Kisah Taubatnya Sahabat Dihyah Al Kalabi Yang Tega Habisi 70 Putrinya
Kisah Taubatnya Sahabat Dihyah Al Kalabi. Kisah ini
benar-benar nyata terjadi dizaman Nabi Muhammad SAW. Dahulu ada seorang ayah
yang dititipi Allah 70 anak perempuan. namun karena masalah sepele, sang ayah
tega membunuh anak-anak perempuannya, padahal mereka adalah darang dagingnya
sendiri. Naudzubillah mindzalik.
Perbuatan ini benar-benar dosa besar karena telah
menyia-nyiakan amanah Allah. Dalam islam orang tua dituntut untuk memenuhi hak
anak, menyayangi mereka, dan dilarang membunuh mereka karena takut miskin.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ
خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ
خِطْـًٔا كَبِيرًا
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena
takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS. Al
Isra’ ayat31).
Namun diakhir kisahnya, kelakuan pria pembunuh ini akhirnya
membuat Nabi menangis dan menjadi idola umat Rasulullah SAW. Berikut kisah
selengkapnya:
Di dalam kitab Durrotun Nashihin Dikisahkan, dahulu dizaman
Nabi Muhammad, ada seorang raja arab yang kafir bernama Dihyah Al-kalabi. Paras
raja dihyah ini sangat tampan sekali. sehingga tak heran apabila ia berjalan
maka banyak para wanita-wanita yang terpesona untuk memandangnya.
Nabi Muhammad kala itu ingin sekali agar Dihyah Al -kalabi
masuk islam, karena dibawah kekuasaanya ada tujuh ratus orang dari keluarganya.
Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan Dihyah Al-kalabi
agar masuk islam. Nabi berdoa:
اللَّهُمَّ ارْزُقْ الاِسْلَامَ
دِحْيَةَ الكِلَبِي.
“Ya Allah, karuniakanlah islam kepada Dihyah Al-kalabi”.
Kemudian disaat Dihyah Al-kalabi hendak masuk agama islam, Allah SWT kemudian
memberi wahyu kepada Nabi Muhammad setelah sholat fajar: “Wahai Muhammad, aku
sudah melemparkan cahaya iman kedalam hati Dihyah Al-Kalabi. Dia sekarang akan
menemui-Mu”
Dan, ternyata benar. Allah telah menanamkan iman dalam hati
dihyah. Dihyah al-kalabi lalu datang dan masuk ke masjid untuk bertemu Nabi.
Melihat kedatangan Dihyah, Nabi Muhammad kemudian mengangkat selendang-Nya dari
punggung lalu menggelarnya di atas lantai.
Nabi kemudian menunjuk kearah selendang-Nya. Melihat
penghormatan dari Nabi, Dihyah lantas menangis meneteskan air mata. Ia lalu
mengangkat selendang dan dicium lalu meletakkanya di atas kepala dan kedua
matanya.
Dihyah Al-kalabi kemudian
bertanya kepada Nabi “ Wahai Nabi, apakah sayarat-syaratnya masuk agama islam,
kemukakanlah kepadaku”. Nabi Muhammad kemudian bersabda “hendaknya kau ucapkan
لااله الا الله محمد رسول الله.
“tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah””
Setelah itu, tiba-tiba dihyah menangis. Nabi lantas bertanya
kepada dihyah “Mengapa kau menangis seperti ini dihyah, apakah sebab kau masuk
agama islam, atau karena suatu lainya..?”
Dihyah Al-kalabi kemudian menjawab “Ya Rasulullah,
sesungguhnya diriku sudah melakukan perbuatan dosa-dosa besar.
Maka, tanyakanlah kepada tuhan-Mu apa
penghapus-penghapusnya. Jika Dia menyuruhku membunuh diriku, maka aku akan
bunuh diri. Dan Jika Dia menyuruhku mengeluarkan sedekah dari hartaku, maka aku
akan mengeluarkanya” Kemudian Nabi Muhammad bertanya “Apa dosa-dosa itu wahai
Dihyah..?”
