Kisah Asal Usul Pekaman Ma'la dan Baqi di Arab Saudi
Kisah Asal usul tempat pemakaman jamaah haji di ma’la dan
baqi. Kulu nafsin dzaiqotul maut, itulah cuplikan ayat alquran yang terdapat
pada surah Al Anbiya’ ayat 35, yang menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa
pasti akan mati.
Beberapa tempat yang menjadi saksi akan kebenaran ayat ini
adalah pemakaman ma’la dan baqi di arab Saudi. Inilah perkuburan kuno yang
menjadi tempat pemakaman jamaah haji yang wafat di makkah dan Madinah. Sudah
ada ratusan ribu bahkan mungkin jutaan jenazah yang pernah dimakamkan disini.
Setiap tahun saat musim haji, pasti ada ribuan jamaah haji
yang wafat di arab Saudi, termasuk juga para jamaah haji asal Indonesia. Jumlah
jenazah akan lebih banyak ketika ada sebuah insiden tak terduga, seperti
tragedi mina, kebakaran, jatuhnya crane, berdesakan dan lain sebagainya.
Namun bagi umat islam yang wafat di makkah dan Madinah saat
ibadah haji, merupakan sebuah keistimewaan, apalagi bisa dimakamkan di
pemakaman ma’la dan baqi yang memiliki
banyak keutamaan. Berikut sejarah makam ma’la dan baqi.
Ma’la adalah sebuah daerah yang lokasinya di Kawasan Al
Hujun, tepatnya sebelah timur masjidil Haram, kurang lebih berjarak 600 m,
tepatnya di hadapan Jabal As Sayyidah. Daerah Ma’la selain dijadikan sebagai
pemukiman warga arab Saudi, juga menjadi tempat pemakaman umum.
Beberapa orang muliya yang dimakamkan di ma’la yaitu Istri
pertama Nabi Muhammad SAW (sayidatina Khadijah Al kubro). Putra-putra nabi
Muhammad yang bernama Qasim dan Abdullah juga di makamkan di pemakaman ma’la.
Pemakaman ma’la adalah pemakaman kuno yang sudah ada sejak
1700 tahun yang lalu di masa jahiliyah sebelum islam datang. Habib Hasan husen Assegaf dalam buku
Disekitar Maqam & Zam zam menjelaskan, bahwa manusia pertama yang dikuburkan di ma’la adalah Qusyai bin
kilab (kakek bangsa Quraisy).
Kakek kakek Nabi Muhammad SAW yaitu Abdi Manaf bin Qushay,
Hasyim bin Abdi manaf, Abdul Mutholib
bin Hasyim juga dimakamkan di ma’la. Paman Nabi yang bernama Abu Thalib juga
dimakamkan di ma’la.
Jenazah syuhada wanita pertama yang bernama Sumaiyah binti
Al Khabbath juga di makamkan di ma’la. Selanjutnya, jenazah Abdullah bin
Yasir, Asma’ binti Abu bakar, Abdurrahman bin Abu bakar, Abdullah bin umar,
Abdullah bin Zubair, dan para sahabat Nabi Muhammad SAW lainya juga banyak yang
dimakamkan di pemakaman Ma’la.
Ada banyak keutamaan pemakaman ma’la. Ibnu Abbas RA berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya perkuburan ialah perkuburan
ini.” Ibnu jarir menjelaskan “yang dimaksud adalah perkuburan ma’la”.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Ra, bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Allah akan membangkitkan dari bumi ini (maksudnya bumi ma’la),
sebanyak 70,000 orang yang masuk surga tanpa hisab. Lalu setiap orang dari
mereka diperkenankan membawa (membantu menyelamatkan) 70.000 orang. Raut wajah
mereka bersih, cerah, dan bersinar bagaikan bulan purnama.” (HR. Abu Hafs).
Dari sini, beruntung sekali jamaah haji yang wafat di makkah
lalu dimakamkan pemakaman ma’la. Mereka di sholatkan di masjidil haram dan
dikebumikan di tempat mulia. Subhanallah.
Selain pemakaman ma’la di makkah, di kota Madinah juga ada
pemakaman kuno yang bernama pemakaman baqi’. Makam ini terletak di sebalah
tenggara Masjid Nabawi berjarak sekitar 30 meteran.
