Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Full Kisah Keajaiban Isra' Mi'raj Rasulullah SAW Di Langit Part 2

Kisah keajaiban perjalanan Isra’ Mi’raj Rasulullah yang luar biasa. Dahulu disaat Rasulullah memasuki pintu masjidil Aqsha, terlihat ada banyak arwah para nabi dan rasul. Mereka dibangkitkan Allah lalu berkumpul untuk menyampaikan salam serta penghormatan kepada Rasulullah SAW. 

Rasulullah lalu bertanya kepada Jibril “ Wahai Jibril, siapakah mereka itu..?” Jibril menjawab “Mereka adalah saudara-saudaramu Para Nabi”

Kemudian malaikat Jibril menuntun tangan Rasulullah, lalu mengajak-Nya pergi menuju sebuah batu karang untuk mendaki berasama2.  Dan tiba-tiba Rasulullah melihat pemandangan yang menakjubkan, beliau melihat  ada sebuah tangga ke langit.

Rasulullah belum pernah melihat tangga seindah dan sebagus itu, bahkan belum pernah ada orang yang pernah melihat keindahan itu. tangga itu digunakan para malaikat untuk naik keatas langit.

Landasan tangga itu berada pada batu karang Baitul maqdis. Sedangkan ujungnya menempel di langit. Salah satu tiang tangga itu adalah yaqut sedangkan satunya lagi adalah zabarjad. Satu anak tangga adalah dari perak, sedangkan lainya dari zamrud bertatahkan Mutiara dan yaqut. 

Tangga itu juga biasa digunakan malaikat maut turun untuk mencabut nyawa, maka tak heran jika ada seseorang yang akan mati menatapkan pandanganya, maka sebenarnya kesadaranya telah hilang bila ia melihat keindahan tangga itu.

Perjalanan selanjutnya, Malaikat Jibril lantas menggendong Rasulullah dengan meletakkan Rasulullah diatas sayapnya. Kemudian mereka berdua naik keatas langit melewati tangga indah itu.

Ketika sampai dilangit malaikat Jibril lantas mengetuk pintu langit, lalu terdengar sahutan “Siapa ini..?” “Aku Jibril” jawab malaikat Jibril. Lalu ditanya lagi “Kamu Bersama siapa..?” “Aku Bersama Muhammad” jawab Jibril.  Kemudian dibukakanlah pintu itu  dan masuklah Rasulullah Bersama malaikat Jibril.

Dilangit terendah itu, Malaikat Jibril dan Rasulullah lalu berjalan. Tiba-tiba Rasulullah melihat ada seekor ayam jantan yang bulunya berwarna sangat putih. Rasulullah belum pernah melihat jenis ayam seperti itu. Ayam itu juga memiliki rambut halus yang berwarna hijau  dibawah bulu-bulunya yang sangat hijau.

Dan hal yang tak kalah menakjubkan, ternyata kedua kaki ayam itu berada didasar bumi paling bawah, sedangkan kepalanya berada dibawah ‘Arsy. Ayam itu juga mempunyai sepasang sayap pada pundaknya, apabila ayam itu menebarkanya maka bisa melintasi  timur dan barat.

Apabila sebagian waktu malam telah lewat, maka ayam itu menebarkan kedua sayapnya dan ia kepakkan sayapnya seraya meneriakkan bacaan tasbih kepada Allah SWT. Ayam itu berkata:yum”. Yang artinya: “Maha suci penguasa yang kudus , yang maha besar lagi maha tinggi, tiada tuhan melainkan Allah yang maha hidup lagi maha berdiri sendiri”.

Ketika ayam itu mengepakkan kedua sayapnya, maka seluruh ayam yang ada dibumi akan ikut bertasbih seraya mengepakkan sayap-sayapnya dan mulai berkokok. Dan disaat ayam jantan langit itu diam , maka seluruh ayam yang ada dibumi akan ikut diam juga. 

Begitu ajaibnya ayam jantan dilangit itu, bahkan effeknya sampai terasa hingga bumi. Rasulullah SAW bersabda “Sejak saat aku melihat ayam jantan itu, aku senantiasa rindu untuk melihatnya lagi”.

Kemudian setelah itu, Rasulullah dan malaikat Jibril lalu naik kelangit kedua, malaikat Jibril lalu meminta untuk dibukakan pintu, dan hal itu terus berlangsung hingga sampai ke langit ketujuh. Malaikat Jibril dan Rasulullah lantas masuk.

Kemudian tiba-tiba Rasululullah melihat ada seorang pria yang mulai beruban tengah  duduk diatas sebuah kursi disisi pintu surga, sedangkan disisnya terdapat banyak orang berwajah putih yang tengah duduk. 

