Kisah Asal Usul Sejarah Perang Uhud dan Keajaibannya
Kisah Asal Usul Perang Uhud dan Keajaibannya. Tanggal 7
Syawal tahun ke 3 H, menjadi sejarah gugurnya pasukan perang uhud. Ketika lebih
dari 40 tahun setelah terjadinya perang uhud, makam para syuhada uhud dilanda
banjir bandang. Peristiwa ini lalu mengakibatkan makam makam para syuhada
terbuka hingga membuat jenazah didalamnya muncul ke permukaan tanah.
Setelah banjir bandang surut, warga lalu menemukan adanya
jenazah para syuhada tergeletak ditanah. Namun Ajaibnya, jenazah yang keluar
terlihat utuh dan mengeluarkan bau yang sangat wangi sekali. Warga yang melihat
kejadian itu juga mendapati darah-darah para syuhada masih mengalir segar.
Subhanallah.
KISAH PERANG UHUD
Dahulu setelah moment lebaran idul fitri pada bulan syawal
tahun ke 3 hijriyah/ tahun 625 M, menjadi momen balas dendam kaum kafir quraisy
atas kekahalannya di perang badar tahun sebelumnya.
Pasalnya mereka merasa menderita, banyak kehilangan harta
benda dan sanak sodara setelah perang badar. Kemudian, Abu sufyan selaku salah
satu pemimpin kafir quraisy mekkah, melakukan upaya provokasi untuk menyulut
amarah balas dendam kaumnya kepada pasukan muslimin.
Sebagaimana dalam kitab sirah nabawiyah, dijelaskan bahwa
Abu sufyan kala itu berhasil menggalang kekuatan dan dana perang. Ia berhasil
menghimpun pasukan kafir quraisy sebanyak tiga ribu orang, seribu unta, uang
seribu lima ratus dinar, dan dilengkapi dua ratus pasukan berkuda.
Lanjut pada bulan syawal tahun 3 hijriyah, mereka semua
kemudian bertolak dari Makkah ke Madinah untuk bertempur. Sesampainya di
pinggiran kota Madinah, mereka kemudian membuat perkemahan.
Awalnya umat muslim tidak tahu akan upaya balas dendam kaum kafir
quraisy. Berita kedatangan mereka diketahui setelah Rasulullah menerima surat
dari sang paman Abbas bin Abdull muthalib. Surat itu berisi informasi upaya
balas dendam kaum kafir quraisy Makkah.
Setelah di cek ternyata benar, pasukan kafir quraisy sudah
mendekati Madinah. Rasulullah kemudian mengadakan rapat musyawarah dengan para
sahabat guna untuk menghadapi serangan besar dari kaum kafir.
Hasil musyawarah lalu disepakati, bahwa pasukan muslim akan
berperang menghadapi pasukan kafir quraisy di luar kota Madinah tepatnya di
Jabal uhud/ pegunungan uhud. Strategi perang sudah diatur. Perlengkapan perang
lalu disiapkan, awalnya pasukan muslim yang berangkat berjumlah seribu orang.
Namun di tengah perjalanan, Abdullah bin ubay bin salul
beserta tiga ratus pasukanya membelot pulang kemadinah sebab adanya
perselisihan. Akhirnya pasukan muslim hanya tersisa tujuh ratus pasukan yang
terjun ke perang uhud
Ketika sudah sampai di bukit uhud, Rasulullah SAW kemudian
menempatkan lima puluh pasukan pemanah di puncak bukit di bawah komando
Abdullah bin Jubair. Formasi ini dilakukan supaya nantinya pasukan muslimin
tidak terkepung oleh pasukan musuh.
Kemudian terjadilah pertarungan sengit antara pasukan muslim
melawan pasukan kafir. Jumlah pasukan memang terlihat tidak imbang, ditambah
lagi dari pihak musuh terdapat komandan kesatria perang hebat yang bernama
khalid bin walid yang kala itu belum muallaf.
Meskipun begitu, awalnya kemenangan berhasil diraih oleh pasukan muslim. Namun
kondisi kemudian berubah, ketika pasukan pemanah di atas bukit teledor. Mereka
menganggap bahwa umat muslim benar-benar sudah menang.
Ashab bin jabir
kemudian berkata dari atas bukit “Ayo, mari kita ambil harta rampasanya”.
