Kisah Tragis wafatnya Sahabat Ustman Bin Affan saat sedang Berpuasa dan Membaca Al Quran
Kisah Tragis Detik-detik wafatnya Sahabat Ustman Bin ‘Affan
saat sedang Berpuasa dan Membaca Al-Qur’an. Sahabat Ustman adalah Sahabat
sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Beliau dijuluki sebagai Dzun Nurain yang
berarti pemilik dua buah cahaya, hal ini sebab beliau menjadi suami 2 putri
Nabi Muhammad yang berbama Ruqoyyah dan ummu kulsum.
Namun menjelang wafat, Sahabat Ustman ditimpa cobaan dan
pemberontakan yang dasyat. Bahkan para pemberontak tega menebas dan menusuk
Sahabat Ustman hingga Akhirnya Meninggal dunia. Beliau wafat dalam kondisi
tengah berpuasa dan membaca Al-Qur’an. dalam kitab Tarikh At-Thabari dijelaskan bahwa jenasah Sahabat Ustman
sempat dibiarkan tak di makamkan selama
2/3 harian.
Namun sebagian ulama menentang pendapat itu , sedangkan yang benar adalah
SAhabat Ustman dibunuh sore hari kemudian dimakamkan saat malam hari. Berikut kisah
selengkapnya.
Dikisahkan, setelah wafatnya khalifah Abu bakar dan Umar,
kemudian Sahabat Ustman diangkat menjadi Khalifah umat islam ke tiga. Diketahui
bahwa beliau menjabat sekitar 12 tahunan. Pada era kepemimpinan enam tahun
awal, kepemerintahan yang beliau pimpin bisa dibilang sukses.
Kebijakan yang dibuat banyak berdampak positif bagi masyarakat.
Karakter Khalifah ustman adalah lemah lembut , berbeda dengan khalifah
sebelumnya yang berkarakter tegas.
Namun kondisi berbalik arah dimasa kepemimpinan 6 tahun
terakhir sang khalifah. Khalifah ustman kala itu banyak mengangkat pejabat
kepemerintahan dari lingkup keluarga sendiri. ditambah beliau tak begitu tegas
untuk mencopot pejabat yang tak pecus.
Sebagai contoh pernah Khalifah ustman melantik Saudara satu
susuan menjadi gubernur mesir. Saudaranya itu bernama Abdullah bin Sarah.
Padahal, menurut sejarah yang tercatat dalam
kitab Al bidayah wa Nihayah, Abdullah punya sisi buruk.
Adapun sejarahnya, dahulu Abdullah bin sarah pernah menjadi
sahabat Rasulullah dan pernah di beri tugas untuk menulis wahyu. Namun
biadabnya, ia malah berkhianat dan keluar dari agama islam.
Bahkan saat fathul Makkah terjadi, Abdullah bin sarah adalah
salah satu orang tidak dimaafkan Nabi Muhammad SAW. Pernah Nabi menurunkan
perintah untuk menghabisi nyawa Abdullah, Namun Sahabat ustman merasa kasihan
hingga akhirnya Abdullah kemudian dibebaskan.
Saat Abdullah bin sarah menjabat sebagai gubernur mesir, ia
dikenal sebagai pemimpin yang zalim dan suka berbuat semena-mena kepada rakyat
mesir. Perbuatannya membuat banyak orang jengkel, kemudian utusan rakyat mesir
melaporkan kelakuakn pemimpin mereka kepada Khalifah Ustman.
Sang khalifah kemudian mengutus utusan untuk membawa surat
teguran keras kepada gubernur Abdullah bin sarah. Namun meskipun sudah di
surati khalifah, Abdullah bin sarah malah tak menghiraukan. Bahkan ia berani
membunuh utusan Khalifah Ustman.
Kelakuan biadab Gubernur Abdullah itu, kemudia memancing
emosi warga mesir. Mereka kemudian Bersama-sama datang kemadinah guna meminta
agar Khalifah Ustman segera Melengserkan Abdullah dari jabatan gubernur
mesir.
