Kisah Ahli Ibadah Yang Sangat Khusyuk Saat Sholat
Kisah luar biasa orang-orang yang khusuk dalam sholatnya.
Dalam kitab mukasyafatul kulub bab fi itmamis sholati bil khudu’I wal khusyu’
dikisahkan. Dahulu ada seorang ahli ibadah yang zuhud bernama Amr bin dzar.
Tanganya pernah digerogoti luka, dan menurut tabib/ dokter, tangan amr harus
diamputasi.
Tapi dokter berkata bahwa Amr tak akan kuat menahan sakit
kecuali ia diikat dengan beberapa tali. Amr lantas bersedia dipotong tanganya
tapi tanpa diikat, ia meminta agar tanganya dipotong saat ia sedang melaksanakan
sholat. Dan benar saja, saat tangan amr dipotong ketika sholat, ia malah tidak
merasakan apa-apa. Subhanallah, inilah kekhusyuan sholat yang luar biasa.
Dikisahkan juga, dahulu saat tengah berdiri sholat, Khalaf
bin Ayyub pernah disengat tawon hingga mengakibatkan darahnya mengalir, namun
anehnya ia malah tidak merasakanya. Ibnu sa’id
mengetahui peristiwa itu dan kemudian memberitahukan hal itu kepada
Khalaf bin ayyub. Khalaf lantas mencuci bajunya. Kemudian ada yang bertanya
kepada Khalaf “Kamu di sengat tawon sampai darahmu mengalir, tapi kamu malah
tidak merasakanya..?”
Khalaf lalu menjawab “ Apakah seseorang yang tengah berdiri
dihadapan tuhan yang Maharaja dan Mahaperkasa, malaikat maut berada di belakang
lehernya, neraka berada disamping kirinya, dan jembatan (shiroth) berada di
bawah kedua kakinya, masih bisakah merasakan hal-hal seperti itu..? “.
Subhanallah, sungguh luar biasa kekhusu’an Khalaf bin Ayyub.
Meskipun disengat lebah saat sholat, ia malah tidak merasakan apapun, karena
begitu nikmatya ia dalam beribadah, dan begitu khusu’nya dalam sholatnya.
Diriwayatkan,
وعن عائشة – رضى الله عنها – قالت كان رسول الله ﷺ يحدثنا ونحدثه
فاذا حضرت الصلاة فكانه لم يعرفنا ولم تعرفه اشتغالا بعظمة الله عز وجل. وقال ﷺ:
لا ينظر الله الى صلاة لا يحضر الرجل فيها قلبه مع بدنه.
Aisyah Ra berkata: “Rasulullah SAW berbincang dengan kami,
dan kami berbicara dengan beliau. Disaat waktu sholat sudah tiba, seakan akan
beliau tidak mengenal kami dan kami tidak mengenal beliau, karena sibuk dengan
keagungan Allah yang Mahamulia dan Mahaagung”. Nabi SAW bersabda” Allah tidak
melihat sholat seseorang jika hati dan badanya tidak hadir (khusuk) dalam
sholatnya itu”.
Dikisahkan juga, Dahulu Ibrahim al kholil saat berdiri
mengerjakan sholat, maka hatinya berdebar hingga terdengar sampai sejauh dua
mil. Selain itu, Sa’id at Tanukhi ketika mengerjakan ibadah sholat, maka air
matanya tidak hentinya mengalir diatas kedua pipinya sampai kejanggutnya.
Subhanallah, begitu tunduk dan khusyuk orang-orang sholih itu dalam beribadah.
Diriwayatkan, ketika tibanya waktu sholat, maka tubuh
khalifah Ali Karomallahu Wajhah bergetar dan pucat wajahnya. Kemudian ada yang
bertanya: “Apa yang terjadi kepadamu, wahai Amirul mukminin?” Khalifah Ali
menjawab “Waktu amanat itu telah tiba. Sebuah amanat yang ditawarkan oleh Allah
kepada langit, bumi, dan gunung, tetapi mereka enggan untuk memikulnya. Mereka
mengkhawatirkan amanat itu. Lalu aku dibebabni untuk memikul amanat itu”.
Ada beberapa manfaat Khusu’ saat mengerjakan sholat.
وقال ابن عباس – رضى الله عنهما – ركعتان مُقْصدتان فى تفكر خير من قيام ليلة والقلب ساه.
