Kisah Sedih Adzan Terakhir Bilal Bin Rabbah Yang Rindu Nabi Muhammad SAW
Kisah Adzan Terakhir Bilal bin Rabbah dan kerinduannya
Kepada Rasulullah SAW. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan
umat islam merasa sangat sedih atas
kehilangan sosok sang Rasul. Kemudian tonggak kepemimpiman umat islam
digantikan oleh Sahabat Abu bakar As-Shidiq, beliau lantas diangkat menjadi
khalifah pertama umat islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Disuatu hari,
Sahabat Bilal mendatangi khalifah Abu bakar dan berkata “ Wahai khalifah
Rasulullah, Aku pernah mendengar Rasul bersabda ,’Amal yang paling utama
teruntuk orang-orang beriman yaitu berjihad dijalan Allah.”
Khalifah Abu bakar lantas bertanya kepada bilal “ Apa
maksudmu hai bilal?” bilal menjawab “Saya ingin berjuang dijalan Allah hingga
Aku mati?” Khalifah berkata “Siapa lagi nanti yang akan jadi muadzin bagi
kami?” Dengan kondisi berlinang air mata , bilal menjawab “Aku takkan lagi
menjadi muadzin bagi orang-orang setelah
Rasulullah” Khalifah Abu bakar lantas terus membujuk bilal untuk tetap
mengumandangkan adzan dan berkata “ Tidak, biarlah tinggal disini wahai bilal,
dan menjadi muadzin kami”.
Bilal benar-benar merasa sedih setelah ditinggal wafat Nabi
Muhammad SAW. Sebelumnya memang Bilal selalu menjadi muadzin Rasulullah, namun
setelah wafatnya Rasul, dirinya merasa
tidak mampu lagi untuk mengumandangkan adzan. Matanya akan selalu mencucurkan
air mata dikalau dirinya adzan sampai lafal “Asyhadu anna Muhammadaar
Rasulullah”.
Disaat itulah dirinya tak sanggup melanjutkan lantunan
adzan. Saat kalimat itu terucap bilal selalu merasa memory kenangan lama
Bersama Rasulullah selalu teringat. Sang
khalifah abu bakar selalu membujuk sahabat bilal agar mau mengumandangkan adzan
lagi.
Tetapi sahabat bilal masih tetap menolak dan berkata “Wahai
Abu Bakar, disaat waktu sholat telah tiba disetiap harinya, diriku mendatangi
Rasulullah dan aku berkata kepada Rasulullah ‘Wahai Rasul, waktu sholat’
atau rasul yang bergantian datang menuju
rumahku dan berkata ‘Wahai bilal, Waktu sholat’ dan kamipun lalu bersamaan
pergi kemasjid, lalu diriku naik keatas Menara, dan sebelum diriku melantunkan
adzan, diriku pandang terlebih dahulu wajah Rasulullah SAW.
Dan hal itu kulakukan sehari lima kali wahai abu bakar, dan
hal itupun berulang setiap hari. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi
Rasulullah, lalu bagaimana bisa diriku
mampu untuk melantunkan suara adzan tanpa adanya Rasulullah disisku wahai Abu
Bakar?”
Sahabat bilal bukanya tidak mau adzan lagi, tetapi dirinya
tak kuasa ketika mengingat kenangan Bersama Rasulullah. Siapakah orangnya yang
tidak merindukan Rasulullah SAW. Apalagi seseorang yang sangat dekat dengan
Rasul. Bilal menangis dan tidak kuasa lagi membendung cucuran air matanya.
Kemudian Khalifah Abu Bakar juga turut menangis dan
memberikan izin kepada bilal untuk tidaklagi melantunkan adzan “Kalau seperti
itu alasanmu, wahai bilal kamu boleh pergi”.
Sahabat bilal lantas berangkat pergi menuju kota suriah sebab sudah
tidak kuasa lagi tinggal di kota
Madinah.