Dihyah menjawab “ Saya adalah salah seorang raja arab. Saya
malu jikalau aku memiliki anak-anak perempuan yang bersuami, supaya tak ada
yang mengatakan, Fulan bin Fulan adalah menantunya Dihyah Al-Kalabi. Maka, 70 dari anak-anak perempuanku itu telah
ku bunuh dengan tanganku sendiri” medengar pengakuan Dihyah Al-Kalabi, Nabi
Muhammad kemudian merasa kebingungan.
Kemudian, Malaikat Jibril As turun dan membawa wahyu Allah
kepada Nabi Muhammad “Ya Rasulullah, katakanlah kepada dihyah Al-Kalabi, Demi
keperkasaan-Ku dan keagungan-Ku, sesungguhnya setelah kau mengucapkan, La Ilaha
Illallah, Muhammadur Rasulullah, maka Aku mengampuni kekafiranmu selama enam
puluh tahun dan celaanmu terhadap-Ku selama enam puluh tahun. Maka, kenapakah
Aku tak mengampuni pembunuhan putri-putrimu, sedangkan mereka adalah milikmu?”
Subhanallah.
Begitu maha Agung dan Pengampun Allah SWT itu. Setelah
membaca syahadat, Dosa Dihyah sebesar itu Allah maafkan semuanya. Kemudian menangislah Nabi Muhammad dan para
sahabatnya. Nabi lantas berkata:
“ Ilahii, Engkau telah mengampuni dihyah atas pembunuhan
terhadap putri-putrinya hanya dengan sekali ucapan syahadat. Maka, kenapakah
engkau tak mengampuni orang-orang mukmin atas dosa-dosa kecil mereka dengan
syahadat berkali-kali”. Subhanallah, begitu besar pengampunan Allah.
Mari mengenal sedikit lebih dekat siapa itu Dihyah dan
perananya dimasa Nabi. Kata dihyah ada yang mengucapkanya dengan di fathah
dalnya menjadi Dahyah, dan ada yang kasrah dalnya menjadi Dihyah. Itulah dua
dialek pemanggilan Dihyah.
Beliau memiliki nama lengkap Dihyah bin Khalifah bin Farwah
Al Kalabi. Ia adalah seorang pria yang
memiliki wajah tampan dan menawan. Maka tak heran, apabila ia mendatangi kota
Madinah, para wanita pingitan semuanya keluar untuk melihatnya.
Karena sangking tampanya, sampai sampai malaikat Jibril
pernah mendatangi nabi dengan menyamar menyerupai wajah Dihyah Al-kalabi. Setelah lama memeluk agama islam, Dihyah
Al-Kalabi banyak menyaksikan rangkaian peristiwa setelah perang badar Bersama
Rasulullah SAW.
Jadi Dihyah Al-Kalabi adalah termasuk Sahabat Nabi Muhammad
SAW. Ia adalah Sahabat nabi yang dianugerahi keutamaan yang tak dimiliki
sahabat lainya, Yaitu malaikat Jibril kerap mendatangi nabi dengan menyerupai
wajah Dihyah.
Sahabat Dihyah Al-Kalabi diberi umur dan hidup sampai masa
kekhalifahan Mu’awiyah. Beliau juga banyak mengikuti jihad pertempuran. Dihyah
bertempat tinggal di Al mizzih yaitu sebuah desa dekat kota damaskus.
Dahulu, beliau pernah diutus Nabi untuk menghantarkan surat
Nabi kepada pembesar bushro untuk kemudian supaya di serahkan kepada Heraklius seorang kaisar Romawi. Surat itu
berisi ajakan memeluk agama islam. Peristiwa ini terjadi pada akhir tahun ke 6
Hijriyah.
Setelah kaisar heraklius menerima surat dari dihyah, ia
kesulitan untuk menerjemahkan surat itu, maka dipanggilah translator/
penerjemah. Sang kaisar lantas mengundang kerabat dekat Nabi yaitu Abu sufyan
untuk ditanya dan memverifikasi kenabian nabi Muhammad.
Adapun isi surat dari Nabi Muhammad adalah:
Semoga kisah ini bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Wafatnya Khalifah Ali Bin Abi Thalib saat Dibunuh Ibnu Muljam
Posting Komentar untuk "Kisah Taubatnya Sahabat Dihyah Al Kalabi Yang Tega Habisi 70 Putrinya"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!