Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Musa Berguru Kepada Nabi Khidir As

Kisah nabi Khidir membunuh Seorang Anak hingga tewas. Pada suatu hari, nabi musa melakukan khutbah dihadapan kaum bani Israel. Lalu ada seseorang bertanya kepada nabi Musa “Siapakah manusia yang paling berilmu?” nabi musa menjawab “Aku”.

Atas pernyataan itu, Allah SWT lantas menegur nabi Musa, Allah lantas menurunkan wahyu kepadanya “Sungguh, aku mempunyai seorang hamba di tempat pertemuan antara dua lautan, ia lebih berilmu darimu”.

Nabi musa lantas ingin bertemu dengan hamba itu, beliau lalu meminta petunjuk kepada Allah agar bisa bertemu dengan hamba itu. Allah SWT lalu memerintahkan  Nabi musa  pergi dengan membawa seekor ikan  yang diletakkan dalam keranjang, jikalau ikan itu nanti hilang disuatu tempat, maka disitulah lokasi sihamba.

Nabi musa lalu melaksanakan petunjuk Allah, beliau lantas mengambil seekor ikan dan memasukkanya kedalam keranjang. Nabi musa lantas pergi bersamaa pelayanya yaitu  Yusya’ bin nun.

Ketika mereka sampai disebuah batu besar pada suatu tempat, mereka berdua lalu rebahan dan tidur. Saat tidur, tanpa disadari, tiba-tiba ikan yanga da dalam keranjang bergerak dan keluar dari keranjang lalu jatuh kedalam laut. Loh kok bisa..?.

Ternyata dibawah batu besar itu ada sebuah mata air “Maul Hayat” atau air kehidupan, siapapun yang terkena air itu pasti hidup. ikan yang dibawa nabi musa bisa kabur salah satunya sebab terkena air ini.

Ketika Nabi musa dan pelayan terbangun dari tidurnya, mereka lalu melanjutkan perjalanan dan meninggalkan tempat itu. ketika perjalanan sudah jauh, barulah mereka teringat akan keberadaan ikan dalam keranjang.

Ikan itu didapati sudah tidak ada lagi dalam keranjang, padahal sebelumnya ikan itu masih ada saat berada di dekat batu besar. Akhirnya ketemu lah titik terang, bahwa lokasi hilangnya ikan itu adalah lokasi tujuan mereka. Akhirnya mereka berdua memutuskan kembali lagi ke tempat sebelumnya.

Setelah mereka sampai ditempat bongkahan batu besar, terlihat ada seorang pria yang menggunakan penutup kepala. Ternyata pria itu adalah Nabi Khidir As, ia adalah  seorang hamba yang ilmunya melebihi Nabi Musa as. Nabi musa lalu mengucap salam dan memperkenalkan diri . Nabi musa lalu mengutarakan maksud dan tujuanya untuk berguru kepada Nabi Khidir As.

Nabi Khidir lalu berkata “Sungguh, kamu tak akan mampu sabar bersamaku, wahai musa, sungguh, Aku memiliki ilmu yang diajarkan Allah kepadaku yang tak kau ketahui, dan kaupun memiliki yang diajarkan Allah kepadamu yang tak aku ketahui”

Nabi Musa berkata “Insya Allah engkau akan mendapatti aku orang yang sabar, dan aku tak akan menentangmu dalam urusan apapun”  Nabi khidir berkata “Jika kau mengikutiku, maka janganlahkamu bertanya kepadaku tentang suatu apapun, sampai aku menjelaskan kepadamu”. Nabi musa lalu menyanggupi.

Kemudian bergurulah Nabi musa kepada Nabi khidir, pengembaraan lalu dimulai. Saat mereka berdua sampai disebuah pantai, terlihat ada sebuah perahu yang lewat, mereka lalu meminta agar diperkenaankan ikut menumpangi kapal. Akhirnya mereka diperbolehkan naik gratis tanpa membayar.

Saat berlayar ada seekor burung yang singgah dipinggir perahu dan meminum air laut satu hingga dua kali. Nabi khidir lalu menjelaskan kepada Nabi musa bahwa ilmu yang mereka berdua miliki tidaklah mengurangi ilmu Allah, bagaikan air laut yang diminum burung itu.

Didalam perahu, tiba-tiba nabi Khidir mencabut papan perahu, hingga menyebabkan lubang untuk masuknya air kedalam perahu. Peristiwa ini jelas saja menimbulkan protes Nabi Musa karena dianggap sebuah kesalahan, masak iya mereka berdua sudah gratis naik kapal, tapi malah mau menenggelamkan penumpangnya.

