Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Waliyullah, Jenazahnya Dibuang di Tempat Sampah

hidayahilahi.com

Hidayahilahi.com- pada zaman Nabi Musa as. Ada laki-laki yang meninggal, semua manusia jijik dan tidak mau memandikannya, menkafani dan menguburnya, karena kefasikan dan kejelekan laki-laki itu semasa hidupnya. Mereka bahkan membuangnya ke tempat sampah. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as. Allah berfirman : “Wahai Musa… ada seorang laki-laki, ia telah meninggal dan tubuhnya dibuang oleh kaumnya ke tempat sampah, padahal laki-laki itu adalah seorang wali (kekasihku). Maka pergilah kepadanya dan mandikan, kafani, dan kubur dia...!. 

Kemudian Nabi Musa As datang kepadanya dan bertanya kepada orang-orang disana tentang mayat itu, kemudian orang-orang tersebut berkata kepada Nabi Musa As, "Wahai Nabi Musa ... memang ada orang mati di sini ketika dia hidup seperti ini, dan dia dikenal korup, jahat, dan terkutuk". Nabi Musa juga bertanya kepada umatnya, “Di mana tempat dia dibuang? Karena sebenarnya Allah SWT telah menurunkan wahyu-Nya kepadaku tentang laki-laki itu, oleh karena itu wahai kaumku beritaulah aku laki-laki itu dibuang…!”. 

Kemudian Nabi Musa dan kaumnya pergi ke tempat jenazah lelaki itu dibuang. Dan ketika Nabi Musa melihat, jenazah lelaki itu terdampar dan dibuang di tempat sampah. Kemudian orang-orang memberi tahu Nabi Musa tentang kejelekan dan keburukan perilakunya ketika masih hidup. Nabi Musa As berdoa kepada Allah SWT dengan mengatakan "Ya Tuhanku ... Engkau telah memerintahkan saya untuk mengubur dan berdoa untuknya, meskipun orang-orang melihatnya sebagai orang yang jelek, dan engkau, ya Allah Maha lebih tahu dariku dan mereka dengan memuji dan mencelanya". 

Baca Juga : Kisah Tsabit al Bunani dan Pemuda dari Alam Kuburan yang tersiksa

Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa As, "Wahai ... Musa ... orang-orang itu benar tentang apa yang mereka katakan kepadamu tentang kejelekan tingkah lakunya, tetapi kaumnya tidak mengetahui bahwa ia telah mendapat pertolongan dari-ku ketika dia meninggal karena tiga hal. Ketika kematian menghampirinya, dia (laki_laki) berkata, ya Tuhanku ... Engkau lebih tahu dari pada saya bahwa sebenarnya saya telah melakukan maksiat, tetapi dalam hati saya sangat membenci tindakan itu dari maksiat. Ada tiga hal yang membuat saya maksiat sehingga saya melakukan maksiat dengan hati saya membenci maksiat. 

Pertama adalah nafsu, kedua adalah teman yang jelek, dan yang ketiga adalah setan, ketiganya inilah yang dapat menyebabkan saya hingga terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. Ya Tuhan… Engkau tahu apa yang saya katakan, ampunilah dosa-dosa saya…! 

Dan kedua, ya Tuhan, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku berbuat maksiat karena kedudukanku di pihak orang fasik, tetapi aku lebih suka berteman dengan orang-orang baik yang berhati-hati dan waspada terhadap hal-hal yang haram dan menempati posisi bersama mereka (as-sholihin). Saya lebih suka mereka daripada orang-orang fasik."  

Dan ketiga pria itu berkata "Ya Tuhan ...ku sesungguhnya Engkau lebih tau tentang saya, tetapi saya benar-benar lebih senang dengan orang baik daripada orang jahat. Seandainya Engkau hadapkan pada saya dua orang baik dan satu orang yang jahat pasti Aku akan memilih yang baik”. 

Juga diriwayatkan dari Wahab bin Munabbih tentang apa yang dikatakan laki-laki itu kepada tuhannya, yaitu “Ya Allah… Jika Engkau ampuni dosa-dosaku, auliya'-auliya'-Mu, anbiya'-Mu akan selalu senantiasa senang, dan para setan musuhku dan musuh-Mu. Seandainya Engkau menyiksaku karena dosa-dosaku, mereka akan selalu bangga, dan aku juga tahu bahwa kebahagiaan kekasih-Mu, lebih aku senangi daripada kesombongan setan dan antek-anteknya. Oleh karena itu ampunilah dosa-dosaku, ya Tuhan, sebenarnya Engkau benar-benar lebih tahu dariku apa yang aku katakan, kasihanilah aku dan ampuni dosa-dosaku ...! “ 

Kemudian Allah berfirman : "Maka-Ku cintai dan Ku maafkan dia, karena sebenarnya Aku adalah Zat yang paling mencintai dan memaafkan terutama bagi orang yang mengakui kesalahannya sendiri dan laki-laki itu lebih banyak mengakui kesalahan dan dosanya. Maka Aku maafkan semua dosanya”. Dan Allah pun mewahyukan kepada Nabi Musa as, "Wahai Musa.....Lakukan apa yang telah Aku perintahkan kepadamu karena sesungguhnya Aku akan mengampuni bagi siapa saja yang ingin menyolati jenazahnya, menguburkanya dan menghadiri pemakamannya karena kemuliaannya di sisi-Ku". Wallahu A'lam Bishowab. .. Semoga kisah bijak ini bermanfaat bagi umat Islam Amin.....!

Posting Komentar untuk "Kisah Waliyullah, Jenazahnya Dibuang di Tempat Sampah"