Kisah Asal Usul Ka'bah Sebelum Bumi dan Langit Diciptakan
Kisah Asal usul Ka’bah dan sejarahnya sebelum peradaban
manusia ada. Ka’bah adalah bangunan suci yang menjadi kiblatnya umat muslim di
seluruh dunia. Setiap tahunya jutaan umat muslim dari berbagai negeri
mengunjungi baitullah untuk menunaikan ibadah haji.
Nama lain ka’bah adalah Al bait (rumah), Baitullah (rumah
Allah), Baitul Haram (Rumah suci), Baitul ‘atiq (rumah pusaka/ rumah tua), dan
Kiblat (arah). Sejarah ka’bah telah melewati masa yang sangat Panjang. bahkan
ka’bah telah ada sebelum bumi dan langit di ciptakan.
Dalam kitab Akhbar Makkah dikisahkan, dahulu ka’bah asal
usulnya adalah buih yang terapung di air selama 40 tahun sebelum langit dan
bumi diciptakan oleh Allah SWT. Air itu kemudian dijadikan hamparan bumi.
Imam Mujahid RA berkata, “Sesungguhnya Allah SWT telah
menjadika tapak ka’bah 2000 tahun sebelum diciptakanya bumi. Dan dasar
(fondasinya) bangunanya berada dilapisan bumi yang ketujuh”. Kota makkah dipilih Allah sebagai tanah haram
atau kota suci adalah sebab adanya ka’bah didalamnya.
Ada dua alasan kenapa baitullah itu disebut ka’bah. Alasan Yang pertama yaitu sebab bangunan itu
tinggi. Didalam kamus Bahasa, ka’bah memiliki beberapa arti salah satunya
adalah ketinggian. Alasan yang kedua adalah sebab bentuk bangunan itu persegi
empat.
Orang-orang arab dahulu menamai bangunan atau rumah yang
berbentuk segi empat dengan nama Ka’bah/ ka’bun (muka’abun). Lalu, ka’bah itu
berubah menjadi isim ‘alam / (kata benda) khusus untuk bangunan baitullah.
Begitulah asal penamaan ka’bah.
Ka’bah merupakan rumah ibadah yang dibangun pertama kali di
muka bumi untuk manusia. Atas perintah Allah SWT, Konon, ka’bah dahulu dibangun oleh para
malaikat, 2000 tahun sebelum diturunkanya nabi Adam ke bumi. Allah SWT berfirman:
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ
لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
Artinya: “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun
untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi seluruh Alam.”
Ayat ini juga menjadi bantahan untuk kaum yahudi yang
mengklaim bahwa Baitul maqdis lebih utama dibanding ka’bah. Bahkan dalam Hadist
riwayat bukhori dan muslim dijelaskan, bahwa pondasi/ dasarnya ka’bah sudah
dibuat oleh para malaikat sebelum diciptakannya Nabi Adam As.
Barulah 40 tahun kemudian, pondasi/ dasar Baitul maqdis di
buat. Hal ini sebagai mana penjelasan Prof. Dr. Hamka dalam Tafsir Al Azhar.
Saat ini posisi bangunan ka’bah persis berada di tengah-tengah bangunan
masjidil haram di kota suci Makkah.
Dalam catatan sejarah islam, history pembangunan ka’bah
ternyata sudah melewati masa sebanyak dua belas generasi. Pada generasi
pertama, ka’bah dibangun oleh para malaikat. Dalam kitab Akhbar makkah, Al
Arzaqi meriwayatkan dari Muhammad Al Baqir bin Ali zainal Abidin bin Al Husain,
ia mengatakan bahwa saat Allah memberi tahu malaikat tentang akan adanya
khalifah/ pemimpin di bumi, maka malaikat bertanya dengan nada protes. Menurut
malaikat manusia hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah saja.
Pertanyaan malaikat itu lantas Allah jawab “Aku lebih
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Setelah itu, malaikat merasa bersalah
karena sudah lancang bertanya seperti itu, mereka takut akan murka Allah.
Lalu sebagai rasa penyesalannya, para malaikat lalu
melakukan twawaf mengelilingi Arsy dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Selanjutnya, dibawah Arsy Allah menciptakan rumah yang disebut Baitul Makmur.
Allah kemudian memerintahkan para malaikat berthawaf di rumah itu, dan tidak
lagi thawaf di Arsy.
Allah SWT kemudian memerintahkan para malaikat untuk
membangun baitullah di permukaan bumi, supaya nantinya makhluk bumi dapat
melaksanakan thawaf sebagaimana halnya makhluk langit saat berthawaf di baitul
Makmur. Dari sinilah, awal mulanya baitullah berdiri di muka bumi.
