Kisah Dosa dan Hukum Meninggalkan Sholat Fardhu
Inilah Dosa Orang yang meninggalkan Sholat. Hukum
mengerjakan sholat lima waktu adalah Fardhu ‘ain bagi umat muslim. Apabila
seorang muslim sengaja meninggalkan sholat, maka hukumnya adalah Dosa besar.
Rasulullah SAW bersabda:
الصَّلَاة ُعِمَادُ الدِّيْنَ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ.
“Salat adalah tiangnya agama. Maka, barangsiapa
mendirikanya, maka berarti ia telah menegakkan agama, dan barang siapa
meninggalkanya, maka berarti ia telah merobohkanya”. Selain berdosa, orang yang
meninggalkan sholat juga akan mendapat kesialan di dunia dan akhirat. Contohnya
seperti kisah berikut.
Dikisahkan, Pada suatu hari, dahulu Nabi Muhammad SAW pernah
duduk duduk Bersama para Sahabat . Kemudian tiba-tiba datanglah seorang pemuda
arab , ia datang menuju pintu masjid sembari menangis bercucuran air mata.
Melihat hal itu, Nabi Muhammad SAW lantas bertanya: “Kenapa kamu menangis wahai
anak muda..?”
pemuda itu menjawab: “Wahai Utusan Allah, Bapakku meninggal
dunia, sedangkan ia tak punya kain kafan dan tak ada yang memandikanya”. Lalu,
Nabi memerintahkan Sahabat Abu bakar dan umar untuk pergi melihat si mayit.
Atas perintah Nabi, berangkatlah Sahabat abu bakar dan umar
menuju kediaman si mayit. Setelah sampai, alangkah mengejutkanya kondisi si
mayit. rupanya nampak seperti babi hitam. hal ini tentu terlihat aneh, Pasalnya
tidak biasa ada orang mati dengan kondisi menakutkan seperti itu.
Apalagi rupa si mayit telah berubah menjadi hewan najis
seperti babi hitam. Karena melihat hal yang aneh dan tak lazim, Sahabat Abu
bakar dan umar lantas pergi dan menemui Nabi untuk memberitahukan kondisi si
mayit.
Setelah sampai, Sahabat Abu bakar dan umar lantas berkata
kepada Nabi: “ Tadi kami melihat dia simayit tak lain seperti babi hitam, Ya
Rasulullah”. Setelah menerima laporan itu, Nabi Muhammad SAW lalu pergi
mengunjungi jenazah itu.
Nabi lalu Mendoakan si mayit, dan setelah itu akhirnya rupa
si mayit berubah kembali seperti rupa aslinya, Masya Allah. Kemudian Nabi
Muhammad SAW lantas menyolati si mayit.
Peristiwa ini tentunya menimbulkan pertanyaan, apa sebabnya simayit
berubah seperti itu.
Setelah itu, Nabi dan para sahabat berangkat untuk
menguburkan jenazah simayit. Namun, disaat Para sahabat hendak menguburkan
jenazah, tiba-tiba jenazah terlihat kembali seperti babi hitam lagi. Nabi
lantas bertanya kepada anak si mayit: “Hai anak muda, perbuatan apakah yang
pernah dikerjakan bapakmu selama hidup didunia..?”
Pemuda itu menjawab “Dia adalah orang yang tidak mau sholat”
Nabi lantas bersabda: “Wahai sahabat-sahabatku, Perhatikanlah Nasib orang yang
tak mau sholat. Allah akan membangkitkanya pada hari kiamat bagaikan seekor
babi hitam” Naudzubillah mindzalik.
Ada sebuah kisah lagi, Dizaman kekhalifahan Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Dahulu ada seorang pria yang meninggal dunia. Lalu ketika
orang-orang hendak menyolati jenazah pria itu, tiba-tiba kain kafanya
bergerak-gerak. Hal ini tentu sangat mengejutkan.
Kemudian orang-orang memeriksa jenazah itu, setelah di cek,
ternyata ada seekor ular yang melilit leher jenazah sembari memakan daging dan
menghisapi darahnya. Melihat hal itu, orang-orang lantas hendak membunuh ular
yang ganas dan mengerikan itu.
Namun, ketika orang orang hendak membunuh si ular, tiba-tiba ular itu bisa berkata:
لااله الا الله محمد رسول الله
‘Tiada tuhan kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah’
Kenapa kalian mau membunuhku, padahal diriku tidak berdosa dan tidak bersalah?
Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan diriku untuk mengazab orang ini
sampai hari kiamat” Orang-orang lantas bertanya “Apa kesalahan-kesalahanya?”
