Kisah Nabi HUD As dan Kaum 'Ad Part 1
Kisah Nabi Hud As. Nama asli
Nabi HUD As adalah Hud bin Shalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh As.
Beliau berasal dari kabilah Ad bin Aush bin Sam bin Nuh, Mereka termasuk
golongan bangsa arab yang bertempat tinggal di Kawasan pegunungan pasir Yaman,
lebih tepatnya berada diantara Oman dan Yadramaut. Lokasinya berada pada
Kawasan sepanjang pantai Syahar dilembah Mughits. Mereka hidup dan tinggal di
rumah/ perkemahan-perkemahan bertiang besar.
Bangsa arab sebelum masa Nabi Isma’il dikenal dengan nama bangsa Arab ‘aribah yang
terdiri dari banyak sekali kabilah, ada kabilah ‘Ad, Tsamud, Jurhum, Thasam,
Juamis, Umaim, madyan, Amlaq, Ubail, Jasim, Qathan, Bani Yaqthin dan lain
sebagainya.
Sementara Bangsa Arab keturunan Nabi Isma’il bin Ibrahim
‘alaihimas salam, dikenal dengan nama Bangsa Arab musta’rabah. Nabi isma’il AS
adalah manusia pertama yang bisa berbicara dengan Bahasa Arab secara fasih.
Seperti yang kita tahu, dahulu dizaman nabi Nuh As bumi kita
ini pernah dilanda banjir bandang besar sepanjang sejarah, hingga membinasakan
seluruh orang-orang kafir. Setelah banjir bandang usai, dan kehidupan bumi
telah berlanjut hingga beberapa generasi, kemusrikan dan kekafiran kembali
terjadi.
Orang-orang dari kaum ‘Ad banyak yang kembali menyembah
berhala dan patung. Kaum ‘Ad generasi pertama adalah orang-orang yang pertama kali menyembah
berhala setelah terjadinya banjir bandang masa Nabi Nuh As. Mereka memiliki
tiga berhala yaitu Sadd, Samud dan Hera.
Disaat banyak bermunculan orang-orang yang menyekutukan
Allah, maka Allah SWT mengutus Nabi Hud as sebagai pemberi peringatan dan
nasihat kepada kaumnya, Nabi Hud berkata “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak
ada tuhan bagimu selan Dia. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa..?”
Namun Para pemuka Kaumnya malah berkata “Sungguh, kami
melihatmu benar-benar kurang waras, dan kami mengira kalau kamu adalah termasuk
para pembohong”. Kaum Nabi Hud dengan beraninya selalu menolak, menghina nabi
Hud bahkan menganggapnya gila tak berakal.
Nabi Hud As berkata “Wahai kaumku! Bukanya aku kurang waras,
tapi diriku adalah Rasul dari Tuhan seluruh Alam. Aku menyampaikan kepadamu amanat tuhanku dan
pemberi nasihat yang terpercaya kepadamu. Dan herankah kamu bahwa ada
peringatan yang datang dari tuhanmu melalui seorang lelaki dari kalanganmu
sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu..?
Ingatlah disaat Dia menjadikan kamu sebagai
khalifah-khalifah setelah kaum Nabi Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan
tubuh dan perawakan, Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah supaya kamu
beruntung”
Kaum kafir lantas berkata ‘Apakah kedatanganmu kepada kami,
supaya kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang bisa disembah
oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu
benar!” Nabi Hud menjawab “Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa
kamu.
Apakah kamu mau berdebat denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya, aku pun bersamamu termasuk yang menunggu”.
Meskipun Nabi Hud as berdakwah dan menyampaikan amanat Allah
dengan nasihat yang tulus, ikhlas dan penuh kasih sayang, namun tetap saja
kaumnya enggan beriman dan malah membantah.
Nabi hud tidak mengharapkan sesuatu dari orang-orang kafir
itu kecuali supaya mereka bisa mendapatkan petunjuk dan kembali beriman kepada
Allah SWT. Kesombongan kaum ‘Ad tidak menyurutkan semangatnya untuk terus
mengajak mereka kembali kejalan Allah SWT yang lurus dan benar.
Dahulu kaum ‘Ad hidup bergelimpang harta, kenikmatan dan sejahtera.
Mereka mampu membangun kota iram dengan sangat megah. Kemajuan arsitektur
dimasa itu sangatlah besar, hal ini dibuktikan dengan bangunan perkotaan yang
menjulang tinggi-tinggi. Mereka mampu membuat proyek bangunan besar dan tinggi
diatas perbukitan pasir yang belum pernah dibuat oleh negeri lain.
Perawakan tubuh kaum ‘Ad sangat besar dan kuat. Namun
kenikmatan Allah yang besar itu tidak menjadikan kaum ‘ad mensyukuri nikmat dan
beriman kepada Allah SWT. Mereka malah berlaku sombong dan menolak ajakan
dakwah Nabinya.
Dalam Alqur’an Surat Al-Fajr Allah SWT berfirman “ Tidakkah
kamu (Muhammad) memperlihatkan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?
(yaitu) penduduk iram (ibukota kaum ‘Ad) yang memiliki bangunan-bangunan yang
tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota ) seperti itu di negeri-negeri
lain, dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar dilembah,
dan (terhadap) Fir’aun yang memiliki pasak-pasak (bangunan
yang besar), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak
berlaku kerusakan dalam negeri itu, karena itu Rabbmu menimpakan cemeti azab
kepada mereka, sungguh, Rabbmu benar-benar mengawasi”, Untuk kisah selanjutnya ada
artikel Part 2 ya. Wallahu A’lamu bishowab.
Sumber: Buku Kishosul Ambiya' Ibnu Katsir
Baca Juga: Kisah Kaum ‘Ad Terkena Azab Setelah Menantang Allah dan Nabi Hud As - Part 2
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi HUD As dan Kaum 'Ad Part 1"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!