Rasulullah lantas bertanya kepada malaikat Jibril “Wahai Jibril , siapakah orang yang mulai berubah itu, dan siapa pula mereka itu, dan sungai-sungai apa ini..?” Jibril menjawab “inilah bapakmu, nabi Ibrahim, orang yang mula-mula beruban di muka bumi.

Adapun mereka yang berwajah putih itu adalah kaum yang tidak bercampur iman mereka dengan kezaliman”.  Ternyata Nabi Ibrahim bersandar pada sebuah rumah. Jibril berkata "Inilah baitul ma’mur. Setiap harinya, dimasuki oleh 70.000 malaikat. Apabila mereka telah keluar, maka mereka takkan memasukinya kembali”.

Kemudian malaikat Jibril membawa Rasulullah menuju sidratul muntaha, yang ternyata adalah sebuah pohon yang memiliki banyak dedaunan. Satu lembar daunya saja bisa menutupi dunia ini beserta isinya.

Tidak hanya itu, buah-buahnya juga bagaikan puncak-puncuk gunung di hijir. Dari pokok pohon itu keluar empat batang sungai, dua sungai terlihat nyata sedangkan lainya tidak. Rasulullah mempertanyakan hal itu, Jibril berkata: “Adapun dua sungai yang tidak terlihat jelas berada didalam surga, adapun dua lainya yang terlihat jelas adalah sungai Nil dan Efrat”.

Disidratul muntaha Rasulullah mengetahui daun dan buah pohon itu. Pohon itu diselimuti  cahaya Allah yang terlihat jelas dan juga diselimuti para malaikat, seakan-akan mereka adalah belalang emas sebab takut kepada Allah SWT.

Disaat pohon itu sudah diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, maka pohon itu berganti rupa sehingga membuat tak seorangpun yang bisa mensifatinya. Disana juga terdapat banyak sekali malaikat yang tak ada yang tahu jumlahnya kecuali hanya Allah SWT, sedangkan kedudukan Jibril adalah ditengah-tengah mereka.

Malaikat Jibril berkata kepada Rasul: “Majulah” Rasul menjawab “Wahai Jibril, engkaulah yang maju saja” Jibril berkata “Majulah engkau wahai Muhammad. Sesungguhnya engkaulah yang lebih mulia disis Allah daripada diriku” Akhirnya Rasulullahlah yang maju, dan posisi Jibril berada dibelakang beliau. 

Keduanya lalu sampai ke dinding dari hamparan emas. Jibril lalu menggoyangkan dinding itu, maka malaikat penjaga bertanya: “Siapa ini?” Jibril menjawab: “Aku Jibril Bersama Muhammad”

malaikat penjaga berkata: “Allahu Akbar” ia lalu mengulurkan tanganya  dari bawah dinding itu , ia lalu membawa Rasulullah sementara Jibril tertinggal dibelakang. Rasulullah lantas bertanya: “Kemana?”

Malaikat penjaga itu menjawab: “Wahai  Muhammad, tak seorangpun dari kami kecuali memiliki kedudukan tertentu. Sesungguhnya inilah batas terakhir seluruh makhluk. Adapun aku diizinkan mendekati dinding ini, tak lain sebab untuk menghormati dan mengagungkan engkau”

Malaikat itu lalu membawa Rasulullah  menuju dinding Mutiara dalam tempo yang lebih cepat dari lirikan mata. Ia lalu menggoyangkan dinding itu hingga membuat malaikat penjaga dinding Mutiara bertanya: “Siapa ini..?” Malaikat yang membawa Rasulullah menjawab: “ Aku malaikat penjaga hamparan emas, dan ini adalah Muhammad, Rasul dari Arab yang menyertaiku”.

Malaikat penjaga dinding Mutiara berkata “Allahu Akbar” ia lalu mengulurkan tanganya dari bawah dinding sehingga Rasulullah ditempatkan didepanya. Seperti itulah seterusnya saat Rasulullah berpindah dari satu dinding kedinding yang lain.

Tiap-tiap dindingnya sejauh perjalanan lima Ratus Tahun, sedang jarak dinding ke dinding lain adalah sejauh perjalanan lima ratus tahun juga. Subhanallah, untuk kisah selanutnya next diartikel part selanjutnya Ya, Wallahu A’lamu Bishowab.

Dilansir dari Kitab Durrotun Nashihin Fil Wa'dzi Wal Irsyad.

Writer: Muchtadil Anwar

Baca Juga: Kisah Rasulullah Berkunjung Ke Neraka Dan Surga Saat Isra' Mi'raj Part 3

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Full Kisah Keajaiban Isra' Mi'raj Rasulullah SAW Di Langit Part 2"