Kisah Hindun Binti Utbah - Wanita Pemakan Hati Hamzah Paman Rasulullah
Kisah Taubatnya Hindun binti Uthbah si pemakan Hati Paman
Rasulullah di Perang Uhud. Dahulu ada seorang wanita yang menyimpan dendam
besar, ia bernama hindun binti uthbah. Ia adalah wanita di balik dalang
terbunuhnya Paman Nabi yaitu Sayyidina Hamzah. Dimasa Jahiliyah, hindun dikenal
sebagai wanita berbahaya dan penentang islam.
Bahkan setelah peperangan uhud, ia berani menghampiri
jenazah Sayyidina Hamzah, lalu merobek perut dadanya, kemudian memakan hati
jenazah Sayyidina Hamzah. Aksi kanibalisme sadis ini, kemudian menjadikan
Hindun dijuluki sebagai “Akilatul Kidbah” atau si wanita pemakan Hati.
Kronologi peristiwa itu tidak lepas dari masa Lalu Hindun
sendiri. Hindun adalah wanita terhormat dan berasal dari keluarga terpandang.
Ia menjadi istri dari pemuka Quraisy yang bernama Abu Sufyan. Keluarganya
sangat menentan dan benci dengan ajaran yang di bawa Nabi Muhammad SAW.
Kebencian itu semakin memuncak dikala keluarganya tewas
terbunuh di peperangan badar. Hindun sangat sedih sekali dan penuh dendam. Ia
menganggap bahwa Hamzah bin Abdul Muthalib lah pelaku pembunuhan itu.
Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Sayyidina
Hamzah, Hindun kemudian memerintah seorang budak untuk membunuh Hamzah. Budak itu bernama Wasyi bin harb, seorang
pria berkulit hitam dari Habasyah atau sekarang dikenal dengan negara Ethiopia.
Wasyi memiliki keahlian canggih dalam bidang tombak menombak
dan kemampuanya tidak usah diragukan lagi. Apabila wasyi nantinya berhasil
membunuh Paman Rasulullah, maka Hindun berjanji akan memerdekakanya.
Saat peperangan Uhud tiba, bertempurlah antara pasukan
muslimin melawan pasukan kafir. Awalnya perang uhud dimenangkan pasukan muslim,
namun status berubah dikala pasukan pemanah muslim turun untuk mengambil harta
ghanimah/ rampasan.
Kecerobohan pasukan muslim, lantas dimanfaatkan pasukan
kafir untuk menyerang kembali. Pada Perang uhud ini, wasyi mengawasi gerak
gerik hamzah, saat datang kesempatan, ia kemudian melemparkan tombaknya kearah
tubuh Hamzah . Dan Akhirnya Sayyidina hamzah pun wafat syahid.
Kekalahan umat muslim di perang uhud, kemudian membuat
hindun binti uthbah Bahagia sekali. Ketika melihat keberhasilan wasyi membunuh
sayyidina hamzah, hindun kemudian mendekati jenazah sayyidina hamzah.
Tanpa belas kasihan, hindun lantas melakukan aksi kanibalisme
yang sadis, ia dengan tega merobek dada/ perut jenazah sayyidna hamzah,
mencopot hati hamzah, lalu mengunyahnya dengan sadis. Puas rasanya dendam itu
terlampiaskan. Namun hindun tak mampu menelanya, ia lalu memuntahkan hati
sayyidina hamzah.
Ketika peristiwa fathul makkah/ penaklukan makkah terjadi,
Abu sufyan sebagai pemimpin quraisy takluk dan luluh hatinya. Ia kemudian
diberi hidayah oleh Allah SWT untuk menerima islam sebagai Agama yang benar.
Adapun Anak Abu sufyan yang bernama muawiyah, sudah lebih
dahulu memeluk islam sebelum peristiwa fathul makkah tepatnya pada saat umroh
qodho’. Namun keislamanya ia tutup-tutupi dari sang ayah yang masih kafir kala
itu. Hidayah berangsur-angsur turun kepada keluarga abu sufyan.
Hingga setelah fathul Makkah terjadi, Hidayah lalu turun
juga kedalam hati Hindun. Dalam hatinya ia ingin masuk kedalam islam, awalnya
ia masih takut jikalau Nabi Muhammad menuntut balas atas terbunuhnya sayyidna
hamzah. Hindun kemudian berkata kepada sang suami Abu Sufyan “ Aku ingin
menjadi pengikut Nabi Muhammad”.
