Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Sejarah Asal Usul Ibadah Sholat Lima Waktu

 

Kisah Asal Usul Ibadah Sholat. Sholat adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

Adapun sejarah asal usul Sholat, ternyata sudah ada sejak zaman Nabi Adam As. Dahulu, Sejarah Ibadah sholat subuh pertama kalinya di lakukan oleh Nabi Adam As. Awal mulanya saat beliau turun dari surga menuju bumi, beliau mendapati malam yang gelap gulita dan bikin takut. 

Kemudian disaat fajar sudah terlihat, Nabi Adam kemudian mengerjakan sholat dua rokaat. Rokaat pertama sebagai wujud syukur atas keselamatan beliau dari gelapnya malam. lalu rokaat kedua, sebagai wujud syukur atas terbitnya sinar matahari di waktu pagi.

Sejarah Sholat Dzuhur, dahulu pertama kalinya dilaksanakan oleh nabi Ibrahim As. Awal mulanya, dahulu nabi Ibrahim diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya yang bernama ismail. Tentu ujian ini sangat berat, Namun karena itu perintah Allah maka Nabi Ibrahim taati. 

Atas kuasa Allah, ketika ismail hendak di sembelih, Allah ganti sesembelihan menjadi domba sehingga ismail selamat. Kejadian itu terjadi saat matahari tergelincir/ waktu dzuhur. Atas rasa syukur itu, Nabi Ibrahim lantas mengerjakan sholat 4 rokaat.

Setiap Rokaat Sholat Dzuhur yang dikerjakan Nabi Ibrahim memiliki maksud. Rokaat pertama Sholat dzuhur, dilakukan nabi Ibrahim sebagai wujud syukurnya atas digantinya ismail. Selanjutnya Rokaat kedua dilakukan sebagai rasa syukur atas hilangnya rasa sedih sebab anaknya. 

Lalu rokaat ketiga dilakukan sebab mengharapkan ridho dari Allah. Dan Rokaat keempat dilakukan sebab memperoleh kenikmatan yaitu domba yang asalnya dari surga. Domba itu adalah kepunyaan Habil putra Nabi Adam As.

Adapun Sholat Ashar, dahulu pertama kalinya dilaksanakan oleh Nabi Yunus As. Dikisahan dahulu Nabi Yunus As pernah ditelan oleh seekor ikan Paus besar. Kemudian Allah SWT lantas mengeluarkan Nabi Yunus dari dalam perut ikan itu pada waktu Ashar.  

Setelah itu, Nabi Yunus As lalu mengerjakan sholat empat Rokaat sebagai wujud syukur beliau atas diselamatkannya beliau dari kegelapan. Pada saat nabi Yunus As berada dalam perut ikan, beliau terjebak dalam 4 jenis kegelapan yaitu gelapnya isi perut ikan, gelapnya lautan, gelapnya malam, dan gelapnya perut ikan Paus.

Adapun sejarah sholat maghrib, dahulu pertama kali dilakukan oleh Nabiyullah Isa As. Kisahnya, dahulu Nabi Isa As keluar dari kaumnya disaat matahari terbenam/ waktu maghrib. Setelah itu Nabi Isa As lantas mengerjakan sholat tiga Rokaat yang memiliki maksud dan ungkapan. 

Yaitu yang pertama sebagai ungkapan tiada tuhan yang wajib disembah kecuali hanya Allah SWT. Lalu ungkapan yang kedua sebagai peniadaan tuduhan zina dari kaum Nabi Isa kepada ibunya. Dan ungkapan yang ketiga sebagai ungkapan bahwa ketuhanan hanyalah milik Allah SWT.

Adapun sejarah sholat isya’, dahulu pertama kalinya dilaksanakan oleh Nabi Musa As. Kisahnya, dahulu Nabi Musa pernah tersesat saat melakukan perjalanan dari madyan. Saat tersesat itu, Nabi Musa mengalami empat kesedihan. Yaitu sedih atas istri beliau, sedih atas saudara beliau Nabi Harun, sedih atas anak beliau, dan sedih atas berkuasanya kerajaan fir’aun. Kemudian saat waktu isya tiba, Allah SWT lantas menyelamatkan Nabi Musa. Atas rasa syukur hilanya 4 kesedihan, Nabi musa lalu mengerjakan Sholat empat rokaat.

Namun masih ada sedikit perbedaan riwayat. Ada yang mengatakan bahwa subuh adalah sholatnya Nabi Adam As, lalu Dzuhur adalah sholatnya Nabi Daud As, lalu Ashar adalah sholatnya Nabi Sulaiman As, lalu maghrib adalah sholatnya Nabi Ya’qub As, dan Isya adalah sholatnya Nabi Yunus As. 

Selanjutnya lima sholat itu lalu dijadikan kewajiban sebagai ibadah umat Nabi Muhammad SAW. Kisah ini sebagaimana diterangkan dalam Kitab Sulam Munajat syarah safinatu sholah karya Syekh Nawawi Banten.

Lalu apakah sama solatnya Nabi terdahulu dengan Sholat Lima waktu Nabi Muhammad SAW..? tentu jawabanya adalah tidak sama. Gerakan sholat dan bacaan sholat Nabi terdahulu tentu berbeda dengan kita sekarang. Cara Sholat umat terdahulu belum sesempurna sholat umat Nabi Muhammad.  

Sholat lima waktu umat Nabi Muhammad adalah sholat yang lebih sempurna, bacaanya sempurna, gerakanya sempurna.  Lalu, seperti apa sejarah sholatnya Nabi Muhammad sebelum turunya perintah sholat lima waktu..?

Sebelum adanya penysariatan sholat lima waktu, Nabi Muhammad SAW ternyata sudah terbiasa mengerjakan sholat di waktu pagi dan sore hari. Hal ini diperkuat dengan adanya dalil QS. Al Mukminun ayat 31:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Dan sucikanlah (shalatlah) dengan memuji Tuhanmu, di waktu sore dan pagi hari”.


Dalil ini menjadi bukti bahwa Sholat sudah dilaksanakan Nabi Muhammad SAW sebelum peristiwa isra’ mi’raj.

Adapun perintah kewajiban sholat lima waktu, terjadi saat peristiwa isra’ mi’raj tepatnya pada malam 27 rajab/ delapan belas bulan sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Kisahnya, Dahulu saat Nabi Muhammad sedang berada di makkah, tiba-tiba loteng rumah nabi terbuka, lalu beliau diangkat malaikat Jibril ke kelangit. 

Peristiwa isra’ mi’raj sendiri dilakukan dengan mengendarai buroq yaitu hewan tunggangan dari surga.  Peristiwa isra’ mi’raj bertujuan agar Nabi mengetahui tentang beragam tanda kebesaran Allah SWT.

Dalam peristiwa isra’ mi’raj, perintah sholat lima waktu diturunkan.  Awalnya, Allah SWT mewajibkan umat islam sholat 50 waktu. Namun setelah bertemu Nabi Musa di langit, Nabi diperintah Nabi Musa untuk meminta keringanan karena umat islam tidak akan kuat solat 50 waktu sehari. 

Lalu Nabi Muhammad SAW meminta keringanan beberapa kali kepada Allah SWT. Ketika nego waktu sholat menjadi lima waktu sehari, Nabi lantas malu untuk meminta keringanan lagi. AKhirnya sampai sekarang jadilah sholat yang kita kerjakan menjadi sehari lima kali.

Semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu bishowab.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tahajud Dan Sejarahnya

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Sejarah Asal Usul Ibadah Sholat Lima Waktu"