Ular menjawab “Ada tiga kesalahan. Kesalahan yang pertama, apabila ia mendengar
seruan azan, ia tidak mendatangi jamaah. Kesalahan kedua, dia tak mengeluarkan
zakat dari hartanya. Dan Kesalahan yang ketiga, dia tak mau mendengar perkataan
para ulama. Dan inilah balasanya”.
Naudzubillah mindzalik, Kisah ini benar-benar memberikan
pelajaran penting dan berharga bagi kita, yaitu agar kita jangan melanggar
perintah-perintah Allah dan jangan melakukan larangan-larangan’Nya.
Dikisahkan juga, Dahulu ada seorang pria berjalan di sebuah
perkampungan. Disuatu hari, pria itu ditemani setan sehingga dia tidak
melaksanakan sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya’. Ketika pria itu mau tidur , tiba-tiba setan
melarikan diri. Pria itu lantas bertanya kepada setan: “Kenapa kamu lari
dariku?”
Setan menajwab: “Sesungguhnya diriku sudah bermaksiat kepada
Allah selama hidupku hanya sekali saja, namun kemudian aku dikutuk. Sedangkan
kamu bermaksiat kepada Allah lima kali. Maka, Aku takut kepada Allah sekiranya
Dia marah kepadamu dan menekanmu, dan menekanku juga Bersama kamu dikarenakan
kemaksiatanmu”.
Nabi Muhammad SAW pernah Bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ القِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرًا وَلَا بُرْهَانًا وَلَا نَجَاةً, وَكَانَ يَوْمَ القِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.
“Barang siapa memelihara sholat, maka sholat itu akan
menjadi ccahaya baginya, bukti dan keselmatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa
tidak memeliharanya, dia tidak memperoleh cahaya, bukti maupun keselamatan.
Sedang pada hari kiamat ia Bersama qarun, Fir’aun, Hamam, dan Ubay ibn
Khalaaf”.
Nabi SAW bersabda:
اِنَّ شَرَّ تَارِكِ الصَّلَاةِ يَتَعَدَّى اِلَى سَبْعِيْنَ رَجُلًا مِنْ اَهْلِهِ وَجِبْرَانِهِ, بَلْ يَصِلُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا اِلَى زَمَانِ اَدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ. وَذَلِكَ اَنَّ المُصَلِّيَ اِذَا قَعَدَ فِى التَّشَهُّدِ يَقُوْلُ: السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِيْنَ. فَيَصِلُ ثَوَابُهَا اِلَى اَرْوَاحِ المُؤْمِنِيْنَ مِنْ يَوْمِنَا اِلَى عَهْدِ اَدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ, وَتَارِكُ الصَّلَاةِ يَكُوْنُ مَانِعًا ذَلِكَ الخَيْرَ فَيَكُوْنُ كَمَنْ اَصَابَ شّرُّهُ جَمِيْعَ المُسْلِمِيْنَ كَقَوْلِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: مَنَّاعٍ لِلْخَيْرٍ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍ.
Yang Artinya: “Sesungguhnya keburukan orang yang
meninggalkan sholat, menular kepada tujuh puluh orang dari keluarganya dan
tetangga-tetangganya, bahkan dari sekarang ini sampai kepada zaman Nabi Adam
As. Dan hal itu, karena apabila orang yang melakukan sholat itu duduk dalam
tasyahud , dia membaca ‘Assalamu’alaina wa’ala ‘ibadillahi Sholihin’
(Sejahhtera atas kita dan atas
hamba-hamba Allah yang sholeh). Jadi,
pahalanya sampai kepada orang-orang mukmin dari sekarang sampai Zaman Nabi Aam As. Sedangkan orang yang meninggalkan sholat, dia
mencegah kebaikan itu. Dengan demikian dia seperti orang yang keburukanya
menimpa semua umat manusia, Sebagaiman
difirmankan “Yang banyak menghalangi
perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak Dosa”.
Semoga kisah ini, bisa memotivasi kita agar senantiasa
menjaga sholat kita. karena seperti hadist di atas, bahwa Sholat adalah
tiangnya agama. Apabila orang-orang islam mendirikan sholat, maka sama halnya
mereka menegakkan agama islam. Namun apabila mereka males holat bahkan tidak
mengerjakan sholat, maka sama halnya mereka meruntuhkan agamanya sendiri.
Sholat adalah salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan orang-orang
muslim. Semoga kisah ini bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Inilah 15 Ancaman dan Azab Bagi Orang Yang Meninggalkan Sholat Lima Waktu
Posting Komentar untuk "Kisah Dosa dan Hukum Meninggalkan Sholat Fardhu"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!