Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH RASULULLAH DIBELA JIN MUSLIM

 


Hidayahilahi.com - Di Mekkah, Rasulullah saw melakukan dakwah dengan sembunyi-sembunyi, hanya terbatas pada kaum kerabat dari Bani Hasyim saja. Namun, ketika turun firman Allah SWT yang di sampaikan melalui malaikat Jibril, yakni Surat Al-Muddastir Ayat 1-10, yang menghimbau kepada beliau agar berdakwah dengan terang-terangan, maka Rasulullah pun memulai dakwahnya dengan terbuka. Rasulullah memulai dakwah terbukanya dengan mengumpulkan kaum Quraisy berkumpul di bukit Abu Qubays. Kemudian, beliau sendiri yang menyeru kepada umatnya untuk meninggalkan kesesatan mereka yang menyembah berhala-berhala yang mereka buat sendiri. Beliau berkata kepada kaum Quraisy, “Wahai kaum Quraisy, katakanlah bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya!”

Ketika orang-orang kafir Quraisy mendengar seruan dakwah beliau, mereka segera pergi dengan bersungut-sungut. Sebagian mereka merasa marah dan emosi karena Tuhan-tuhan mereka diejek sedemikian rupa oleh Rasulullah. Akhirnya mereka segera mengadakan pertemuan di Darun Nadwah untuk membicarakan masalah yang menggemparkan tersebut. Mereka bermusyawarah untuk menyakiti Rasulullah karena beliau dianggap oleh mereka telah mencerca patung sesembahan mereka dengan mengajaknya menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Kata mereka, ”Muhammad telah mencerca Tuhan kita. Ia mengajak kita untuk ikut menyembah Tuhannya. Bagaimanakah cara kita untuk memperdayainya?”

Di Darun Nadwah tersebut berkumpulan gembong-gembong kafir Quraisy, seperti Al-Walid Ibnu-Harits, Shafwan bin Umayah, Kaab bin Asyraf, dan lain-lain yang sangat marah pada Nabi Muhammad saw. Mereka berkata, “Muhammad mengajak kita untuk menyembah Tuhan yang tidak bisa kita liat sehingga dia mencerca tuhan-tuhan kita!” “Apa yang di katakan Muhammad tidak lain hanyalah untuk mencari harta dan kedudukan!” sambung yang lain.

Kemudian, para peserta musyawarah di Darun Nadwah itu ditanyai satu persatu mengenai apa yang baru saja di katakana oleh Muhammad saw. Mereka rata-rata menjawab bahwa Muhammad adalah seorang penyihir yang sedang menyihir supaya orang-orang mau mengikutinya. Adapula yang menjawab bahwa Muhammad sudah gila. Dan, ada pula yang menjawab bahwa Muhammad berkata demikian karena dirinya ingin mencari, kedudukan, kehormatan, dan harta. Berlain-lainan jawaban mereka, tetapi pada intinya, jawaban mereka menunjukkan bahwa mereka sangat marah dengan dakwah yang di lancarkan Rasulullah SAW. Semua mencaci dan memperolok-olok beliau.

Ketika pertanyaan itu jatuh kepada Al-Walid ibnul-Harist, ia menjawab, “Aku tidak mempunyai pendapat apa-apa tentang ajakan Muhammad  kepada kita!” jawaban Al-Walid yang bernada membela beliau, menimbulkan salah paham di antara mereka, sehingga mereka menyatakan bahwa Al-Walid telah menjadi pengikut Muhammad. Oleh karena itu, mereka beramai-ramai, memperolok dan mengejek serta mencaci Al-Walid ibnu-Harist. Ejekan mereka membuat Al-Walid ibnul-Harist naik pitam sehingga sehingga dengan lantang ia berkata,”Tangguhkanlah penghinaan kalian selama tiga hari!”

Al-Walid Ibnul Harist adalah seorang kafir Quraisy yang kaya raya. Harta benda melimpah karena ia merupakan seorang pedagang yang berhasil, ia juga mempunyai berhala sesembahan yang berjumlah dua buah, berhala itu terbuat dari campuran emas dan perak. Berhala tersebut dihiasi dengan intan dan mutiara sehingga tampak indah dan mewah. Berhala tersebut oleh Al-Walid di tempatkan pada sebuah rumah yang terpisah dari rumahnya sendiri. Ia pergi dari rumahnya selama tiga hari penuh, hanya untuk menyembah berhalanya karena ia ingin mengetahui persoalan Muhammad dengan sebenarnya.

Selama tiga hari berturut, tanpa makan dan minum, ia menyembah berhalanya dengan harapan berhalanya tersebut dapat berbicara dan memberitahukan tentang persoalan Muhammad. Ia berkata kepada berhala “Aku telah menyembahmu berdua selama tiga hari. Maka, aku sangat berharap sangat kepadamu untuk memberitahukan kepadaku tentang perkara Muhammad!”. Kesempatan ini dipergunakan oleh setan untuk memasuki kedalam tubuh patung tadi dan menggerakkan mulut patung itu untuk mengeluarkan suatu perkataan, “Sesungguhnya Muhammad itu bukanlah nabi maka kamu jangan membenarkan apa yang ia katakana!”

Al-Walid menyangka bahwa patung itu benar-benar dapat berbicara dan memberitahukan tentang Muhammad. Ia sangat gembira sehingga terus keluar dan berteriak untuk memberitahukan masalah tersebut kepada kaum kafir Quraisy. Setelah mendengar apa yang di katakana Al-Walid mereka pun turut bersuka ria karena di anggapnya tAl-Walid dapat menemukan kebohongan Muhammad lewat mulut tuhan mereka. Mereka berkata,”Sebaiknya masalah ini kita bicarakan saja di dekat Muhammad, supaya ia tahu semuanya!”. Betapa sedih hati Rasulullah mendengar ejekan kaumnya. Maka, datanglah Jibril yang memberitahu beliau, “Wahai Muhammad, kerusakan ini datangnya dari orang yang membuat perkataan, yakni Al-Walid ibnul-Harist!”

