Kisah Sejarah Asal Usul Hari Raya Idul Fitri
Kisah Asal Usul sejarah Hari Raya Idul Fitri. Jauh
sebelumnya, orang-orang arab jahiliyah sudah memiliki hari raya. Tradisi hari
raya ini dilakuan dengan sangat meriah sekali. Mereka merayakan dengan cara
bermain-main, joget-joget, dan mabuk mabukan.
Dalam kitab Risalah fil Aqaid, Hadrotusyekh Muhammad Hasyim
Asyari menjelaskan, Bahwa dahulu
orang-orang arab jahiliyah memiliki dua hari raya setiap tahunya, yaitu
Hari raya Nairuz dan Marjaan. Biasanya mereka mengisinya dengan mengadakan
pesta besar besaran. Pesta itu disisi dengan kegiatan mabok mabokan dan tari
tarian. Hari Raya Nairuz dan marjaan
dulunya adalah hari rayanya orang orang Persia kuno.
Kemudian, ketika di masa Nabi Muhammad SAW, dua hari raya
itu kemudian diganti dengan Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha. Jadi mulanya
hari raya idul fitri pertama kali dilaksanakan pada tahun ke 2 hijriyah. Kala
itu bertepatan juga dengan kesuksesan dan kemenangan pasukan umat islam dalam
peperangan badar.
Hari raya idul fitri juga mengandung sejarah kemenangan dan
perjuangan umat muslim dalam peperangan badar. Dan mengandung kemenangan umat
muslim setelah sukses menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh.
Dalam sebuah Hadist: “Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad ﷺ datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i).
Dari Wahab bin Munabih, Bahwasanya Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Sesungguhnya, Iblis ‘alaihi laknat menjerit pada setiap hari raya.
Kemudian keluarganya berkumpul kepadanya dan mereka bertanya: ‘Wahai Tuan Kami, siapakah yang sudah membuat tuan murka,
sungguh akan kami pecahkan dia’.
Kemudian iblis menjawab ‘ Tidak ada apa, Tetapi Allah SWT
benar-benar telah mengampuni umat ini pada hari ini. Maka kalian semua harus
membuat mereka sibuk dengan kelezaatan-kelezatan, keinginan nafsu dan meminum
arak, sehingga Allah akan marah kepada mereka’ ”
Oleh karena itu, pada Hari raya idul fitri ini, sebaiknya
kita menahan diri dari godaan nafsu dan perkara-perkara yang dilarang agama.
Kemudian perbanyaklah amal kebaikan. Nabi pernah bersabda bahwasanya ketika
idul fitri tiba, diusahakan sungguh sungguh untuk bisa berzakat, berbuat amal
kebaikan seperti, sholat, berzakat, bertasbih dan bertahlil. Sebab pada hari
raya idul fitri, dosa-dosa kita diampuni Allah, doa-doa kita di kabulkan Allah
dan Allah memandang kita dengan pandangan belas kasih.
Pada malam hari raya idul fitri Jangan lupa kewajiban
membayar zakat fitrah. Zakat fitrah dikeluarkan sebesar takaran 1 sho’ makanan
pokok, jika dikonversi ke hitunga kilo para ulama masih berbeda pendapat untuk
taksiran nilanya, namun di sarankan untuk mengerluarkan zakat fitrah sebesar
2,5 – 3,0 KG untuk upaya kehati hatian berzakat.
Disunahkan membayar zakat fitrah sebelum sholat id. Apabila
dibayarkan sesudah sholat id maka hukumnya
makruh. Dan Apabila membayar zakat setelah 1 syawal hukumnya adalah haram.
Dalam Hadist Riwayat Ibnu Mas’ud, Nabi pernah bersabda
bahwasanya ketika Umat Nabi Muhammad sudah melaksanakan puasa bulan Ramadhan
lalu kemudian pergi keluar untuk mengerjakan sholat idul fitri, maka Allah SWT
kemudian mengampuni dosa-dosa mereka.
