Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Wanita Ahli Ibadah Yang Mengagungkan Bulan Rajab

Dikisahkan, dahulu dibaitul maqdis ada seorang wanita ahli ibadah yang rajin dan gemar beribadah. Ketika memasuki bulan rajab, wanita itu memiliki amalan yang sangat mulia. Setiap harinya dibulan rajab ia membaca surah al-khlas sebanyak dua belas kali.

Amalan ini beliau lakukan untuk mengagungkan bulan rajab yang mulia. Wanita ahli ibadah itu juga menukar pakaian bagusnya dan lebih memilih memakai pakaian jelek.  Begitulah cara wanita ahli ibadah itu mengagungkan bulan rajab.

Kematian pasti akan dihadapi oleh setiap orang begitupula dengan siwanita ahli ibadah itu.  Pada suatu saat dibulan rajab, iya mengalami sakit-sakitan.

Ia lalu berpesan dan berwasiat kepada anaknya, apabila ia nanti mati maka ia meminta agar dikafani dengan kain pakaian miliknya yang buruk saat dikubur. Dan benar saja wanita ahli ibadah itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia.

Setelah sang ibu meninggal dunia, sianak lantas merawat jenazah sang ibu. Tetapi sang anak tidak melaksanakan wasiat sang ibu. Ia malah mengkafani jenazah sang ibu dengan kain kafan bagus yang harganya mahal. Hal ini ia lakukan supaya ia ingin mendapat pujian dari orang-orang. Ia lalu menguburkan jenazah sang ibu dengan kain mahal itu.

Pada suatu waktu sianak tertidur, dalam tidurnya ia bermimpi melihat Almarhum sang ibu. Sang ibu berkata “Wahai anakku, kenapa kamu tidak melaksanakan wasiatku. Sungguh diriku tidak rela kepadamu”.

Sontak saja mimpi itu menjadikan sianak ketakutan sekali, bagaimana tidak, sang ibu tak rela kepadanya karena tidak menjalankan amanat wasiat.

Mendapati mimpi buruk itu, sianak lantas pergi menuju makam sang ibu. ia lalu membongkar kuburan almarhum sang ibu. Namun setelah dibongkar jenazah sang ibu ternyata hilang dan tidak ada dalam kubur. Sang anak lantas kebingungan dan menangis sekeras-kerasnya. 

Kemudian terdengarlah suara panggilan “Tidakkah kamu tahu bahwa barangsiapa yang mengagungkan bulan kami yaitu bulan rajab, makai ia tidak akan kami biarkan sendirian dan kesepian didalam kubur”  Subhanalah.

Dikisahkan bahwa ketika setelah habisnya bulan rajab, maka bulan itu naik ke atas langit. Allah SWT lantas berfirman:

“Wahai bulan-Ku, apakah orang-orang menyukai kamu dan mengagungkanmu?” Bulan rajab hanya terdiam saja tanpa berbicara, Allah SWT lantas bertanya lagi sampai sebanyak dua-tiga kali, barulah ia berkata: “Tuhanku, engkau adalah penutup segala aib. Telah diperintahkan  makhluk-Mu supaya menutup aib orang lain. Sedang Rasul-Mu telah menyebutku sebagai bulan yang tuli. Aku mendengar ketaatan mereka dan tak mendengar maksiat merekak. Sebab itu, dia namakan bulan yang tuli”.

Allah SWT lantas berfirman “ Engkau adalah bulan-Ku yang tercela lagi tuli. Dan Hamba-hamaba-Ku pun tercela. Kamu terima mereka beserta aib-aib mereka dengan kehormatanmu, sebagaimana aku menerima kamu dalam keadaan tercela. Dan aku mengampuni mereka dikarenakan satu penyesalan dalam dirimu, dan kami tidak menulis kemaksiatan-kemaksiatan dalam dirimu”. Subhanallah, semoga kisah ini bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab.

Sumber: Kitab Durrotun Nashihin Fil wa’dzi wal Irsyad

Writer: Muchtadil Anwar, A.Md, S.Kom

Baca Juga: Kisah Sejarah Asal Usul Bulan Rajab dan Misteri didalamnya

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Wanita Ahli Ibadah Yang Mengagungkan Bulan Rajab"