Menanggapi protes Nabi Musa, Nabi khidir lalu mengingatkan kembali pesan dulu agar tidak bertanya apapun sampai dijelaskan. Nabi musa lalu teringat dan meminta maaaf karena lupa.

Setelah keluar dari kapal, mereka lalu melanjutkan perjalanan. Ketika mereka berada dipesisir pantai, Nabi khidir lalu melihat seorang anak  yang terngah asyik bermain Bersama kawanya. Beliau lalu meraih kepala si anak dari atas hingga akhirnya kepala sianak putus dan tewas.

Adapula yang mengatakan disembelih. Peristiwa ini lantas mengundang pertanyaan kembali bagi Nabi Musa, beliau lalu berkata kepada Nabi Khidir “Kenapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena ia  membunuh orang lain..? sungguh kamu sudah melakukan suatu yang sangat munkar.

Nabi khidir lalu kembali mengingatkan Nabi Musa “Bukankah sudah akukatakan kepadamu, bahwa kamu tak akan mampu sabar bersamaku..??” Nabi Musa berkata “Jikalau aku bertanya lagi kepadamu  tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi kau memperbolehkan aku mengikutimu, sungguh kau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dari ku”. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali.

Saat Nabi Khidir dan Nabi musa sampai disuatu negeri, mereka lalu meminta dijamu makanan oleh penduduk negeri, namun penduduk negeri enggan menjamu. Kemudian dinegeri itu, Nabi khidir dan nabi musa melihat ada rumah yang didningnya hampir roboh.

Nabi khidir lantas bergerak memperbaiki dan menegakkan rumah itu kembali. Perbuatan Nabi khidir ini lantas membuat nabi musa berkata lagi “Kita mendatangi suatu kaum, mereka tak memberi kita makan atau menjamu kita, jika kau mau, tentu engkau bisa meminta imbalan untuk itu”.

Mendengar ucapan dan pertanyaaan nabi Musa, Nabi khidir lantas berkata “inilah perpisahan antara aku dan kamu, aku akan memberikan penjelasan kepadamu tentang perbuatan yang kau tak mampu sabar terhadapnya”

Nabi khidir lantas menjelaskan segala perbuatan aneh yang selalu mengundang tanya dan protes dan nabi musa As. Padahl sebelum berguru, nabi musa sudah diingatkan bahwa ia tidak boleh bertanya apapun saat berguru sebelum nantinya akan dijelaskan.

Nabi khidir lalu menjelaskan alasan perbuatanya yang dianggap buruk oleh nabi musa. alasan beliau melubangi perahu adalah sebab dihadapan perahu itu ada seorang raja zalim yang hendak merampas perahu-perahu.

Nabi khidir bermaksud menyembunyikan perahu itu agar tidak dirampas, siraja tentu akan mengabaikan saat melintas. Baru setelah melintas perahu yang bolong itu bisa diperbaiki untuk dipakai kembali.

Sedangkan alasan nabi khidir membunuh anak kecil adalah, sebab orang tuanya beriman sedangkan si anak kafir. Dikhawatirkan jika anak itu terus hidup besar kelak akan memaksa kedua orang tuanya  terjun dalam kekafiran dan kesesatan.

Rasa cinta orang tua terhadap anak tentu bisa menjeruskan orang tuanya kedalam kesesatan si anak. Sebagai gantinya, Nabi khidir mendoakan supaya orang tua itu Allah beri ganti anak lain yang lebih baik dan lebih sayang kepada kedua orang tua.

Adapun alasan kenapa nabi khidir memperbaiki rumah yang hampir roboh adalah sebab rumah itu milik dua anak yatim dikota itu, dibawha rumah itu ada tersimpan harta mereka berdua. Ayah mereka juga orang sholih.

 Allah menghendaki supaya kedua anak itu dewasa, dan keduanya bisa mengeluarkan harta simpanan itu sebagai rahmat dari Allah SWT. Nah itulah kisah keilmuan luar biasa nabi khidir ketika nabi musa berguru kepada-Nya. Semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu bishowab.

Sumber: Qishasul Ambiya’ imam ibnu katsir

Baca Juga: Kisah Istri Para Nabi Yang Masuk Neraka Sebab Durhaka

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Musa Berguru Kepada Nabi Khidir As"