Subhanallah. Setelah satu bulan lamanya kita berjuang
memerangi hawa nafsu, kini dihari yang fitri, kita kembali dalam kondisi suci,
terbebas dari dosa, saling memaafkan dan berbenah diri lebih baik lagi.
Ada beberapa sunah Rasulullah SAW yang biasa dilakukan Umat
islam pada Hari raya idul Fitri. Yang pertama adalah mengucapkan takbir.
Kebiasaan Rasulullah SAW dahulu adalah bertakbir dimalam hari raya idul fitri
sampai pagi hari 1 syawal. Di Indonesia sendiri ada sebuah tradisi
mengumandangkan takbiran yang unik yaitu takbir keliling.
Sunnah yang kedua adalah memakai pakaian yang terbaik.
Dahulu Kebiasaan Rasulullah pada hari idul fitri adalah mandi dahulu, lalu
menggunakan wewangian, dan memakai pakaian terbaik. Di Indonesia, hal ini malah
menjadi budaya yang harus dilakukan. Umat muslim biasanya suka membeli baju
baju baru untuk dikenakan dihari raya idul fitri.
Sunnah yang ketiga adalah makan terlebih dahulu sebelum
sholat idul fitri. Bahkan pada hari raya idul fitri umat islam diharamkan untuk
berpuasa. Nabi biasanya sebelum sholat id terlebih dahulu makan buah kurma
dengan jumlah ganjil, bisa 3/5/7. Kita bisa juga meniru sunnah Rasulullah ini.
Sunnah yang keempat adalah melaksanakan sholat idul fitri.
Dahulu Rasulullah mengerjakan sholat id agak sedikit siang kira kira saat
matahari sudah setinggi tombak/ 2 meteran. Hal ini dikarenakan agar umat muslim
memiliki banyak waktu untuk membayar zakat fitrah. Di Indonesia biasanya jumlah
barisan jamaah sholat id akan membludak sampai kejalanan-jalan. Tetapi saat
sholat fardhu menurun Cuma sekitar 1,2,3 shof saja.
Sunnah yang kelima adalah mengunjungi tempat keramaian.
Pernah dahulu Rasulullah SAW menemani Aisyah pergi ketempat pertunjukkan atraksi
tombak dan tameng pada hari raya idul fitri. Bahkan sangking asyiknya menonton
permainan itu, siti Aisyah sampai memunculkan kepala beliau diatas Bahu Nabi
Muhammad SAW. Hal ini dilakukan agar bisa menonton permainan tombak tameng itu
dengan puas.
Adapun sunnah yang ke enam yaitu mengunjungi rumah para
sahabat. Pada hari raya idul fitri, Rasulullah mengunjungi rumah para
sahabatnya dan saling doa mendoakan dalam kebaikan. Tradisi silaturahmi ini
sangat familier di Indonesia. Dimana pada hari raya idul fitri, biasanya umat
muslim saling kunjung mengunjungi saudara dan tetangganya untuk bersilaturahmi/
plesiran.
Ditambah lagi, umat islam biasanya memperbanyak shodaqoh
dengan menyajikan aneka kue lebaran dan minuman lezat untuk para tamu yang
datang. Anak-anak kecil sangat suka apabila di beri angpao uang lebaran.
Dalam islam, sebenarnya idul fitri adalah hari raya kecil.
Sedangkan hari raya besar umat islam adalah hari raya idul Adha. Namun di
Indonesia, lebaran yang paling meriah adalah hari raya idul fitri. Momen itu
biasanya disempatkan sanak family di perantauan untuk mudik dan berkumpul
keluarga di kampung halaman. Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Sejarah Asal Usul Bulan Syawal dan Keutamaan Puasa Syawal
Posting Komentar untuk "Kisah Sejarah Asal Usul Hari Raya Idul Fitri"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!