Wilayah baqi tanahnya lembut tidak berbatu, sehingga cocok
dijadikan sebagai pemakaman. Pemakaman Baqi sudah ada sejak zaman jahiliyah.
Kata baqi berarti tanah lapang yang ditumbuhi tanaman liar, khususnya sejenis
pohon berduri yang disebut Al Gharqad. Inilah penyebabnya , baqi dikenal juga dengan
nama Baqi’ Al Gharqad.
Dimasa lalu, wilayah baqi berada di luar atau berada
dipinggiran kota, namun sekarang area pemakaman baqi’ berada dalam pusatnya
kota Madinah yang memiliki luas sekitar 138.000 m persegi, dan dikelilingi
pagar tembok jeruji.
Disinilah menjadi tempat dimakamkanya 10.000 sahabat Nabi
Muhammad SAW yang dijamin masuk surga, diantaranya ada Sayyidina Ustman bin
Affan, Abbas bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah SAW) dan lain sebagainya.
Dahulu saat Khalifah utsman bin Affan wafat, beliau tak bisa
dimakamkan di pemakamn baqi sebab makam itu sudah penuh. Akhirnya beliau
dimakamkan di sebelah timur baqi yang dikenal dengan nama Kaukab.
Lalu saat masa kepemerintahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan, makam baqi di
perluas hingga akhirnya kebun tempat dimakamkannya khalifah ustman masuk
kedalam perluasan pemakaman baqi. Selain itu, seluruh istri Nabi Muhammad juga
dimakamkan di baqi, kecuali Siti Khadijah dan siti maimunah.
Selain itu, seluruh keluarga dan putra putri Nabi Muhammad
SAW kecuali Sayidina Qashim dan Abdullah, juga dimakamkan di baqi’. Diantaranya
yaitu:
Sayidatina Fatimah Az Zahra, Sayidatina Ummi Kultsum,
sayyidatina Ruqoyah, sayyidatina Zainab, Abbas bin Abdul Muthalib, Hasan bin
Ali, Zainal Abidin bin husein bin Ali, Muhammad Baqir bin Zainal Abidin, Ja’far
Ash Shadiq, Shafiyah binti Abdul Muthalib, ‘Athikah binti Abdul Muthalib.
Lalu seperti apakah keutamaan pemakaman baqi dalam islam..?
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mati disalah satu dua kota suci (makkah
dan Madinah), maka kelak dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan
aman.” (HR. Baihaqi).
Dari hadist ini, bisa kita lihat betapa besarnya dan
beruntungnya orang-orang yang dimakamkan di pemakaman baqi’ ini. Mereka kelak
dijamin aman saat dibangkitkan pada hari kiamat.
Selain itu, Abdullah bin Umar RA menuturkan, bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda: “Pada hari kiamat kelak, Akulah orang yang pertama yang
dikeluarkan dari belahan bumi, kemudian Abu bakar, dan disusul Umar. Lalu, Aku
mendatangi penghuni baqi’ dan merekapun
dikumpulkan Bersama-Ku. Kemudian, Aku menanti penduduk makkah, maka Aku akan
dikumpulkan diantara dua tanah haram.” Subhanallah.
Dari kisah dan riwayat keutamaan ini, tentunya bisa menjadi
kabar Bahagia kepada para Jemaah haji Indonesia yang wafat di kota suci makkah
dan Madinah. Pasalnya para jamaah haji Indonesia yang wafat saat haji,
jenazzahnya tidak dipulangkan ke Indonesia. Jenazah-jenazah itu lantas di
makamkan di tanah yang mulia.
Apabila para Jemaah haji meninggalnya di Makkah, maka ada yang
dimakamkan di ma’la adapula yang dipemakaman suroya. Apabila meninggal di
Madinah maka dimakamkan di pemakaman baqi. Semoga kita semua bisa berziarah ke makkah dan
Madinah Amin. Wallahu A’lamu bishowab.
Baca Juga: Kisah Sedih Perjalanan Haji Orang Indonesia Zaman Dahulu
Posting Komentar untuk "Kisah Asal Usul Pekaman Ma'la dan Baqi di Arab Saudi"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!