Awalnya komandan pemanah yaitu ibnu jubair sudah mengingatkan pesan Nabi agar
tetap menjadi pelindung di belakang. Namun mereka tak peduli peringatan itu,
mereka lantas turun kebawah untuk mengambil harta ghonimah/ rampasan.
Kecerobohan pasukan pemanah itu kemudian diketahui khalid
bin walid dan pasukanya, mereka kemudian mengitari bukit dan menyerang kembali
pasukan muslim dari arah belakang. Dan
benar saja, pasukan muslim tentu menjadi terjebak dengan serangan dari arah
depan dan belakang.
Situasi kaum muslimin kemudiam menjadi kacau, ditambah lagi
adanya kabar bahwa Nabi sudah wafat.
Mental pasukan muslim lantas banyak yang loyo, tak sedikit dari mereka
kabur dari perang namun sebagian masih ada yang bertahan sampai titik darah
penghabisan.
Sebenarnya kondisi Nabi Muhammad kala itu selalu berada
dibawah perlindungan Sahabat Mush’ab bin umair agar tidak terkena gempuran
musuh. Nabi sempat terluka hingga gigi beliau ada yang copot. Upaya perjuangan
Sahabat Mush’ab sangat luar biasa dalam melindungi nabi.
Meskipun Nabi berhasil selamat, tetapi sahabat mush’ab
akhirnya gugur syahid dalam pertempuran itu. Tidak hanya itu, setidaknya ada
tujuh puluh syuhada muslim yang gugur syahid, diantaranya ada Paman Nabi yang
bernama Hamzah bin Abdul Muthalib.
Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Akhirnya kemenangan perang uhud berhasil diraih oleh pasukan
kafir quraisy. Dari pihak mereka hanya sekitar dua puluhan sampai tiga puluhan
pasukan yang tewas terbunuh. Berbeda dengan pasukan muslim yang lebih banyak
yang gugur.
Pasukan muslim benar-benar mengalami kekalahan yang
menyakitkan. Kekalahan diperang uhud, menjadi pelajar berharga bagi kaum
muslim, agar senantiasa mentaati stategi perang yang di perintahkan nabi.
Selain itu, juga supaya pasukan muslimin tidak tergiur dengan nikmat harta
duniawi.
KEAJAIBAN SYUHADA UHUD
Kita tidak bisa bayangkan betapa besarnya jasa dan pahala
para syuhada uhud. Ada sebuah bukti yang menakjubkan yang pernah disaksikan
umat muslim setelah empat puluh tiga tahun dari terjadinya perang uhud.
Tepatnya pada tahun 46 H atau tahun 667 M, tanah arab pernah
digenangi banjir bandang. Banjir ini juga menggenangi pemakaman syuhada’
dilembah gunung uhud. Sangking besarnya banjir, kemudian membuat jenazah mulia
para syuhada uhud terangkat keluar tanah.
Ajaibnya, setelah banjir surut, jenazah para syuhada
ditemukan dalam kondisi tubuh yang masih utuh, bahkan darah mereka masih
mengalir segar dan berbau wangi sekali. Subhanallah, betapa mulia derajat yang
diterima para syuhada uhud tersebut.
Kala itu, identitas para jenazah tidak bisa di ungkap satu
satu. Namun, ada dua jenazah yang bisa di ungkap identitasnya yaitu jenazah
Paman Nabi Hamzah dan jenazah Mush’ab. Jenazah -jenazah itu kemudian dimakamkan
kembali di tempat yang lebih aman.
Sekarang makam tujuh puluh syuhada uhud kini masih bisa
disaksikan di lembah uhud 5 KM di utara Masjid Nabawi Madinah. Makam itu
dikelilingi oleh pagar berbahan besi. Ditengahnya terdapat batu nisan yang
disebut sebut sebagai tanda dari makam Hamzah paman nabi dan Mush’ab bin Umair.
Pemakaman itu menjadi bukti sejarah adanya peristiwa perang uhud yang dasyat.
Dan menjadi bukti tanda kekuasaan Allah SWT. Semoga kita diberi kesempatan dan
rezeki oleh Allah SWT untuk bisa berziarah ke maqbaroh para Syuhada uhud, Amin.
Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Hindun Binti Utbah - Wanita Pemakan Hati Hamzah Paman Rasulullah
Posting Komentar untuk "Kisah Asal Usul Sejarah Perang Uhud dan Keajaibannya"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!