Kisah Taubat Pembunuh 100 Orang Yang Akhirnya Masuk Surga
Ada sebuah kisah dari kaum bani Israel, Dahulu kala ada seorag lelaki yang hidupnya dipenuhi dosa dan suka berbuat maksiat. Hal ini dikarenakan lingkungan daerah tempat tinggalnya juga banyak orang-orang zalim dan para pendosa. Salah satu keburukan yang di miliki pria itu adalah suka membunuh. Bahkan dikisahkan dari hadis Nabi, bahwa pria itu telah membunuh manusia sebanyak seratus orang. Namun Anehnya Allah SWT menjadikan pria itu menjadi penghuni Surga. Berikut Kisah Selengkapnya:
KISAH PRIA PEMBUNUH 1000 ORANG MASUK SURGA
Suatu hari, pria dari kalangan kaum bani Israel itu pernah
mencatat rekok pembunuhan hingga sebanyak sembailan puluh Sembilan nyawa. Suatu
waktu, hati si pria itu terbuka sehingga masih timbul rasa takut terhadap
tuhanya yaitu Allah SWT. Cahaya kebaikan mulai nampak dari dalam hatinya.
Ia seraya merenung dan bertanya-tanya kepada hatinya, Apakah
hubungan dia dengan Allah telah terputus, sehingga tidak memungkinkan untuk
kembali bertaubat kepada Allah..? Apakah
masih ada harapan..? lalu dimana posisi dia dengan Allah jika dia kembali
bertaubat?.
Sulit rasanya bagi pria itu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan hati yang muncul. Maklum saja, selama hidup dia selalu
bergelimpang dalam lautan dosa, kemaksiatan, dan kezaliman. Orang-orang seperti itu tidaklah mempunyai
bekal ilmu agama, dan segala urusan keyakinan agama seharusnya di kembalikan
kepada Ahlinya yaitu para ulama.
Dari sinilah, pria pembunuh itu kemudian memberanikan diri
pergi mencari orang ‘Alim untuk dimintai jawaban atas pertanyaan jiwanya yang
selalu muncul. Pria itu menyadari bahwa hanya orang berilmu tinggi yang bisa
memberikan jawaban memuaskan kepada dirinya.
Dalam perjalananya, pria itu banyak bertanya dan mencari
informasi kepada orang-orang yang dijumpainya tentang siapa orang yang paling
berilmu di muka bumi saat itu. Akhirnya ditunjukkanlah pria itu kepada seorang
rahib. Perlu diketahui Rahib adalah seorang
yang sangat giat beribadah namun miskin ilmu pengetahuan.
Sehingga bisa-bisa saja saat dia memberi fatwa tanpa
landasan ilmu yang jelas. Orang-orang seperti ini terkadang bisa menyesatkan
banyak orang dikarenakan hanya dikenal sebagai ahli ibadah namun tanpa memiliki
kapasitas ilmu yang cukup.
Kemudian Pria pembunuh itu mencoba sowan dan berkonsultasi
kepada sang Rahib. Pria itu kemudian bertanya “ Pak rahib yang ahli ibadah,
Saya ini seorang pendosa dan pernah melakukan pembunuhan hingga 99 jiwa, apakah
bisa diterima taubat saya..?” dengan lantangnya sang Rahib menjawab “ Tidak,
Orang seperti kamu, sama sekali tidak diterima taubatnya” mendengar jawaban
sang Rahib, harapan pintu taubat serasa tidak tersedia lagi.
Rasanya putus harapan pria itu dapat kembali kejalan Allah
yang benar dan lurus. Apakah Allah sekejam itu tidak menerima taubatnya para
pelaku dosa-dosa besar..?. Pria itu lantas merasa tidak puas setelah mendengar
jawaban dari sang Rahib. Tanpa berpikir
Panjang, pria itu lantas mengangkat pedangnya dan langsung membunuh si rahib
itu. Nafsu amarah yang hampir mereda, kini bergejolak lagi hingga membuat tubuh
sang Rahib Tewas mengenaskan. Alhasil kini korban yang telah berhasil pria itu
bunuh akhirnya genap menjadi 100 orang.
Rasulullah SAW Bersabda “Dikalangan bani Israel, ada
seorang lelaki yang membunuh 99 orang.
Lalu ia pergi untuk bertanya. Ia mendatangi seorang rahib lalu bertanya
kepadanya, “Masih adakah tobat (untukku)?” si rahib menjawab “Tidak” ia
kemudian membunuh Rahib itu (H.R.Bukhori)
Dalam hati sang Pria masih memiliki harapan besar bertaubat
kepada Allah. Kemudian dia berusaha mencari seorang ulama yang sangat ‘Alim
untuk dimintai jawaban atas pertanyaan yang sulit ia pecahkan. Akhirnya Pria
itu ditunjukkan kepada seorang ulama yang benar-benar ‘Alim dan tahu tentang
urusan Agama. Kemudian datanglah pria itu ke majelis tempat orang alim. Kedatangan Pria pembunuh itu kemudian
disambut baik oleh orang alim itu.