Selanjutnya, Rasulullah memberitahu apa yang telah dikatakan jibril kepada orang-orang Quraisy, Tetapi apa yang di beritahukan Rasulullah bahkan di tertawakan oleh mereka. Mereka tertawa terbahak-bahak untuk mengejek Rasullullah seraya berkata,” Aku tidak menghiraukan perkataan tersebut!” Sebelum Rasulullah pergi dari tempat Al-Walid berada, orang-orang Quraisy mengumpulkan patung-patung sesembahan mereka yang di hiasi dengan beraneka pakaian mewah. Lalu menyembah-nyembah dan bersujud di hadapan berhala itu.

Sementara itu, Rasulullah yang sedang bersama Abdullah bin Mas’ud duduk-duduk saja di dekat orang-orang kafir yang sedang menyembah berhala-berhala itu. Setan pun tidak mnyia-nyiakan kesempatan itu. Setan pun mengulangi perkataan, seperti yang telah dikatakan pada berhalanya Al-Walid ibnul-Harist. Sehingga semua orang yang berada di tempat itu mendengar perkataan yang keluar dari mulut patung tersebut, tak terkecuali Rasulullah dan Abdullah bin mas’ud. Adullah bin Mas’ud yang ketakutan berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apa yang baru saja dikatakan oleh berhala itu?” Jawab beliau,”Wahai Abdullah, janganlah engkau takut, karena yang berkata itu adalah setan!”

JIN MUSLIM MENDATANGI RASULULLAH

Pada hari yang lain, Rasulullah pun berangkat menuju tempat perkumpulan orang-orang kafir yang hendak menunjukan kehebatan patung yang dapat berbicara itu kepada Rasulullah. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seseorang yang mengucapkan salam kepadanya. Orang tersebut memakai jubbah hijau dan berkendaraan kuda jantan. Setelah salam nya dijawab oleh Rasulullah, beliau lantas bertanya,”Wahai penunggang kuda, siapakah kamu sebenarnya?, aku sangat heran mendengar salammu kepadaku”

Jawab si penunggang kuda,”Aku adalah anak keturunan jin. Namaku Muhair bin Habbar aku telah masuk Islam sejak zaman Nabi Nuh a.s, aku sempat tinggal di Bukit Thursina, tetapi telah lama aku mengembara. Ketika aku pulang, aku mendapati istriku sedang menangis sehingga aku menanyainya. Ia menjawab bahwa setan Musfir telah berbuat dusta kepada Nabi Muhammad saw. Apakah engkau tidak mengerti?. Kemudian aku mencari setan Musfir dan akhirnya aku menemukan di antara bukit Shafa dan Marwa. Setelah aku menemukanya, lalu aku berkelahi dengannya dan aku telah berhasil membunuh nya, setan Musfir itu berbentuk anjing dan aku berhasil telah mematahkan kepalanya!” kata jin itu panjang lebar.

Sesudah mendengar penuturan jin tadi Rasulullah kemudian mendoakanya dengan doa kebaikan. Selanjutnya, jin itu berkata lagi, “Ya Rasulallah, apa yang harus aku lakukan sekarang ini, apakah aku harus masuk kedalam patung itu dan mengejek orang-orang kafir?” “Baiklah kalau itu maumu dan cara yang baik untuk menyadarkan mereka.” Jawab Rasulullah saw. Seperti hari-hari yang lalu, kali ini pun orang-orang kafir berkumpul dan menghiasi patung-patung mereka dengan beraneka warna pakaian yang sangat mewah. Kemudian mereka menyembahnya dengan khusyu’ dan hormat.

Mereka meminta kepada patung untuk membuktikan kepada Muhammad sekali lagi, bahwa Muhammad adalah pembohong. Setelah mereka menyembah sambil merendahkan diri, tiba-tiba patung itupun berbicara,”Wahai penduduk Mekkah! Ketahuilah sesungguh nya Nabi Muhammad ini adalah benar dan Muhammad mengajak kepada kalian untuk melakukan kebenaran. Sedangkan kalian semua serta berhala yang kalian sembah ini adalah batil. Jika kalian tidak beriman kepada Muhammad serta tidak membenarkanya, kalian akan masuk ke dalam neraka jahanam selamanya!” Betapa terkejutnya orang-orang kafir yang ada di situ karena patung yang mereka sembah tidak mengucapkan kata-kata seperti yang mereka harapkan.

Kejadian tersebut banyak orang yang bimbang sehingga beberapa di antaranya mulai mempercayai kenabian Muhammad saw. Sedangkan Abu Jahal dengan perasaan marah, yang meluap, segera mendekati patung dan membatingnya hingga berkeping-keping patung itu kemudian diinjak-injak dan dikumpulkan kemudian di bakarnya. Akan halnya dengan Nabi Muhammad, beliau pulang dengan perasaan lega. Sedangkan jin Muhair bin Habbar yang telah diganti namaya oleh Rasulullah dengan nama baru “Abdullah bin Abhar” segera pergi dari tempat itu. Inilah Mukjizat Nabi Muhammad saw. Yang mampu berkomunikasi dengan makhluk halus, hal itu hanya bisa di lakukan oleh manusia berkat pertolongan langsung dari Allah SWT.



Posting Komentar untuk "KISAH RASULULLAH DIBELA JIN MUSLIM"