Ibnu abbas berkata: “Dua rokaat sederhana (ringan) yang dikerjakan dengan khusyuk itu lebih baik ketimbang mengerjakan sholat malam dengan hati yang lalai”.
Allah SWT berfirman:
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ. الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
Artinya: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam Sholatnya (QS. Al-Mukminun: 1-2).
Diantara para ulama ada yang menjadikan khusyuk sebagai
bagian dari perbuatan hati, seperti halnya khawatir dan takut. Namun adapula
ulama yang menjadikan khusyuk sebagai perbuatan anggota badan seperrti diam,
tak menoleh, dan tak melakukan perbuatan sia-sia.
Para ulama juga berbeda pendapat tentang apakah khusyuk
bagian dari kewajiban sholat, ataukah hanya keutamaan (kesempurnaan) sholat..?.
dalam permasalahan ini terdapat dua argument diantara para ulama.
Ulama ulama yang berargumen bahwa khusyuk merupakan bagian
dari kewajiban sholat, mereka berlandaskan dalil Hadist. “Seorang hamba tak
memperoleh apa-apa dari sholatnya, kecuali apa yang dia mengerti”. Selain itu
mereka juga menggunakan firman Allah:
وَاَقِمِ الصّلُّوَةَ لِذِكْرِى.
Artinya: “Dan laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku” (QS. Thaha:14).
Sebab, kelalaian itu lawannya adalah ingat. Allah SWT
berfirman:
وَلَا تَكُنْ مِنَ الغَفِلِيْنَ.
Artinya: “Janganlah kalian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai” (QS. Al-A’raf: 205)
Al baihaqi meriwayatkan, Muhammad bin sirin berkata, “Aku
diberitahu bahwa saat melaksanakan sholat, Rasulullah memandang ke atas.
Kemudian ayat itu turun.” Abdurrazaq menambahkan, Kemudian Beliau diperintahkan
untuk khusyuk, sehingga memandang ke tempat sujud.
Alhakim dan Al baihaqi meriwayatkan dari Abu Hurairah,
Dahulu Nabi memandang keatas ketika sholat. Kemudian ayat itu turun, Lalu Nabi menundukkan
kepalanya.
Diriwayatkan dari al-hasan, Nabi SAW bersabda: “Perumpamaan
Sholat lima waktu adalah seperti sungai yang mengalir didepan pintu rumah
kalian. Airnya melimpah. Setiap hari dia mandi di sungai itu sebanyak lima kali. Apakah dibadanya masih
akan tersisa kotoran?” (HR. Muslim).
maksudnya, sholat membersihkan dosa-dosa dan tidak
menyisakanya sedikit pun, kecuali dosa-dosa besar. Ketentuan ini berlaku
apabila ia melaksanakan sholat dengan khusyuk dan hati yang hadir. Jika tidak,
maka sholatnya ditolak.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya diwajibkanya
sholat, diperintahkannya haji, tawaf, dan disyiarkanya manasik, adalah untuk
menegakkan zikir kepada Allah.” Jika
hati kita tidak mengingat Allah yang dimaksudkan itu, tidak mengagungkan-Nya
dan tidak merasa takut kepada-Nya, lantas apa manfaat zikir kita?”.
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang sholatnya tidak
mencegahnya dari kekejian dan kemungkaran, maka (dengan Sholatnya) dia hanya
semakin jauh dari Allah” (HR. Ath Thabrani, vol.XI, hlm.54.
Diriwayatkan dari Al Hasan, Nabi bersabda: “Maukah kalian
jika aku akan kabarkan kepada kalian tentang orang yang paling buruk curianya
(pencuri yang paling buruk)?” mereka menjawab, “Siapakah ia, wahai
Rasulullah?.” Nabi menjawab,”Yaitu orang yang mencuri-curi sesuatu dari sholatnya.”
Mereka bertanya, “Bagaimana dia mencuri sholatnya?.” Nabi
Menjawab, “Dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.”(HR Ahmad, vol.III,
hlm.56). Nah, semoga kisah dalam artikel ini dapat memotivasi kita agar senantiasa bisa
menyempurnakan sholat dengan tunduk dan khusyuk amin. Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Asal Usul Ka'bah Sebelum Bumi dan Langit Diciptakan
Posting Komentar untuk "Kisah Ahli Ibadah Yang Sangat Khusyuk Saat Sholat "
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!