Sejarah Asal Usul Sholat Fardhu 5 Waktu - Kisah Isra' Mi'raj Rasulullah Part 4

Kisah sejarah asal usul Sholat Fardhu 5 waktu. Pada saat isra’ mi’raj Setelah Rasulullah berkunjung ke surga dan neraka, malaikat Jibril lantas mengajak Rasulullah keluar dari langit demi langit. Lalu berjumpalah Rasulullah dengan Nabi Musa As. Nabi Musa bertanya “Apakah yang telah diwajibkan Allah kepada engkau dan umatmu..?” “Lima puluh Sholat” jawab Rasulullah.

Nabi Musa lalu menanggapi “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melaksanakan sholat 50 kali sehari. Dan akupun sudah mencoba orang-orang dan berusaha keras terhadap bani israil. Maka Kembalillah kepada Tuhanmu, lalu mintalah keringanan kepada-Nya”.

Kemudian kembalilah Rasulullah kepada Allah SWT, lalu Allah mengurangi 10 jumlah sholat sehingga menjadi 40 . Sesudah itu datanglah kembali Rasulullah kepada Nabi Musa, namun nabi musa memerintahkan untuk nego lagi karena 40 sholat dirasa masih berat.

Rasulullah lalu kembali lagi kepada Allah dan dikurangilagi 10 jumlah sholat hingga menjadi 30, lalu nego lagi hingga jumlah sholat menjadi 5 kali sehari. Namun setelah datang kepada Nabi Musa,  Rasulullah diminta untuk meminta keringan lagi kepada Allah.

Namun Rasulullah merasa malu apabila meminta keringanan lagi kepada Allah. Akhirnya Rasulullah menerima sehari sholat 5 kali. Disaat Rasulullah lewat maka Rasulullah mendengar sebuah seruan “Aku telah sampaikan kefardhuan-Ku, dan telah kuberi keringanan hamba-hamba-Ku” dalam riwayat lain dikatakan “Dan Aku beri balasan atas suatu kebaikan, sepuluh kali lipatnya”

Kemudian Pulanglah Rasulullah Bersama malaikat Jibril As. Jibril tidak berpisah dengan Rasulullah dan Rasulullah tidak pula berpisah dengan Jibril.  Lalu akhirnya Sampailah Rasulullah dibumi dilokasi tempat tidur Rasulullah.

Perjalanan isra’ mi’raj yang luar biasa itu hanya terjadi dalam waktu satu malam saja. Itulah beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami Rasulullah selama Isra’ mi’raj dimalam tanggal 27 Rajab. Subhanallah, semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu bishowab.

Dilansir Dari: Kitab Durrotun Nashihin

Writer: Muchtadil Anwar, S.Kom

Baca Juga: Kisah Orang Orang Menjadi Murtad Setelah Rasulullah Isra' Mi'raj Part 5