Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Menangis di Kuburan Baqi Pada Malam Nisfu Sya’ban

 


Kisah Nabi Menangis di Kuburan Baqi Pada Bulan Sya’ban. Dikisahkan dari siti Aisyah RA, dahulu beliau pernah tidur Bersama Nabi Muhammad. Lalu disaat terbangun, Aisyah tak menjumpai nabi hingga membuatnya bingung. Aisyah menyangka jikalau nabi kembali kepada salah satu istrinya, lalu Aisyah mencari nabi di rumah istri-istri nabi yang lain tapi tak menemukan Nabi. Lalu didatangilah rumah Siti Fatimah RA, Namun lagi lagi tak menemukan Nabi Muhammad.

Kemudian Aisyah, siti Fatimah, hasan, husein lantas Bersama-sama mencari Nabi kemasjid-masjid, tapi sama saja tak menemukan Nabi. Lalu Sahabat Ali berkata “Nabi Muhammad SAW tak lain pergi kepemakaman Baqi’ Al-Gharqad”.

Mereka semua lantas beranjak pergi mendatangi pemakaman baqi. Dan setelah sampai, tiba-tiba terlihat ada pancaran cahaya dari arah pemakaman. Sahabat Ali lantas berkata “Itu tak lain adalah Cahaya Nabi SAW”.

 

Mereka semua lalu menuju mendekati cahaya itu, dan didapatilah Nabi Muhammad SAW tengah sujud seraya menangis. Mereka sama sekali tak menegur Nabi. Nabi Muhammad terlihat merendahkan diri seraya berkata dalam sujudnya:

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَاِنْ تَغْفِرْلَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ.

Yang Artinya: “Jika Engkau menyiksa mereka, sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”

Melihat hal itu, Sitit Fatimah  lantas berdiri disisi kepala Nabi, maka diangkatlah muka Nabi dari tanah seraya berkata: “Wahai Ayah, suatu apakah yang telah menimpamu, apakah ada musuh yang datang, atau ada suatu wahyu yang turun?”

Nabi Menjawab “ Wahai Fatimah, taka da musuh yang datang, dan taka da wahyu yang turun, tapi malam ini yaitu malam Baro’ah, aku perlu memohoh kepada Allah SWT”

Nabi melanjutkan sabdanya “Wahai  Aisyah, jikalau hari kiamat tiba, maka diriku akan dalam kondisi sujud, dan memohon kepada Tuhanku, dan Memberi syafaat”. Nabi Melanjutkan “Jika kalian ingin diriku ridho, maka sujudlah kalian dan bantulah diriku berdoa dan Rendahkanlah diri kalian kepada Allah SWT”. Nabi melanjutkan “Wahai Ali, sujudlah kau dan doakanlah orang-orang lak—laki. Wahai Fatimah, Aisyah, sujudlah kalian berdua dan doakanlah anak-anak dan wanita”.

Mereka semua lantas bersujud seraya menangis hingga datangnya waktu subuh. Subhanallah.  Begitulah besar cintanya Nabi kepada Umatnya, hingga beliau dimalam nisfu sya’ban bersujud sembari menangis mendoakan umat-umatnya.

Dari kisah ini, seharusnyalah kita yang harus merendahkan diri dan menangisi diri kita sendiri karena dosa-dosa kita yang sangat banyak. Nabi dan keluarganya saja menangis dan berdoa demi kita, sungguh tak pantas apabila kita sebagai umat nabi tak pernah merendahkan diri kepada Allah SWT.

Dilansir Dari: Kitab Durrotun Nashihin

Writer: Muchtadil Anwar, S.Kom

Baca Juga: Empat Peristiwa Penting Yang Terjadi di Bulan Sya’ban

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Menangis di Kuburan Baqi Pada Malam Nisfu Sya’ban"