Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Ashabul Ukhdud Episode 1 - Wafatnya Sang Rahib di Gergaji Raja kafir


Kisah Ashabul ukhdud merupakan salah satu kisah yang tertulis dalam Al Qur-an Surah Al Buruj Ayat 4-9. Ashabul ukhdud sendiri berisi kisah tentang orang-orang kafir yang menzalimi orang mukmin dengan membakarnya dalam parit berapi. Tokoh yang diangkat dikisah ini bermula adanya seorang Raja zalim yang mempunyai asisten Tukang sihir yang memiliki kesaktian hebat. Berikut Artikel kisah selengkapnya:


KISAH ASHABUL UKHDUD EPISODE 1 

Suatu ketika, usia tukang sihir raja semakin tua. Ia sangat khawatir jikalau dirinya mati, maka ilmu sakti yang dimilikanya juga akan ikut hilang dan musnah. Kemudian Penyihir tua itu mengajukan permohonan kepada baginda raja, agar berkenan mengutus seorang pemuda cerdas yang nantinya dapat menjadi penerus ilmu sihir.

Pemuda itu nanti akan di didik dan diwarisi ilmu sakti, kesesatan dan agar mampu mengabdi kepada raja. Sang Raja kemudian mengabulkan permintaan itu, ia kemudian mengutus seorang pemuda kepada tukang sihir tua itu.

Pemuda utusan sang raja lantas pergi dan mendatangi penyihir tua untuk menimba ilmu. Namun Pemuda itu kerap sekali Datang terlambat, keterlambatannya ini bahkan membuat tukang sihir itu marah. Bahkan Tukang sihir kerap memukul pemuda itu sebab keterlambatannya itu. 

Sebab Pemuda itu terlambat sebenarnya bukan tanpa alasan, melainkan setiap pergi dan pulang dari menemui tukang sihir, ia selalu bertemu dengan seorang rahib. Pemuda itu selalu mendengarkan ajaran-ajaran yang disampaikan sang rahib, karena ajaran sang rahib sangat mengagumkan.

Atas perlakuaan kasar tukang sihir itu, Sang rahib lantas memberikan nasihat dan siasat jika pemuda itu ditanya sebab keterlambatanya.  Sang rahib berkata “Kalau tukang sihir bertanya, tentang apa sebenarnya  sebab kamu datang terlambat, Maka katakan saja, ‘Keluargaku menahanku’. Dan kalau keluargamu bertanya kepadamu, maka katakana saja ‘Si penyihir menahanku’”. Hal ini betujuan agar si pemuda tidak dicela oleh penyihir dan tidak pula dicela keluarganya.

Suatu hari, si pemuda ingin melewati hewan buas besar yang menghalangi perjalanan orang-orang. Momen ini lalu dimanfaatkan pemuda itu untuk membuktikan mana ajaran yang paling benar antara ajaran sang rahib dan tukang sihir. Pemuda itu lalu melempari hewan itu dengan sebuah batu sembari memohon pertolongan kepada Rabbnya.

Apabila hewan itu mati maka benarlah ajaran yang disampaikan Rahib itu. Dan akhirnya benar, Hewan buas itu lalu mati tersungkur setelah terkena lemparan batu pemuda itu. Orang-orang akhirnya bisa kembali melewati jalan itu.

Setelah peristiwa itu, Si pemuda lalu mendatangi sang Rahib untuk menyampaikan kejadian itu. Sang rahib lalu berkata kepada pemuda itu “Wahai Anakku! Kamu sekarang sudah lebih baik dariku. Urusanmu sudah mencapai derajat seperti yang aku ketahui sendiri.

Sebenarnya, kamu kelak akan menghadapi ujian. Saat kau mendapat sebuah ujian, Maka janganlah menunjukkan keberadaanku”. Dari peristiwa yang telah terjadi, Sang Rahib yakin kalau kedepanya Pemuda itu akan berhadapan dengan masalah dan cobaan besar.

Kemudian sejak saat itu, pemuda itu memiliki kelebihan, bisa menyembuhkan orang sakit, orang buta, dan banyak penyakit lainya. Suatu ketika teman dekat sang raja yang buta mendengar berita tentang kehebatan Pemuda itu. Ia lalu mendatangi pemuda itu sembari membawa banyak sekali hadiah. Teman Raja berkata kepada pemuda itu “Seluruh hadiah ini akan menjadi milikmu jika kamu bisa menyembuhkan diriku”.