Orang alim bertanya “ Apa sebenarnya alasanmu datang
kesini..?” Si Pria Menjawab “ Pak, Saya ini sudah menghabisi nyawa seratus orang. Apakah masih adakah sebuah jalan taubat
untukku?” Orang alim berkata “Ya, Siapa
yang menghalangimu untuk bertaubat..! Pintu Allah itu terbuka lebar untukmu,
berbahagialah dengan ampunan Allah dan taubat” “ Saya ingin bertaubat kepada
Allah dan memohon Ampunan kepadanya” kata si pria”Aku memintakan Kepada Allah,
Mudah-mudahan Allah menerima taubatmu” Kata Orang alim.
Kemudian Orang alim berpesan kepada si pria untuk
meninggalkan desa tempat tinggalnya dahulu dan berhijrah ke suatu perkampungan
baru. Hal ini dikarenakan lingkungan perkampungan lama berisi orang-orang
buruk, kaum zalim dan lingkungan yang kurang baik. Orang alim itu kemudian
menyuruh si pria untuk pergi kesebuah perkampungan baru yang terdapat banyak
orang-orang beriman yang beribadah kepada Allah SWT.
Orang alim berkata “Pergilah ke tempat ini dan itu, karena
disanalah terdapat orang-orang yang
beribadah kepada Allah SWT. Beribadahlah
kepada Allah Bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke negerimu,
karena itu adalah negeri yang buruk”
Nasihat dari orang laim itu lantas membuat hati pembunuh itu
luluh dan semakin optimis akan terbukanya pintu taubat untuknya. Sesuai
petunjuk dan nasehat orang alim, Pria pembunuh itu lantas pergi menuju tempat
yang dimaksud. Tidak terasa tetesan air mata bercucuran keluar dan menetes dari
kedua mata sang pria.
tubuh sang pria berjalan dengan diliputi tangisan-tangisan penyesalan atas segala dosa-dosa yang selama ini pernah ia lakukan. Pria itu lantas menyusuri jalan menuju perkampungan orang-orang beriman sesuai arahan orang alim.
Namun, sebelum pria itu sampai di perkampungan orang-orang
beriman tiba-tiba ajal datang menjemput. Pria itu lantas meninggal dunia dalam
setengah perjalananya. Pria itu meninggal dunia dalam kondisi keinginan kuat
untuk bertaubat dan menghadap kepada Allah SWT. Pria itu meninggal dalam
perjuangan berhijrah dari kehidupan lama yang buruk menuju kehidupan yang baik.
Rasulullah SAW mengisahkan, bahwa waktu itu Malaikat Rahmat
dan Malaikat Azab berseteru dan berebut
pria pembunuh itu. Masing-masing dari kedua belah pihak malaikat ingin mengurus jenazah Pria pembunuh yang
telah bertaubat ini. Malaikat Azab lalu berkata “ Pria ini telah menghabisi 100
nyawa..!” Lalu Malaikat Rahmat juga unjuk berdebat “Iya betul, Tapi Pria ini
sudah bertaubat, kembali dan datang menghadapkan hati kepada Allah”.
Baca Juga: Kisah Jin yang Pertama kali mendengar Al-Qur'an
Untuk menyelesaikan perseteruan itu, Allah SWT kemudian
mengutus seorang malaikat berwujud manusia. Malaikat ini kemudian
mengintruksikan kepada mereka untuk mengukur jarak antara tempat kezaliman dan
kerusakan dan tempat orang baik dan sholih. Allah lalu memberi perintah kepada
tanah yang penduduknya baik untuk mendekat, dan tanah yang penduduknya zalim
untuk menjauh. Dari sinilah malaikat Azab dan rahmat mengetahui bahwa pria itu
lebih dekat satu jengkal ke tempat orang-orng yang sholih.
Dari sinilah, vonis dikeluarkan bahwa yang berhak mengurus
jenazah Pria itu adalah malaikat Rahmat. Akhirnya Dosa-dosa Besar pria pembunuh
itu diampuni oleh Allah SWT.
Subhanallah, Dari sinilah kita bisa ambil kesimpulan, sebesar apapun dosa
yang di perbuat manusia pasti diampuni Allah SWT asalkan bertaubat
sungguh-sungguh, karena Allah adalah Zat yang maha pengampun dan penyayang,
Wallahu A’lamu bishowab.
Posting Komentar untuk "Kisah Taubat Pembunuh 100 Orang Yang Akhirnya Masuk Surga"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!