Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Budak Hitam Yang Berani Setubuhi Istri Majikan Dalam Kitab 'Uqudulijain


Kisah Budak durhaka yang berani menyetubuhi istri majikanya. Dalam kitab ‘uqudulijain dikisahkan, bahwa dahulu ada pria mulia dari kalangan penduduk india, suatu waktu pria itu membeli seorang budak hitam berjenis kelamin laki-laki.

Setelah membeli budak, sebagai majikan pria itu lantas mendidik serta mengadopsi si budak. Sang majikan mendidik dan mengadopsi budaknya hingga tumbuh besar. Zaman dahulu jual beli budak memang masih banyak dilakukan.

Namun disaat usia budak sudah beranjak dewasa, dia malah menaruh hati kepada istri majikanya. Sibudak begitu sangat mencintai istri majikanya, Ia lalu melakukan perbuatan yang tak pantas kepada istri majikanya itu.

ia lalu mendekati istri majikanya. Dengan beraninya sibudak memegangi istri majikanya untuk menuruti kemauannya. Istri majikan lalu menuruti kemauan budaknya.

Disuatu hari, majikan pria masuk kedalam kamar, namun alangkah terkejutnya ia saat melihat budaknya sedang asik asik diatas dada istrinya sendiri. Kelakuan Sibudak akhirnya terpergok saat berbuat mesum.

Tentu sang majikan pria sangat marah melihat perbuatan keji itu, berani-beraninya si budak melakukan perbuatan tak senonon kepada istri tuanya sendiri. karena sangking marahnya, Majikan pria lantas mengancam budaknya untuk disiksa.

Tanpa belas kasih, Majikan pria lantas mengambil sajam, ia lalu memotong alat kelamin budaknya itu. begitulah cara simajikan melampiaskan kemarahanya kepada budaknya. Namun setelah memotong alat kelamin sibudak, sang majikan lantas menyesali peerbuatannya itu.

sebagai wujud penyesalanya, simajikan lantas mengobati dan merawat sibudak hingga sembuh dan sehat seperti sedia kala. Namun meskipun begitu, sibudak tetap memendam dendam dan akan membalas perbuatan majikanya itu.

Sibudak lalu melancarkan aksi balas dendam kepada majikanya, kebetulan majikanya memiliki dua orang anak yang mungil dan lucu.  Dari dua anak itu yang satu masih bayi dan yang satunya sudah bisa jalan.

Saat majikanya pergi dan tidak dirumah, sibudak lalu membawa kedua anak majikanya itu ke atas loteng rumah. Sibudak lalu memberikan dua anak itu makanan dan mainan hingga sang majikan pulang kerumah.

Setelah sang majikan pulang kerumah dari bepergian, alangkah terkejutnya ia saat melihat sibudak dan kedua anaknya berada diatas loteng rumah. Tentu hal ini membuat si majikan marah, ia lalu berkata “Celaka kau! Kamu menyiapkan kedua anakku untuk mati”.

Sibudak menjawab “Benar sekali, jikalau kamu tak menuruti perintahku, maka kedua anak ini akan ku lemparkan” Majikan bertanya “apa maumu..?” sibudak menjawab” Aku mausupaya kamu memotong alat kelaminmu sendiri..!

Simajikan   lalu berkata “Ingatlah Allah, inggatlah Allah wahai budakku, aku sudah mendidikmu!” namun dengan tegas sibudak membantah “tinggalkanlah ucapan seperti itu”. Simajikan terus berusaha merayu budaknya agar tidak membunuh kedua anaknya.

Sebagai seorang ayah sangat tidak tega bila anaknya dalam kondisi bahaya. Namun meskipun sudah berkali-kali diangatkan, sibudak tetap saja tidak peka dan tak menggubris majikanya.

Ketika situasi semakin mendesak, sang majikan lantas berkata kepada si budak “celaka kau, sabarlah! Aku akan menuruti keinginannmu”.  Sang majikan lantas mengambil pisau dan kemudian memotong alat kelaminya sendiri. hal ini dilakukan demi menyelamtkan kedua buah hatinya dari maut.  Setelah melihat tuanya sudah memotong kemaluannya, sibudak akhirnya merasa sangat puas menyaksikan hal itu.

Namun sibudak hitam ternyata mengingkari janjinya, ia lantas dengan tega melemparkan kedua anak majikanya itu dari atas loteng rumah. Akhirnya kedua anak itupun mati secara mengenaskan.

Sibudak lalu berkata “Kamu memotong alat kelaminmu sendiri sebagai penebus dosamu karena telah memotong kelaminku, sedangkan aku membunuh kedua anakmu itu sebagai tambahan saja” naudzubillah mindzalik.

Kisah diatas berisi pesan betapa pentingnya bagi suami untuk menjaga istri-istrinya dari pandangan lelaki lain. Sang istri juga harus menjaga diri dari lelaki lain. Termasuk seperti kisah budak diatas, seharusnya sibudak dilarang masuk kedalam kamar/ tempat wanita ketika sudah baligh supaya tidak terjadi fitnah. Tentu madhorotnya sangat besar sebagaimana kisah diatas, seorang istri harus menjaga auratnya, jika keluar rumah hendaknya didampingi suaminya/ mahramnya agar tidak menimbulkan fitnah nantinya.

Dizaman sekarang ini banyak sekali para wanita yang suka jalan lenggak lenggok bahkan joget-joget. Mereka bahkan terbiasa terang-terangan berjalan seperti itu diberbagai macam tempat, baik di pasar, masjid. Mereka bahkan banyak melakukan hal itu di hadapan para lelaki lain. 

Wanita-wanita sekarang juga banyak yang memperlihatkan perhiasan mewahnya kepada orang banyak. Padahal hal seperti itu bisa menimbulkan fitnah yang sangat membahayakan.

Dijelaskan dalam kitab uqudulijain, bahwa seorang wanita disebut qahbah, yang memiliki arti wanita yang menjadi penyanyi, wanita fasik dan pezina, apabila tiga perkara ini dilakukan:

1. Keluar disiang hari dengan berdandan menampakkan perhiasan, kecantikan, dan berjalan diantara para pria.

2. Memandangnya wanita kepada pria lain.

3. Siwanita mengeraskan suaranya hingga didengar pria lain, Meskipun ia adalah wanita sholihah, sebab ia menyerupakan dirinya dengan wanita yang jelek.

Semoga kisah ini bermanfaat, wallahu A’lamu bishowab.

Sumber: Kitab 'Uqudulijain

Writer: Muchtadil Anwar, A.Md, S.Kom

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Budak Hitam Yang Berani Setubuhi Istri Majikan Dalam Kitab 'Uqudulijain"