Si pemuda berkata “Aku tak bisa menyembuhkan siapapun.  Yang bisa menyembuhkan itu hanya Allah SWT.  Kalau kamu beriman kepada Allah, Aku akan memohonkan doa kepada Allah agar menyembuhkanmu”. Akhirnya teman sang raja itu menyatakan beriman kepada Allah, dan seketika Allah SWT menghilangkan kebutaan matanya.

Suatu ketika Teman Raja mendatangi sang baginda Raja dan duduk bersebelahan. Sang Raja lalu Bertanya “Siapa sebenarnya yang sudah mengembalikan penglihatanmu..?” Teman Raja menjawab “Yaitu Rabbku” “Apa..? kamu punya tuhan selain aku.?” Tanya Raja “ Rabbku dan Rabbmu itu adalah Allah SWT” jawab teman raja.

Mendengar jawaban itu, Sang Raja lalu menangkap temannya itu dan menyiksanya. Ia menyiksa temanyya sendiri itu, sampai temanya mau menyebutkan dimana sebenarnya keberadaan si pemuda.

Setelah usut punya usut, Keberadaan sang Pemuda ditemukan, ia lalu dihadapkan ke hadapan baginda Raja.  Raja berkata “Wahai anakku! Tingkatan sihirmu telah bisa membuat dirimu bisa menyembuhkan orang buta sejak lahir, penyakit sopak, kamu juga bisa melakukan ini dan itu.” dengan santainya pemuda itu membantah “Saya tidak menyembuhkan siapapun. Yang bisa menyembuhkan itu hanya Allah”.

Pemuda itu sebenarnya tidak mempercayai tukang sihir, ia bahkan tidak mengamalkan ilmu dari si tukang sihir untuk memperkuat kerajaan. Pertolongan yang ia dapat selama ini adalah murni dari Allah SWT.

Sang pemuda selalu menyeru kepada manusia agar selalu beriman kepada Allah SWT. Perkataan pemuda itu benar-benar membuat Sang Raja emosi dan geram, ia Lalu menangkap dan menyiksa pemuda itu. Sang raja khawatir fitnah yang bermunculan bisa meruntuhkan derajatnya sebagai raja dan tuhan.

Sang Raja terus menyiksa pemuda itu sampai ia mau menyebutkan orang yang telah mengajarinya yaitu sang Rahib.  Karena begitu beratnya siksaan, akhirnya dengan sangat terpaksa Pemuda itu menunjukkan keberadaan sang Rahib.

Kemudian dihadapkanlah Sang Rahib kepada sang Raja, Sang Raja lalu berkata “Tinggalkanlah Agamamu.!!”. Namun Sang Rahib Tidak mau menuruti permintaan sang baginda Raja, Ia lebih memilih bersabar dan disiksa daripada harus meninggalkan ajaran Allah SWT yang benar.

 Alhasil Sang Raja merasa marah dan meluapkan kebengisannya, ia lalu mengambil sebuah gergaji lalu diletakkan di tengah-tengah kepala sang rahib. Sang Raja lalu menggorok Rahib itu secara sadis hingga roboh dan terbelah menjadi dua bagian.  Tidak Hanya sang Rahib, Teman sang raja yang telah beriman juga mengalami nasib yang sama, Ia juga dihadapkan kepada sang raja dan dipaksa untuk meninggalkan Ajaran Allah SWT yang benar.

Baca Juga: Kisah Mukjizat Rasulullah SAW "Air Yang Tak Kunjung Habis"

Namun Teman sang Raja memilih tetap beriman kepada Allah daripada menuruti perintah sang Raja. Akhirnya Teman Raja itu kemudian juga digorok menggunakan gergaji hingga mati dan terbelah menjadi dua bagian. Allahu Akbar, begitu besarnya iman mereka berdua kepada Allah SWT, sehingga lebih memilih mati dalam keadaan beriman daripada hidup dalam kekafiran. Lalu bagaimana nasib si Pemuda…? Simak Part 2 Artikel Kisah Ashabul Ukhdud di episode selanjutnya ya

Sumber: Shahihul Qoshos An-Nabawy

Baca Juga: Kisah Ashabul Ukhdud Episode 2 - Wafatnya Pemuda Beriman

Baca Juga: Kisah Ashabul Ukhdud Episode 3 - Wafatnya Wanita dan Bayi Terakhir Yang Beriman




Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Ashabul Ukhdud Episode 1 - Wafatnya Sang Rahib di Gergaji Raja kafir"