Kisah Taubat Nasuha Di Akhir Hidup
Seburuk-buruknya perilaku pendosa dan ahli maksiat, Masih
Allah bukakan pintu Taubat bagi mereka. Tidak peduli ntah itu pezina, pembunuh,
pemabuk, koruptor, ahli maksiat dan lain sebagaimanya. Selagi nyawa masih ada,
pasti taubat seorang hamba akan diterima oleh Allah SWT.
Bersumber dari ibnu umar, Rasulullah SAW bersabda:
اِنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
يَقْبَلُ تَوْبَةَ العَبْدِ مَالَمْ يٌغَرْغِرْ
(من المصابيح)
Yang artinya “Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat seorang
hamba, selagi dia belum tercekik-cekik.
Yang dimaksud tercekik-cekik dalam hadist ini adalah bahwa
taubat seorang pendosa akan diterima selagi
ruh belum mencapai leher. Saat tercekik-cekik ia bisa melihat nasib yang
akan ia alami seperti halnya rahmat ataupun kengerian dan kedasyatan.
Saat itu terjadi, taubat dan iman seseorang tidak lagi
berguna, sebab syarat taubat adalah bertekad meninggalkan dosa dan tak
mengulangi dosa lagi. Jika seseorang sudah mati atau meninggal dunia, maka
tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat maupun beriman.
Dikisahkan dari Sahabat umar bin khatab RA. Beliau berkata:
دَخَلْتُ مَعَ النَّبِىِّ ﷺ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الاَنْصَاِر وَهُوَ فِى حَالَةِ النَّزْعِ, فَقَالَ لَهُ النَّبِىُّ ﷺ, تُبْ اِلَى الله, فَلَمْ يَعْمَلْ بِلِسَانِهِ وَاَجَالَ عَيْنَيْهِ نَحْوَ السَّمَاءِ, فَتَبَسَّمَ النَّبِىُّ ﷺ, فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا حَمَّلَكَ عَلَى التَّبَسُّمِ؟ فَقَالَ النَّبِىُّ ﷺ: اِنَّ هَذَا المَرِيْضُ لَمْ يَعْمَلْ بِلِسَانِهِ التَّوْبَةَ وَاَوْمَأَ بِبَصَرِهِ اِلَى السَّمَاءِ وَنَدِمَ بِقَلْبِهِ. فَقَالَ الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: "يَا مَلَائِكَتِى اِنَّ عَبْدِى عَجَزَ عَنِ التَّوْبَةِ بِلِسَانِهِ وَنَدِمَ بِقَلْبِهِ, فَلَا اُضِيْعُ تَوْبَتَهُ وَنَدَمَتَهُ بِقَلْبِهِ, أَشْهِدُوا أَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُ". (درة المجالس)
Dari Abu Bakar RA, Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Senantiasalah
kamu membaca. Laa ilaha illallah dan istighfar, perbanyaklah kamu membaca
keduanya. Karena sesungguhnya iblis berkata: “Aku telah membinasakan manusia
dengan dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan, namun mereka membinasakan aku
dengan La ilaha illah dan istighfar. Tatkala aku melihat hal itu, maka aku
binasakan mereka dengan hawa nafsu, sedang mereka menyangka bahwa mereka
mendapat petunjuk” (Durrun Mantsur).
Dari Atha’ ibn Khalid, bahwa ia berkata: “aku mendengar
bahwasanya setelah turunya firman Allah SWT: ( “Waman Yaghfirudz dzunuba
illallah wa lam yushirru ‘ala ma fa’alu wahum ya’lamun), maka menjeritlah
iblis, memanggil manggil bala tentaranya dan menaburkan tanah diatas kepalanya,
serta mengaduh celaka, sehingga datanglah kepadanya bala tentara dari segala
daratan dan lautan, lalu tentara terntara itu berkata: “Kenapa engkau, wahai
tuan kami?”
Dari kisah ini, marilah kita senantiasa bertaubat dengan
sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
ياايها الذين امنو توبوا الي الله توبة
نصوحا.
Yang Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya”.
Yang dimaksud dengan taubat nashuha adalah taubatnya seorang yang
mengerjakan perbuatan buruk, dan ia tak melakukan dosa itu lagi selama-lamanya.
Semoga kisah ini dapat membuka setiap mata hati yang tertutup gelap, sehingga
bisa terang dan kembali dijalan Allah yang lurus amin. Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Ahli Maksiat Yang Gagal Masuk Kedalam Neraka Sebab Menangis
Posting Komentar untuk "Kisah Taubat Nasuha Di Akhir Hidup"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!