Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Jenazah Penghafal Al-Qur'an Utuh Setelah Puluhan Tahun Di Kubur

Kisah jenazah Penghafal Alqur’an tetap utuh setelah dikubur berpuluh puluh tahun. Semua manusia awalnya berasal dari unsur tanah dan kelak juga akan kembali menjadi tanah. Dalam islam setiap jiwa yang telah mati wajib untuk dimandikan, dikafani, disolati dan dikuburkan. Luang kubur nantinya akan menjadi rumah abadi manusia hingga datangnya hari kiamat. Orang yang telah meninggal, akan berada di alam barzah hingga datangnya hari akhir.

Dulu yang selama hidup tinggal dirumah mewah dan megah, Akan berubah seketika menjadi luangan sempit seteleha mati. Tubuh manusia yang dulu cantik dan tampan akan membusuk bagai bangkai lalu mengurai menjadi tanah. Namun, Adakalanya Allah SWT menjadikan tubuh jenazah manusia tetap awet dan utuh. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh amalan perbuatan manusia selama hidup.

Banyak sekali kisah-kisah tentang jenazah yang jasadnya masih utuh meski telah lama di kubur. Seperti contoh para Nabi, Para wali, Para ulama, Penghafal Alqur’an dan Orang-orang sholih lainya. Di Indonesia sendiri, ternyata banyak sekali kisah jenazah orang-orang sholih yang jasadnya  tetap utuh tanpa diawetkan. Berikut kisah selengkapnya sebagaimana dilansir dari situs NU Online:

 

KISAH JENAZAH HAFIDZ AL-QUR’AN UTUH

Perkenalkan, wanita ini bernama Ibu Supaedah. Dalam keseharianya, ia bekerja sebagai seorang bidan disalah satu klinik. Ia asalnya berasal dari daerah Cirebon jawa barat dan berasal dari keluarga Ahli Alqur’an.

Jadi meskipun ibu supaedah adalah seorang bidan, tapi ia adalah anak dari seorang penghafal al-Qur’an. Suatu hari ada seorang pria bernama kang toto membawa anaknya berobat ke klinik ibu supaedah, ia adalah seorang ustadz yang kala itu menjabat sebagai ketua LDNU Subang.

Disela-sela waktu berobat, Ibu supaedah dan kang toto terjadi perbincangan yang serius. Ibu supaedah berkata “Pak ustadz, kira-kira kemana ya kalau mau mondokin anak..?” ibu supaedah ingin sekali memondokkan anak-anaknya ke pesantren Tahfidz al-qur’an di daerah Cirebon.

Beliau memilih daerah Cirebon supaya anak-anaknya bisa lebih dekat dengan keluarga besarnya. Sang ustadz yang disapa kang toto itu lantas merekomendasikan beberapa pesantren tahfid alqur’an di daerah Cirebon jawa barat.

Namun ada hal yang menjadi sebuah pertanyaan dalam diri sang ustadz, yaitu kenapa bu bidan ingin anak-anaknya mondok dan menghafal alqur’an. Biasanya orang tua akan menginginkan anaknya untuk mengikuti jejak karir mereka, seperti halnya jikalau orang tua bidan maka anak-anaknya akan diarahkan masuk sekolah kesehatan.

La ibu satu ini kok malah memilih memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren untuk menghafal alqur’an. Sang ustadz lantas termenung, beliau lantas menanyakan alasan bu supaedah hendak memasukkan anaknya ke pesantren.

Ibu supaedah lantas bercerita kepada sang ustadz tentang kisah nyata yang pernah dialami keluarganya. Pada suatu hari, Makam ayah ibu supaedah dilakukan pembongkaran sebab adanya alasan tertentu. Makam itu diketahui telah berusia 32 tahun, karena almarhum memang sudah lama wafat.

Kemudian penggalian kubur dilaksanakan dengan di saksikan pula oleh seluruh keluarga besar. Tanah kubur lantas berlahan mulai digali. Namun ketika makam itu telah berhasil digali, alangkan terkejutnya orang-orang saat melihat ada sebuah jenazah yang masih utuh jasadnya.

Jasad itu benar-benar masih utuh sempurna tanpa adanya bagian yang rusak dan hancur. Subhanallah, peristiwa ini bernar-benar membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Termasuk salah satunya anak ibu supaedah, ia lantas bertanya kepada sang ibu

“Bu, kenapa jasad kakek tak hancur..? Lakok masih utuh?  Kan kakek telah wafat puluhan tahun yang lalu..?”. Ibu supaedah tak kuasa menahan tangis air mata. Bagaimana tidak, sang ayah yang telah membesarkanya ternyata telah mendapat derajat mulia disisi Allah SWT hingga jasadnya masih utuh meski telah lama dimakamkan.

Ibu Supaedah lantas menjawab pertanyaan sang anak dengan cucuran air mata. Ia lantas menjelaskan siapa sosok sebenarnya sang kakek kepada anak-anaknya. Ibu supaedah menjelaskan jikalau sang kakek adalah seorang ahli al-qur’an dan penghafal alqur’an, hal inilah yang menyebabkan jasad sang kakek utuh dan tidak hancur.

Saat itulah hati anak-anak bu supaedah tergerak ingin menjadi para penghafal al-qur’an. Mereka ingin bisa seperti kakekknya  kelak, Alhasil anak-anak bu supaedah akhirnya memilih mondok di pesantren tahfidz al-qur’an. Subhanallah….

Sumber: Dilansir dari NU Online

Baca Juga: Kisah Anak Yang Menolong Orang Tuanya Di Alam Kubur Dengan Bacaan Al-Qur'an

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Jenazah Penghafal Al-Qur'an Utuh Setelah Puluhan Tahun Di Kubur"