Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Mukjizat Nabi Shalih As - Unta Lahir Dari Dalam batu || Part 2

Kisah mukjizat Dan Kematian Unta Nabi Shalih As. Pada suatu hari, Kaum Tsamud pernah melakukan perkumpulan disuatu tempat.  Kemudian datanglah Nabi Shalih As untuk berdakwah  dan memberi peringatan kepada mereka agar beriman kepada Allah SWT, Namun kaum-kaum kafir malah berbalik menantang Nabi Shalih  agar menunjukkan mukjizatnya seraya berkata  “Jikalau Kamu bisa mengeluarkan seekor unta bunting dengan ciri-ciri seperti ini dan itu dari batu besar ini” (Kaum Tsamud sembari menunjuk batu sesuai dengan permintaan dan keinginan mereka).

Kemudian berkatalah Nabi Shalih As kepada kaum Tsamud “ Bagaimanakah menurut kalian, jikalau aku penuhi permintaan seperti yang kalian mau, apakah kalian bersedia beriman kepada kebenaran yang aku sampaikan dan mempercayai risalah yang diutuskan kepadaku..?” 

Kaum Tsamud lalu menjawab “Ya”. Itulah perjanjian antara Kaum Tsamud dan nabi Shalih As, dimana kaum Tsamud bersedia untuk beriman jikalau bukti mukjizat yang mereka inginkan benar-benar nyata adanya.

Nabi Shalih As lantas melaksanakan sholat, dilanjutkan berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT mengabulkan doa Nabi Shalih AS, lalu diperintahkanlah sebuah bongkahan batu besar agar mengeluarkan seekor unta betina besar dan bunting sesuai kemauan kaum Tsamud.

Lalu keajaiban benar-benar terjadi, muncullah seekor unta betina besar dari batu besar itu. Kaum Tsamud yang melihat mukjizat luar biasa itu merasa tercengang dan kagum. Bukti kuasa Allah ini lalu banyak membuat kaum Tsamud akhirnya beriman, namun sebagian besar dari mereka masih memilih tetap kafir dan membangkang .

Diantara pemimpin kaum Tsamud yang beriman dan masuk islam adalah Junda’ bin Amr. Namun adapula pentolan kaum Tsamud yang masih memilih tetap kafir.  Nabi Shalih As lantas berkata kepada mereka “ini (seekor) unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu.

Biarkanlah ia makan dibumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaaan yang pedih”.  Pada awalnya, kaum Tsamud   menyepakati unta itu ada di lingkungan mereka, membiarkannya memakan rerumputan dan meminum air.

Disaat unta itu meminum air sumur kaum Tsamud selama seharian, maka kaum Tsamud dan ternaknya menunda kebutuhan air hingga hari berikutnya. Kaum Tsamud diperbolehkan memerah dan meminum Air susu unta itu hingga kebutuhan mereka terpenuhi.

Nabi Shalih berkata “ini seekor unta betina, yang berhak memperoleh (giliran) minum, dan kamu juga berhak memperoleh minum pada hari yang ditentukan”. Namun nikmat dan bukti mukjizat itu tidak banyak membuat kaum Tsamud bersukur dan mau beriman.

Sebenarnya Allah SWT mengirimkan unta itu adalah sebagai bahan ujian bagi kaum Tsamud apakah mereka mau beriman atau masih tetap kafir. Disaat kondisi telah berlangsung cukup lama, kemudian para pembesar kaum Tsamud mengadakan rapat. 

Poin kesepakatan rapat itu adalah usaha untuk menyembelih unta Nabi Shlih, agar mereka bebas meminum dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari. Eksekutor penyembelihan unta akan dilakukan oleh pemimpin kaum Tsamud yang bernama  Qidar bin Salif bin Junda’ yang berkulit merah campur biru dan abu2.

Kemudian Dua orang pemuda Tsamud yang bernama Qidar dan Mashra’berangkat untuk menyembelih unta, lalu diajak pula 7 orang lagi hingga jumlahnya menjadi 9 orang.  Disaat unta betina meninggalkan tempat air, Mashra’ lantas membuat perangkap dan  memanah unta itu, dan orang yang pertama kali menyerang unta dari kesembilan orang itu adalah Qidar bin salif.

Ia menebas unta betina dengan pedangnya hingga tepat mengenai urat pada keting (belakang kaki) unta. Unta lantas tersungkur ditanah dengan menjerit keras hingga anak yang tengah dikandungnya keluar perut. Qidar lantas menyembelih unta itu.

Sementara anak unta berhasil melarikan diri dari kejahatan kaum Tsamud yang kafir. Anak unta itu lantas lari menaiki atas gunung dan mengeluarkan suara keras sebanyak tiga kali. Sebagian riwayat menyebutkan kalau anak unta itu  berkata “ Ya Rabb! Mana ibuku?”

setelah itu anak unta itu lantas masuk kedalam bongkahan batu besar dan menghilang disana. Namun adapula yang mengatakan jikalau anak unta itu disembelih juga oleh kaum Tsamud. Kaum Tsamud yang kafir benar-benar berani menentang dan melanggaran larangan Allah serta Rasulnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qamar: 29-30 “Maka mereka memanggil kawanya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya. Maka betapa dasyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!”. Perilaku buruk kaum Tsamud yang kafir benar-benar membuat murka Allah SWT. Dengan melakukan tindakan dan perlawanan buruk itu maka bersiap-siaplah kaum Tsamud akan ditimpa azab yang sangat pedih. Pada awalnya mereka masih bisa bebas dan semaunya, Namun setelah azab menimpa tentu penyesalan yang akan mereka rasakan. Untuk kisah Azab kaum Tsamud baca di kisah episode Ke 3 Ya.

Sumber : Kishasul Ambiya' Ibnu Katsir

Baca Juga: Kisah Nabi Shalih As dan kaum Tsamud Part 1

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Mukjizat Nabi Shalih As - Unta Lahir Dari Dalam batu || Part 2"