Sahabat bilal lantas tinggal suriah. Disuatu malam Sahabat
bilal tertidur, dalam lelapan tidurnya ia bermimpi berjumpa dengan nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi itu, sang Rasul berkata kepada
sahabat bilal “Betapa keringnya hatimu hai bilal, betapa gersangnya hatimu hai
bilal.
Sudah begitu lama kamu tidak menziarahiku, sudah begitu lama dirimu tidak bertemu aku. Apakah kamu sudah tidaklagi rindu terhadapku wahai bilal..?” kehadiran Rasulullah dalam mimpi bilal sungguh menyedihkan. Sahabat bilal lantas terbangun dari tidurnya. Airmata sahabat bilal lalu berlinang, dan menagislah ia sejadi-jadinya.
Waktu itu, kekhalifahan islam telah berpindah dan dipimpin
oleh Khalifah Umar bin Khatab. Saudara-saudara bilal lantas menyuruh bilal
untuk bersegera berziarah kemakam Nabi Muhammad SAW. Kemudian berangkatlah
sahabat bilal menuju masjid Nabawi dimadinah. Ia pergi degan mengendarai seekor
unta.
Dalam perjalalan itu air mata bilal terus bercucuran karena
begitu rindunya beliau kepada Nabi Muhammad SAW. Sahabat bilal terus berjalan
menembus hawa panas dan dingin baik disiang dan malam hari. Rasa rindunya
kepada nabi benar-benar menghapus rasa lelahnya perjalanan itu.
Sesampainya dimakam Nabi Muhammad SAW. Sahabat bilal lantas berziarah kemakam nabi,
beliau bersimpuh dengan air mata yang terus berlinang. Setelah berziarah, sahabat bilal lantas
bertemu dengan cucu-cucu Rasulullah yaitu Sayyidina Hasan dan Husein.
Kemudian Para cucu Rasulullah itu lantas meminta agar
sahabat bilal mau mengumandangkan Azan
lagi sebagaimana tatkala Rasulullah masih hidup. Kemudian Sahabat bilal
menyetujui dan bersedia diri untuk menjadi muadzin lagi. Sahabat bilal kemudian
naik keatas mimbar dan kemudian
mengumandangkan adzan.
Ketika terdengar kumandang adzan bilal, penduduk Madinah
benar-benar heboh, kaget dan terheran-heran, banyak yang datang
berbondong-bondong menuju masjid sembari berkata “ Apakah Rasulullah telah
hidup kembali?” Apakah Rasulullah telah dibangkitkan kembali..?”. Kehadiran
bilal mengumandangkan adzan lagi seakan-akan mengingatkan waktu dimasa hidupnya
Rasulullah SAW.
Momen-momen seperti ini benar-benar sungguh merindukan
apalagi saat mendengar suara adzan bilal yang sangat merdu. Azan bilal
benar-benar membuat merinding, tidak terasa juga membuat air mata bercucuran
karena teringat Rasulullah SAW, bahkan Khalifah Umar bin khatab sampai menangis
dengan sangat keras.
Namun disaat sahabat bilal adzan dan sampai di lafal
“Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah” blak, tiba-tiba bilal pingsan tak sadarkan
diri. Ternyata sahabat bilal benar-benar
tidak kuasa lagi untuk mengucapkan lafal Muhammad dalam adzan itu.
setelah Sahabat bilal sadar dari pingsanya, beliau lantas
berkata “Teruskanlah adzannya, diriku sudah tidak kuasa lagi. Teruskanlah adzan
diriku tidak tahan lagi, diriku sudah tidak bisa”. Dan adzan inilah menjadi adzan terakhir dari
muadzin Rasulullah yaitu sahabat Bilal bin Rabah hingga beliau meninggal
dunia. Semoga kisah ini bermanfaat,
Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Kehadiran Iblis dan Nabi Khidir ketika Jenazah Nabi Muhammad Hendak Di Makamkan
Posting Komentar untuk "Kisah Sedih Adzan Terakhir Bilal Bin Rabbah Yang Rindu Nabi Muhammad SAW"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!