Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Anak Yang Menolong Orang Tuanya Di Alam Kubur Dengan Bacaan Al-Qur'an


Kisah Anak yang selalu menolong orang tuanya dialam kubur. Alam kubur merupakan rumah transit sementara sebelum nantinya si mayit akan dihisab untuk menentukan masuk kedalam surga atau neraka. Alam ini seakan jembatan penghubung antara kehidupan dunia dan akhirat. Didalamnya ada kebahagiaan atau nikmat kubur, tetapi sebaliknya ada juga siksa dan azab kubur.

Bagi mayit beriman ruang yang kita lihat sempit itu akan dilapangkan menjadi sangat luas, indah, dan menjadi pertamanan surga yang indah. Tetapi bagi mayit kafir dan ahli maksiat, liang kubur mereka akan disempitkan bahkan hingga tulang belulang mereka hancur. Peristiwa inilah yang disebut siksa dan azab kubur. Para ahli kubur akan merasa sangat Bahagia dan senang apabila mendapat kiriman doa dari sanak keluarganya.

Seorang anak akan selalu bisa berbakti kepada orang tuanya meskipun orang tuanya telah meninggal dunia. Ini juga menjadi ciri-ciri anak yang sholih/ sholihah. Sebagaimana kisah teladan yang akan mimin sampaikan, ini adalah wujud anak sholih yang selalu mendoakan dan mengirim orang tuanya yang telah meninggal dunia.

Didalam kitab irsyadul ‘ibad, syekh Zainuddin menceritakan tentang kisah seorang pria. Suatu hari pria itu tertidur dan bermimpi, didalam mimpinya ia melihat peristiwa mengagumkan. Ia melihat beberapa ahli kubur keluar dari makam mereka. Mereka lalu menyibukkan diri dengan memunguti sesuatu.

Ntah apa yang tengah dipunguti para ahli kubur itu. Peristiwa itu lantas membuat si pria keheranan. Sebenarnya Sedang memunguti apa para ahli kubur itu…? apa mereka sedang rebutan sembako..? oh no no no no. Pertanyaan ini pasti menimbulkan rasa penasaran bagi kita juga ya.

Belum selesai rasa heran si pria, ia lantas melihat ada pemandangan aneh lagi. Terlihat ada seorang ahli kubur yang sedang duduk. Ahli  kubur itu terlihat tidak ikut memunguti sesuati seperti halnya penghuni kubur lainya. Si Pria lantas menghampiri dan bertanya kepada Ahli kubur itu “Apa yang tengah dipunguti mereka 

Ahli kubur yang duduk itu lantas menjawab “Kebaikan yang bersumber dari alqur’an , sodaqoh, dan doa yang dihadiahkan orang-orang islam untuk mereka” Jawaban itu lantas menimbulakn tanda tanya lagi bagi si pria.

Si pria lalu bertanya lagi kepada ahli kubur “ kalau begitu, lalu kamu ngapain nggak ikut memungutinya..?” Ahli kubur menjawab “Aku dah cukup” Si Pria bertanya lagi “Apa sebabnya kamu tidak membutuhkanya..?” Ahli kubur menjawab “Sebab dengan Khatam Alqur’an yang dikerjakan dan dihadiahkan oleh anakku setiap hari. Anakku berada dipasar ini dan berjualan zalabiyah (Yaitu sebuah makanan yang dibuat dari tepung dan telur”. Dari sini dapat diketahui bahwa ahli kubur itu memiliki seorang anak yang berprofesi sebagai penjual  makanan.

Kemudian pria itu terbangun dari mimpinya. Keesokan paginya, ia lalu kepasar untuk menyelidiki dan mencari putra ahli kubur yang dijelaskan dalam mimpinya. Setelah sampai dipasar, ternyata benar dan nyata mimpi itu. didalam pasar ternyata ada pemuda penjual makanan zalabiyah. Si pria juga melihat bibir si anak muda tak henti komat kamit mengucap sesuatu.

Si pria lantas bertanya kepada anak muda “Mengapa kamu tidak berhenti menggerakkan kedua bibirmu..?” Anak muda menjawab “Aku sedang membaca Kitab suci Alqur’an, kemudian menghadiahkanya untuk bapakku yang telah berada di alam kubur”.

Namun dilain waktu, Si pria itu kembali bermimpi saat tertidur. Dalam mimpinya ia melihat kembali para ahli kubur keluar dari makam mereka. Para ahli kubur lalu juga memunguti sesuatu lagi sama seperti mimpi sebelumnya.

Namun kali ini ada yang membuat sipria heran, yaitu Ahli kubur yang dulunyya tidak ikut memungut sesuatu, kini malah ikut memungut sesuatu Bersama ahli kubur lainya. Mimpi kali ini benar-benar aneh, pasalnya dimimpi sebelumhya ahli kubur itu berkata sudah merasa cukup dan tidak butuh memungut sesuatu lagi.

Melihat keanehan itu, setelah terbangun, sipria lantas segera pergi menuju pasar lagi untuk mengecek fakta kondisi pemuda penjual zalabiyah. Setelah sampai pasar si pemuda yang biasa jualan makanan itu tidak ada ditempat.

Kemudian dicarilah informasi tentang dimana sekarnag keberadaan si anak muda itu. Setelah didapati informasi, ternyata si pemuda itu telah meninggal dunia. Oh Inilah yang menyebabkan ia tidak lagi berjualan lagi dipasar

Kisah tadi menjelaskan kepada kita semua, bahwa sebuah kebaikan seperti doa, baca alqur’an dan shodaqoh yang dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal dunia, ternyata bisa meringankan kesulitan orang meninggal tersebut.

Sama halnya kebaikan yang dihadiahkan seorang anak kepada orang tuanya yang telah wafat, tentu akan sampai dan bisa meringankan kesulitan si ahli kubur. Maka salah satu ciri anak yang sholih adalah anak yang selalu mendoakan orang tuanya. Maka janganlupa ya temen-temen selalu doakan kedua orang tua kita.

Meskipun orang tua kita telah meninggal dunia, kita sebagai anak akan terus bisa mengirim kebaikan dan berbakti kepada kedua orang tua. Jika kalian ada rasa penyesalan belum bisa berbakti kepada orang tua semasa hidup, maka jangan khawatir dan berputus asa. Ternyata ada caranya, Lalu bagaimana caranya..?.

Rasulullah pernah menjelaskan cara berbakti kepada orang tua yang telah wafat yaitu:

1. Mendoakan Mereka

2. Memohonkan ampunan untuk mereka

3. Menunaikan janji-janji mereka serta memuliakan teman mereka

4.  Menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudara kecuali melalui perantara ayah-ibumu.

Nah itulah beberapa cara berbaik budi kepada kedua orang tua yang telah wafat.  Semoga kisah ini bermanfaat. Wallahu A’lamu bishowab.

Sumber: Kitab Irsyadul ‘Ibad

Baca Juga: Kisah Mayat Bangkit Dari Kubur dan Hidup Kembali Dalam Sejarah Islam

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Anak Yang Menolong Orang Tuanya Di Alam Kubur Dengan Bacaan Al-Qur'an"