Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah K.H. Nahrowi Dalhar Watucongol, Hingga Makamnya di Gunung Pring, Muntilan, Magelang

www.hidayahilahi.com




Hidayahilahi.com– Ulama asal daerah Kabupaten Magelang terkenal salah satunya, Kyai Nahrowi Dalhar Watucongol. Beliau adalah seorang mursyid dari tarekat Syadziliyah. Kesalehan dan karomahnya sudah terkenal luas. Kyai Dalhar, seorang ulama yang sangat berpengaruh dan berkharisma. Tak salah jika Kyai Dalhar begitu populer di kalangan Magelang dan sekitarnya. 

Kyai Dalhar lahir pada tanggal 10 Syawal 1286 H atau 12 Januari 1870 M di komplek Darussalam, Watucongol Muntilan, Kabupaten Magelang. Nama asli Kyai Dalhar yang diberikan oleh ayah adalah Nahrowi. Ayahnya bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tugo, dan Kyai Abdurrouf  juga dikenal sebagai salah satu panglima besar Pangeran Diponegoro.

Kyai Dalhar disebut tersambung pada trah Raja Mataram, Amangkurat III. Sejak masih kecil beliau sudah mengenyam pendidikan agama di Pesantren Watucongol yang didirikan oleh ayahnya, Abdurrahman. Dalhar Nahrowi saat usia13 tahun, melanjutkan masa remajanya dan tidak belajar di pondok ayahnya. Namun, beliau malah belajar ilmu agama dari Mbah Kyai Mad Ushul di Desa Ngadirejo, Salaman, Kabupaten Magelang.  

Asal usul nama Dalhar

Dalhar pada nama Nahrowi Dalhar konon didapat saat menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Nama Dalhar diberikan oleh Syekh Sayyid Muhammad Babashol Al-Hasani kepada Nahrowi Dalhar. Menurut cerita, Kyai Dalhar bisa pergi ke tanah suci Mekkah, berawal dari Kyai Muhammad Al-Jilani Al-Hasani yang ingin menuntut ilmu di kota suci Mekkah. Dari sini, Kyai Dalhar akhirnya menemani Al-Jilani dalam perjalanan ke Mekkah selama 3 bulan. 

Setelah belajar di Makkah selama 3 bulan, Al-Jilani kembali ke tanah airnya, sedangkan Kyai Dalhar tinggal di Makkah, bertahan hingga 25 tahun di tanah suci. Setelah 25 tahun Kyai Dalhar, kemudian mendapat ijazah Mursyid Tariqah Syadziliyyah dari Syekh Muhtarom Al-Makki dan Sayyid Muhammad Amin Al-Madani.

Dari sini terungkap bahwa nama Dalhar disebut sebagai pemberian dari Syekh Sayyid Muhammad Babashol Al-Hasani hingga beliau dikenal sebagai Nahrowi Dalhar. Setelah nama Nahrowi Dalhar diberikan, namanya semakin dikenal sebagai Kyai Dalhar. Sejak saat itu, Kyai Dalhar dikenal sebagai mursyid, sufi, ulama penggerak kemerdekaan Indonesia. 

Karya-karya Kyai Dalhar

Sejumalah Karya yang beliau tulis termasuk kitab Tanwirul Ma'ani. Karya ini berbahasa Arab. Kitab ini kemudian menjadi rujukan para kyai. Tokoh ulama yang pernah merguru kepada Kyai Dalhar pada tahun 1920-1959 seperti: Kyai Haji Mahrus Ali Lirboyo, Kyai Dimyati Banten. Tak sedikit dari mereka menjadi santri Kyai Dalhar dan melanjutkannya dengan mendirikan pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa. 

Disebutkan pula bahwa Kyai Dalhar menurunkan ijazah kemursyidannya menjadi hanya 3 orang, yaitu Kyai Dimyati Banten, Kyai Kyai Iskandar Salatiga dan Kyai Ahmad Abdul Haq. Kyai Nahrowi Dalhar wafat pada tanggal 8 April 1959 setelah sakit selama 3 tahun. Beliau dimakamkan di kompleks makam Raden Kyai Santri, sebelah barat Kota Muntilan, Desa Gunung Pring tepatnya.

Baca Juga : Kisah Karomah KH Ali Mas'ud, Waliyullah dari Jawa

Makam Kyai Dalhar Watucongol di Gunung Pring, Muntilan 

Kompleks makam Kyai Raden Santri yang terletak di atas bukit Gunung Pring pada ketinggian kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat dimakamkannya Kyai Nahrowi Dalhar. Kompleks makam ini tidak pernah sepi dari peziarah, terutama di bulan Muharram. Tidak hanya ramai dikunjungi peziarah, tetapi juga pasar wisata di sekitar kompleks makam.

Kompleks pemakaman ini terletak di sebuah bukit yang ditutupi dengan tumbuhan pohon pring yang kemudian dikenal sebagai Gunung Pring. Lokasi makam yang berada di ketinggian membutuhkan stamina yang prima untuk mendaki setidaknya 222 anak tangga untuk mencapai puncak. Sampai di puncak, ditemukan puluhan makam berjajar rapi, seperti makam Kyai Raden Santri, Kyai Krapak III hingga Kyai Dalhar Nahrowi. 

Demikianlah sedikit Kisah tenang K.H. Nahrowi Dalhar Watucongol, Hingga Makamnya di Gunung Pring, Muntilan, Magelang yang menginspirasi.  

Wallahu A'lam Bishowab....

Posting Komentar untuk "Kisah K.H. Nahrowi Dalhar Watucongol, Hingga Makamnya di Gunung Pring, Muntilan, Magelang"