Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Waliyullah, Gemar Mendatangi Pelacur dan Gemar Beli Minuman Keras

Hidayahilahi.com

Hidayahilahi.com- Syeikh Al Musnid Hamid Akram Al-Bukhary menceritakan kisah indah dalam karyanya. Tentang Sultan Murad IV Turki, seperti yang terlihat dalam buku hariannya sebagai berikut: Suatu malam dia merasa sangat bingung, dia ingin tahu apa penyebabnya. Jadi dia memanggil ketua penjaga dan memberitahunya bagaimana perasaannya. Sultan berkata kepada ketua penjaga: "Ayo keluar sebentar."

Salah satu kebiasaan sultan adalah melakukan blusukan pada malam hari dengan menyamar. Mereka pergi sampai mereka tiba di sebuah gang sempit. Tiba-tiba mereka menemukan seorang pria yang tergeletak di pinggir jalan. Sultan memindahkan pria itu, ternyata dia sudah mati. Tapi orang yang lewat tidak peduli sama sekali.

Sultan memanggil mereka, mereka tidak menyadari bahwa orang itu adalah Sultan. Mereka bertanya, “Apa yang kamu inginkan? Sultan menjawab, "Mengapa orang ini meninggal dunia, tetapi tidak ada salah satu di antara kalian yang mau peduli untuk mengangkat tubuhnya?"

"Siapa dia?" "Di mana keluarganya?" Mereka berkata: "Orang ini adalah Zindiq, suka minum alkohol dan berzina.!" Sultan menjawab, “Tapi, bukankah dia salah satu dari umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam? Mari kita ambil jenazahnya, kita bawa ke rumahnya.”

Mereka membawa jenazah lelaki itu ke rumahnya. Melihat suaminya meninggal, istrinya menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya segera meninggalkan Sultan dan ketua pengawalnya. Berlinang air mata, sang istri berkata kepada jenazah suaminya, “Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah. Saya bersaksi bahwa engkau adalah orang yang saleh."

Baca Juga : Kisah Waliyullah, Jenazahnya Dibuang di Tempat Sampah

Mendengar itu, Sultan Murad terkejut. “Bagaimana ia bisa menjadi waliyullah (kekasih Allah) sementara orang membicarakan ini dan itu tentang dia, sampai mereka tidak peduli sama sekali dengan kematiannya.” Wanita itu menjawab, "Sudah kuduga pasti akan seperti ini..." "Setiap malam hari suami saya pergi ke toko minuman keras, dia membeli minuman keras dari pedagang sebanyak yang dia mampu.

Kemudian minuman itu dibawa pulang dan dituangkan ke toilet sambil berkata: “Saya telah mereda dosa-dosa kaum muslimin." "Dia juga selalu pergi ke pelacur, memberi mereka uang dan berkata: "Malam ini kamu dibayar olehku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi."

Kemudian dia kembali ke rumah, dan berkata kepada saya: "Alhamdulillah, malam ini saya telah mengampuni dosa para pelacur dan pemuda Muslim." “Orang-orang hanya melihat bahwa dia selalu membeli alkohol dan bertemu dengan pelacur, dan kemudian mereka menuduhnya dengan segala macam tuduhan dan menjadikannya bahan pembicaraan di kota.” Saya pernah berkata kepada suami saya, “Jika kamu mati nanti, tidak akan ada Muslim di sana yang mau memandikan jenazahmu, mendoakanmu dan menguburkan jenazahmu”

Dia hanya tertawa, dan berkata, “Jangan takut, ketika aku mati, aku akan diberkati oleh Sultan, Ulama, dan Wali Muslim.” Mendengar semua ini, Sultan Murad menangis, dan berkata: "Benar! Demi Tuhan, saya Sultan Murad, dan besok pagi kami akan memandikannya, mendoakannya, dan menguburkannya."

Dengan demikian, pada akhirnya prosesi pemakaman pria dihadiri oleh Sultan, Ulama, Wali Allah dan seluruh masyarakat. Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini: Jangan suka menilai orang lain dari sisi luarnya saja. Atau menilainya berdasarkan apa yang orang lain katakan.

Terlalu banyak yang tidak kita ketahui tentang seseorang. Apalagi soal yang tersimpan paling jauh di dalam hatinya. Kedepankan prasangka baik terhadap saudaramu. Bisa jadi orang yang kita anggap sebagai calon penghuni neraka ternyata adalah penghuni surga. Meskipun orang itu terlihat buruk, kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita anggap Hina. Waullahu A'lam Bishowab....

Posting Komentar untuk " Kisah Waliyullah, Gemar Mendatangi Pelacur dan Gemar Beli Minuman Keras"