnya. Dan tidak ada seorang pun dari hamba-Ku yang melakukan ibadah taqarrub kepada-Ku dengan amalan yang Aku perintahkan kepadanya, tidak ada seorang hamba pun yang selalu mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amal sunnah hingga aku juga mencintainya. Jika Aku mencintai hamba-Ku, maka Aku menjadi pendengarannya yang Aku dengar bersamanya, Aku menjadi pemandangan yang Aku lihat bersamanya. Kaki yang dengannya Aku berjalan dengannya. Jika dia meminta kepada-Ku, pasti akan Aku berikan dan jika dia berlindung kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Al Bukhari)

Jadi pesan Al-Habib Ahmad Asseqaf, jika wabah virus penyakit menyebar, maka sebaiknya kita meningkatkan pendekatan kita kepada Allah Ta'ala dengan perbuatan dan wirid-wiridan yang dapat menangkal semua wabah penyakit dan kejahatan. Selain itu kita juga harus mendekati para ulama, wali Allah dan orang-orang saleh. Jelas banyak cerita kejadian serupa dimana kita sangat membutuhkan wasilah shalawat doa orang sholeh yang sangat mustajab. Allahu A'lam Bishowab... .

Posting Komentar untuk " Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul Menyembuhkan Wabah Penyakit 'Madeblug'"