Kisah Asiyah Istri Fir'aun Yang Dijamin Surga Karena Durhaka

 

Didalam kitab uqudulijain dijelaskan bahwa bagi seorang istri  tidak diperbolehkan pergi/ keluar rumah tanpa izin dari sang suami. Apabila sang istri nekat pergi dari rumah tanpa izin sang suami, makai ia akan mendapatkan kutukan dari malaikat rahmat dan malaikat azab.

Ketika sudah mendapat izin dari sang suami, barulah sang istri diperbolehkan pergi namun juga memakai etika, diantaranya jangan mengumbar aurot dan postur tubuhnya.

Bagi istri diwajibkan untuk mentaati suaminya selagi tidak melanggar syariat agama. Namun bila diperintah sang suami untuk bermaksiat maka sang istri wajib mengingkarinya. Sebagaimana kisah Asiyah istri fir’aun yang berani melawan dan mengingkari suaminya yang kafir dan dzalim.

Keimanan dan perjuangan Asiyah sangat luar biasa besar. Dahulu fir’aun suaminya yang zalim pernah menyuruh untuk membunuh seluruh bayi laki-laki bani Israel yang dianggap akan membinasakan kekuasanya.

Kala itu adalah masa kelahiran nabi Musa As, untuk menghindari kekejaman fir’aun, sang ibunda lantas menghanyutkan nabi musa kecil kealiran sungai nil menggunakan peti. Setelah ditelusuri dan diikuti, peti itu akhirnya ditemukan dilingkungan keluarga raja fir’aun. Nabi Musa kecil lantas diasuh oleh istri fir’aun yang bernama Asiyah.

Beliaulah yang menjadi pelindung Nabi Musa dari kejahatan Raja Fir’aun, beliau berhasil melobi sang suami agar tidak membunuh bayi laki-laki temuan itu. Akhirnya Nabi Musa kecil dirawat Asiyah dan tumbuh dilingkungan kerajaan fir’aun.

Disaat Nabi Musa sudah dewasa, beliau lalu diutus Allah untuk menyadarkan fir’aun yang kafir dan zalim. pasalnya fir’aun sangat zalim bahkan mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah tuhan. Istri fir’aun yaitu Asiyah juga menolak pengakuan fir’aun yang memproklamirkan diri menjadi tuhan. Tumbuhnya iman dalam diri Asiyah ini bermula dari keberhasilan Nabi Musa saat mengalahkan dukun-dukun sihir fir’aun hanya modal tongkat.

Istri Fir’aun itu lantas mulai mantap mengikuti ajaran nabi Musa As yang haq, beliau lantas beriman kepada Allah meskipun awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Namun lambat laun keimanan Asiyah diketahu juga oleh sang suami fir’aun.

Hal ini lantas menimbulkan murka fir’aun, istrinya itu ternyata telah durhaka darinya dan tak menganggap dirinya sebagai tuhan semesta alam. Namun Asiyah tidak peduli, beliau tetap mempertahankan keimananya meskipun nyawa taruhanya.

Benar saja, karena kecewa dan marah kepada istrinya, fir’aun lalu memberlakukan hukuman dan siksaan kepada Asiyah. Kedua tangan dan kaki Asiyah lantas diikat fir’aun pada 4 tiyang. Tubuh Asiyah lantas dihadapkan kearah terik panasnya matahari bagai bangkai diatas pasir. Tidak hanya itu saja, fir’aun juga memerintahkan bala tentaranya untuk melempari tubuh asiyah  dengan batu-batu besar. Begitu menyakitkan penderitaan yang dirasakan Asiyah.

Meskipun menyakitkan, Asiyah lebih memilih mempertahankan keimanannya dari pada menjualnya untuk kenimatan istana fir’aun. Dalam pedihnya siksaan itu, Asiyah sempat berkata “Wahai Tuhanku, dirikanlah rumah untukku di sisimu di dalam surga.”

Dan Ajaib, asiyah lalu dapat menyaksikan sebuah rumah bermarmer putih. Kemudian ruh Asiyah dicabut sebelum tubuh mulianya dilempari bebatuan besar hingga tak rasakan rasa sakit. Subhanallah. Begitu besar perjuangan mulia Asiyah ini.

Meskipun Asiyah durhaka kepada suami, namun durhakanya itu bukan tanpa sebab dan alasan. Yaitu sebab ia memilih beriman kepada Allah dari pada menuruti dan mengakui sang suami fir’aun sebagai tuhan. Alhasil Asiyah lantas mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT, ia adalah menjadi salah satu dari empat wanita yang kelak dijamin menjadi ahli surga.

Rasulullah SAW bersabda: ”Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun." (HR Muslim dan Hakim). Subhanallah, semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu bishowab.

Baca Juga: Kisah Istri Sholihah Yang Taat Suami Membawa Berkah