Hal ini jauh 2000 tahun sebelum Nabi Adam As diturunkan
kebumi. Jadi baitullah itu mulanya bukan manusia yang pertama kali
membangunnya. Dan design bangunanya pun tentu berbeda dengan bentuk ka’bah
sekarang.
Pada generasi kedua, ka’bah kemudian dibangun oleh Nabi Adam
As. Al Arzaqi meriwayatkan dari ibnu Abbas RA, bahwa setelah diturunkanya Nabi
Adam dari surga ke bumi, Nabi adam mengeluh “ Ya tuhan, mengapa diriku tak
mendengar suara malaikat lagi?”
Allah lantas menjawab dalam firmanya “ini semua akibat
kesalahanmu wahai Adam”. Setelah itu, Allah SWT lantas memerintahkan Nabi Adam
untuk membangun ka’bah dan thawaf disana, sebagaimana para malaikat yang thowaf
mengelilingi Arsy.
Kemudian Nabi adam pergi menuju bangunan Ka’bah yang dulu
dibangun para malaikat. Bumi kemudian dikecilkan oleh Allah sehingga tempo
perjalanan Nabi Adam menjadi singkat. Tempat tempat yang di injak kaki nabi
Adam lantas Allah jadikan satu pemukiman dan wiayah yang subur.
Ketika Nabi Adam sudah sampai di makkah, malaikat Jibril
datang dengan mengepakkan sayapnya pada tapak pembangunan ka’bah. Para malaikat
juga datang dengan membawakan batu batuan kepada Nabi Adam sebagai bahan baku
bangunan ka’bah.
Batu batu yang di bawa malaikat itu, diambil dari lima buah
gunung, yaitu gunung Lubnan, gunung thur zaita, gunung thur sina, gunung juudi,
dan gunung hira. Ibnu Abbas RA berkata
“Nabi Adam adalah manusia pertama yang meletakkan dasar pembangunan Al bait
(ka’bah), dan beliau menunaikan sholat serta melakukan ibadah thowaf disana”.
Pembangunan dan renovasi ka’bah lalu berlanjut ke generasi
ke tiga dimasa Nabi Syits bin Adam As. Keempat dimasa nabi Ibrahim dan ismail.
Kelima dimasa Kaum Al ‘Amaliqah. Ke enam dimasa jurhum. Ketujuh dimasa qushai
bin kilab.
Pada Generasi ke delapan, ka’bah di bangun dan di renovasi kembali
di masa Kaum Quraisy, tepatnya lima tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat
menjadi Rasul. Dana untuk renovasi ka’bah dibersihkan dari harta haram dan
riba.
Mereka merombak ka’bah dengan meninggikan pintu utama
ka’bah, menutup pintu belakang, memasang atap, membuat saluran air (mizab)
kearah hijr ismail. Ka’bah juga ditinggikan, yang mulanya 4,32 m menjadi 8,64
m. Dan istimewanya, kala itu Nabi Muhammad mendapat kehormatan untuk memasang
Hajar Aswad.
Kemudian renovasi ka’bah kembali berlanjut pada generasi ke
Sembilan era Abdullah bin Zubair tahun 65 H. Lalu berlanjut ke generasi
kesepuluh era Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi tahun 74 H. Lalu berlanjut
kegenerasi kesebelas era sultan Murad Al Utsmani tahun 1040 H.
sejak pembangunan Ka’bah oleh sultan Murad, selanjutnya
tidak ada perbaikan yang berarti selama sekitar 375 tahun lamanya. Renovasi
ka’bah kemudian dilakukan kembali pada generasi ke dua belas yaitu Era Raja
Fahd bin Abdul Aziz tahun 1417 H.
Dengan demikian, bangunan ka’bah terakhir direnovasi pada
tahun 1996 M/ 1417 H. Raja Fahd bin Abdul Aziz melakukan renovasi total. Hasil
renovasi itu diantaranya menjadikan tinggi dinding ka’bah menjadi 14 M, lalu
lebar dinding pada sisi multazam dan pintu ka’bah menjadi 12,84 m. lalu pada
sisi hijir ismail lebarnya menjadi 11,28 m, lalu antara rukun syami ke rukun
yamani menjadi 12,11 m. dan dari rukun yamani ke arah rukun hajar aswad menjadi
11,52 m. Nah itulah sejarah asal usul ka’bah dan sejarah pembangunanya. Semoga
kisah ini bermanfaat, Wallahu A’lamu bishowab.
Sumber: Ensiklopedia Haji dan Umrah (KH. Ahmad Chodri
Romli).
Writer: Muchtadil Anwar, S.Kom.
Baca Juga: Mengenal Bagian Bagian Bangunan Ka'bah dan Sejarahnya
Posting Komentar untuk "Kisah Asal Usul Ka'bah Sebelum Bumi dan Langit Diciptakan"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!