Kisah Taubatnya Sya’wanah Sang Wanita Sufi
Sebelum menjadi sufi, Sya'wanah adalah seorang wanita yang hampir setiap hari pergi ke dunia malam. Suatu hari dia dan gadis-gadisnya sedang berjalan di salah satu gang di Bashrah. Ketika sampai di depan pintu rumah, dia mendengar teriakan. Dia juga berkata: “Subhanallah, ini sangat menyedihkan. Suara apa itu? Dia segera menyuruh pelayannya untuk mencari tahu apa yang terjadi. Budak itu pergi tetapi tidak kembali. Dia kembali menyuruh salah satu pelayannya yang lain untuk melihat apa yang terjadi. Budak itu pergi. , tetapi tidak kembali.
Saat itu, Sya'wanah memerintahkan salah satu budak perempuannya untuk mencari tahu apa yang terjadi sambil memerintahkan budak itu untuk segera kembali. Pelayan itu kemudian kembali dan berkata: "Putri, tangisan ini bukan tangisan orang-orang yang berduka atau sedang sekarat, tetapi itu adalah tangisan mereka yang bertobat dari dosa-dosa mereka dan catatan kehidupan mereka dengan tinta hitam".
Setelah mendengar laporan dari salah satu budaknya, Sya'wanah langsung pergi ke balkon rumah. Dia melihat seorang pengkhotbah dikelilingi oleh sekelompok orang. Pengkhotbah memberi mereka nasihat dan mengingatkan mereka tentang hukuman Tuhan sampai mereka meneteskan air mata.
Baca Juga : Kisah Wanita Sufi Rabiah Al-Adawiyah Saat di Lamar oleh seorang Pria
Ketika Sya'wanah bergabung dengan mereka, pengkhotbah itu membacakan sebuah ayat dari Al-Qur'an: "Ketika Neraka melihat mereka dari jauh, mereka mendengar murka dan suara apinya. Dan ketika mereka memasuki tempat sempit dengan belenggu, dilemparkan dari neraka, mereka berharap untuk kehancuran". (Surat al-Furqan: 12-13)
Setelah membaca ayat tersebut, Sya'wanah merasakan sakit dan nyeri yang menusuk hatinya dan dia kemudian berkata: "Wahai Syekh, aku adalah salah satu penghuni hina tempat sempit di neraka itu. Jika saya bertobat, apakah Tuhan akan mengampuni saya?” Sang khatib menjawab, “Tentu saja jika kamu bertaubat kepada Allah dengan taubat yang tulus, sekalipun dosamu sebanyak dosa Sya’wanah.”
Sya'wanah berkata: "Wahai Syekh, Sya'wanah (yang Anda sebutkan sebelumnya) adalah saya, yang tidak akan berbuat dosa lagi setelah ini." Sang khatib berkata: “Allah Maha Penyayang, tentu akan diampuni jika kamu mau bertaubat kepada-Nya dengan taubat yang tulus.”
Sya'wanah menangis kemudian membebaskan semua budaknya dan melakukan ibadah. Dia bertekad untuk menebus dosa-dosanya sampai tubuhnya kurus dan tidak berdaya. Suatu hari dia meregangkan tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa tubuhnya kurus dan lemah.
Dirinya berkata: "Ah...hanya di dunia ini tubuhku telah kurus sedemikian rupa, bagaimana aku di akhirat?" Sya'wanah setiap malam, waktunya hanya dihabiskan dengan berdoa, berdoa kepada Tuhannya dan menangis karena takut kepada Allah. Dia banyak menangis, sehingga orang-orang khawatir Sya'wanah akan buta karena dia terlalu banyak menangis.
Namun dengan tenang dia menjawab, “Saya lebih baik buta di dunia ini karena saya terlalu sering menangis karena Allah, daripada buta di akhirat karena percikan api neraka. Barangsiapa di antara kalian bisa menangis, menangislah. Tapi jika dia bisa menangis, kasihanilah orang-orang yang selalu menangis karena dia tahu apa yang terjadi padanya." Wallahu A'lam Bishowab...
Posting Komentar untuk "Kisah Taubatnya Sya’wanah Sang Wanita Sufi"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!