Rakyat mesir juga mengusulkan agar jabatan gubernur di
gantikan Muhammad bin Abu bakar. Setelah dipertimbangkan matang-matang. Khalifah Ustman kemudian mencopot jabatan
Abdullah dan digantikan Muhammad bin Abu bakar
Setelah itu, warga mesir kembali lagi kemesir. Beberapa hari
kemudian, mereka mendapati ada orang mencurigakan berkulit hitam penunggang
unta yang mengaku sebagai pembantu khalifah ustman dan Marwah bin hakam.
Setelah digeledah, ternyata orang itu membawa sepucuk surat
yang mengandung info kontrofersi yang menyulut emosi. kemudian Muhammad bin Abu
bakar membaca surat itu Bersama
orang-orang lainya.
Adapun isi surat itu adalah: “Jika datang Muhammad bin Abu
Bakar dan fulan, juga fulan, maka bunuhlah mereka, dan batalkan isi surat
(keputusan penggantian gubernur) yang dia bawa. Sementara jabatanmu tetap
seperti semula sampai datang perintahku.
Penjarakanlah orang-orang yang mengadu kepadaku dan
mengatakan bahwa ia telah dizalimi olehmu, sampai aku memerintahkan hal lain
untukmu, insya Allah” Surat ini jelas saja membuat Muhammad dan orang mesir
marah.
Mereka kemudian kembali lagi ke Madinah dan menyebarkan isi
surat itu kepada orang orang Madinah. Hal ini tentu saja memancing kebencian
kepada khalifah ustman, terutama pemberontak yang dulunya pernah benci dengan
khalifah ustman.
Namun setelah diklarifikasi, Khalifah ustman bersumpah bahwa surat itu bukanlah tulisanya, melainkan
itu adalah tulisan Marwah bin hakam sekertarisnya. Muhammaad bin Abu bakar
kemudian mencari marwah untuk dimintai klarifikasi.
Tetapi Khalifah ustman menutupi keberadaanya sebab takut
nanti marwah dihabisi. Lalu muncullah profokator untuk menggeruduk kediaman khalifah ustman
agar sang khalifah mau memberikan Marwah.
Muhammad bin Abu Bakar lalu terprovokasi dan pergi Bersama
pemberontak untuk menyerbu dan membunuh khalifah ustman. Kondisi pintu Rumah
khalifah ustman kala itu dijaga ketat. Namun Muhammad bin Abu bakar berhasil
masuk kedalam rumah dengan menaiki Atap rumah.
Didalam rumah, Muhammad bin Abu bakar kemudian menggenggam
jenggot khalifah ustman. Namun khalifah ustman tidaklah melakukan perlawanan
dan tak ingin ada pertumpahan darah.
Beliau hanya berkata kepada Muhammad “"Wahai putra
saudaraku, lepaskan janggutku. Demi Allah, dulu ayahmu menghormati janggutku
ini. Jika dia tahu posisi kamu sekarang, ia akan merasa malu akan
tindakanmu." Setelah itu hati Muhammad bin Abu Bakar trenyuh lalu
melepaskan khalifah ustman.
Sang khalifah kala itu dalam kondisi berpuasa dan memilih
menyibukkan diri membaca Alqur’an daripada melawan pemberontak. Namun setelah
itu, masuklah dua orang pemberontak lalu menyabetkan pedang kearah tubuh mulia
Khalifah ustman.
Mereka menusuk nusuk tubuh khalifah ustman hingga akhirnya
beliau meninggal dunia. Sahabat mulia Nabi Muhammad SAW itu wafat dalam usia
delapan puluh dua tahun. Dan wafat dalam kondisi syahid, berpuasa dan membaca
Al-Qur’an. innalillahi wainna ilaihi
roji’un.
Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan dampak bahaya dari
fitnah dan berita hoax. Surat palsu itu menjadi salah satu dalang terbunuhnya
sahabat Rasulullah yang mulia. Jangan sampai kita mudah terhasut oleh berita
hoax dan provokator. Dalam kisah ini, Khalifah ustman bin affan mengajarkan
kepada kita arti perdamaian dan menghindari dari segala upaya pertumpahan
darah. Beliau gugur dalam kondisi syahid dalam hantaman fitnah dan kejahatan
para pemberontak. Semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Sejarah Lengkap Perang Badar dan Asal Usulnya
Posting Komentar untuk "Kisah Tragis wafatnya Sahabat Ustman Bin Affan saat sedang Berpuasa dan Membaca Al Quran"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!