Abu sufyan lantas terheran “Kemarinkan kau tak suka
membicarakaan soal itu”. Ternyata hindun terkagum atas banyaknya umat muslim
yang rukuk, sujud, dan beribadah di makkah, pasalnya belum pernah sebelumnya
hal itu terjadi.
Penaklukan kota makkah dilakukan umat muslim dengan cara
yang damai tanpa peperangan. Penduduk makkah banyak terkagum dan luluh hatinya.
Mereka lantas berbondong-bondong berbaiat kepada Rasulullah SAW dan menerima
Agama islam.
Rasulullah lalu duduk diatas bukit shofa, sementara sahabat
umar bin khatab berada di bawah beliau. Lalu orang-orang dibaiat dan diambil
sumpah kesesiatan kepada Rasulullah SAW. Awal nya Rasulullah membait kaum
laki-laki terlebih dahulu, kemudian dilanjut kaum wanita di baiat.
Hindun binti utbah saat itu datang untuk ikut berbaiat juga,
ia datang dengan memakai penutup kepala agar tidak diketahui Rasulullah SAW. Ia
sangat khawatir apabila nabi marah melihat sosoknya yang dulu pernah menguyah
hati paman Nabi hamzah.
Rasulullah SAW lantas bersabda “Aku baiat kalian semua untuk
tak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”. Sahabat umar lantas
membaiat kaum wanita supaya tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun.
Diantara baiat yang diambil adalah, jangan menyekutukan
Allah, Jangan mencuri, jangan berzina, jangan membunuh anak sendiri, jangan
membuat kebohongan, dan jangan durhaka kepada Rasulullah. Saat baiat, hindun
sempat komplen atas sifat kikir atau pelit suaminya abu sufyan.
Ia juga bertanya kepada nabi hukum mengambil sedikit harta
suaminya yang pelit. Nabi kemudian menghukumi halal. Saat itulah nabi tahu
jikalau yang bertanya itu adalah hindun istri abu sufyan. Hindun lalu meminta
maaf kepada Rasul atas perbuatan buruknya dimasa lalu.
Setelah memeluk agam islam, kepribadian Hindun berubah
total, ia kini menjadi seorang Muslimah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ia kini menjadi wanita ahli ibadah yang rajin sholat malam dan berpuasa. Disaat
Nabi Muhammad SAW wafat, hati hindun sangat sedih sekali dan merasa kehilangan.
Pasalnya, ia belum lama memeluk agama islam, sedangkan
keburukan hindun kepada Rasul dulunya lebih lama. Namun Hindun tetap istiqomah
untuk menjalankan janji Baitnya dahulu kepada Rasulullah.
Jasa hindun sangat besar dalam sejara islam, ia juga
termasuk shohabiyah Rasulullah yang turut andil dalam perjuangan islam.
perjuangan hindun binti uthbah diantaranya pada saat terjadinya perang yarmur.
Perang itu terjadi antara pasukan muslim merawan pasukan romawi.
Disaat ada pasukan muslimin yang kabur dari perang,
hindun dan kaum wanita lainya ikut
berjuang menghalau dan memukuli pasukan muslim yang hendak melarikan diri dari
perang. Tak seorangpun yang dicegah hinduk melainkan kembali berperang lagi.
Hindun wafat dimasa kekhalifahan Umar bin Khatab. Sebagai
seorang Muslimah yang taat, hindun melahirkan keturunan hebat yang menjadi
pemipin umat. Putra beliau yang bernama Muawiyyah bin Abu sofyan adalah seorang
sahabat Nabi, dan juga seorang khalifah.
Muawwiyah bin abu sufyan adalah khalifah dari bani umayah
yang berkuasa pada tahun 661 sampai 680
M. Karir politiknya dimulai pada tahun 639 ketika beliau diangkat Khalifah Umar
bin khatab menjadi gubernur di Syria. Semoga kisah ini bermanfaat Wallahu
A’lamu bishiwab.
Baca Juga: Kisah Quzman Pahlawan Perang Uhud Yang Masuk Neraka
Posting Komentar untuk "Kisah Hindun Binti Utbah - Wanita Pemakan Hati Hamzah Paman Rasulullah"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!