Mengenal Bagian Bagian Bangunan Ka'bah dan Sejarahnya
Benarkah umat islam menyembah batu ka’bah?. Sebagian non
muslim terkadang masih ada yang beranggapan bahwa umat islam sujud dan
menyembah batu. Apalagi saat ibadah haji tiba, ka’bah sangat ramai dikelilingi
jutaan orang yang ibadah dan bersujud.
Umat islam juga banyak yang mencium-ciumi batu hitam/ hajar
aswad. Ditambah lagi ada yang memeluk dinding dinding ka’bah sembari berdoa dan
menangis. Jamaah haji/ umroh terlihat juga tawaf mengelilingi bangunan ka’bah
yang terbuat dari batu itu.
Sebenarnya di dalam islam, tuhan yang wajid disembah
hanyalah Allah SWT.
Didalam Alqur’an, Allah SWT menetapkan ka’bah sebagai
kiblat/ Arah menghadap bagi umat islam saat melaksanakan sholat. Allah SWT
berfirman:
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ
ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ
Yang Artinya: “ …Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya….(QS. Al Baqarah: 144).
Penting sekali untuk mengetahui fungsi bagian-bagian ka’bah dan
keutamaanya.
Bagian Ka’bah yang pertama adalah Rukun. Yang dimaksud rukun
adalah sudut atau pojokan Ka’bah. Ka’bah yang bentuknya segi empat, memiliki
empat rukun/ sudut, yaitu rukun hajar aswad, rukun Iraqi, rukun syami mustajar,
dan rukun yamani.
Adapun orang-orang yang melakukan ibadah tawaf, mereka
memulainya di rukun hajar aswad. Dan disitupulalah mereka berakhir setelah
melakukan tujuh kali putaran. Rukun hajar aswad sendiri adalah sudut yang
berada di sebelah tenggara bangunan ka’bah, dan Pada sudut ini juga letak hajar
aswad berada.
Bagian Ka’bah yang kedua adalah Multazam. Multazam adalah
bagian dinding ka’bah yang letaknya diantara hajar aswad dan pintu ka’bah.
Tempat ini sangat mustajab untuk berdoa. Cara berdoanya dengan menempelkan
dada, pipi, lengan, dan kedua belah tangan berpegangan pada sisi-sisi dinding
ka’bah.
Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Antara rukun hajar aswad dan pintu ka’bah disebut multazam. Tidak ada orang
yang berdoa ditempat itu, kecuali Allah akan mengabulkanya.” (HR. Baihaqi).
Bagian Ka’bah yang ketiga adalah hijr ismail. Yaitu area
terbuka disebelah kanan ka’bah yang dilingkari tembok Al hatim. Dan itulah
kadang kala hijir ismail disebut juga dengan Al hatim sebab lokasinya memang
sama. Lokasi tembok hijir ismail berada di sebelah utara ka’bah.
Bentuknya setengah lingkaran. Hamparan itu disebut Hijr ismail, sebab
dahulu kala Nabi Ibrahim membangun gubuk/ kamar untuk istrinya (siti Hajar) dan
putranya (Nabi Ismail As). Sedangkan tembok yang melingkarinya disebut dengan
Al Hatim.
Awal mulanya, dahulu hijr ismail itu bentuknya lingkaran
utuh, namun disaat Kaum Quraisy
melakukan renovasi ka’bah, mereka kekurangan dana. Kemudian dilakukanlah
pemotongan dinding sebelah utara ka’bah sebanyak 3 m.
kemudian masuklah potongan 3 m itu kedalam lingkaran Al
-hatim, dan jadilah sekarang hijr ismail menjadi setengah lingkaran. Hijr
ismail menjadi bagian ka’bah yang lebarnya 3 m dari dinding kanan ka’bah,
tepatnya di bawah mizab/ talang emas ka’bah.
Dalil bahwa hijr ismail adalah bagian dari ka’bah, adalah
sebagaimana dalam hadist. Diriwayatkan oleh Aisyah RA: “Dahulu aku ingin sekali
masuk ke baitullah dan sholat di dalamnya, lalu Rasulullah SAW menarik tanganku
dan membawaku ke dalam hijr, seraya bersabda, ‘Jika engkau ingin masuk
baitullah, maka sholatlah disini (di hijr) karena ini adalah bagian dari
Baitullah. Tetapi kaummu menguranginya disaat mereka membangun kembali.” (HR.
Nasa’i).
hadist inilah yang menunjukkan bahwa hijr ismail adalah
bagian ka’bah.
Hijr ismail mengandung banyak keutamaan dan menjadi tempat
mustajab untuk berdoa. Pahala sholat didalam hijr ismail, sama nilanya dengan
sholat di dalam ka’bah. Diriwayatkan
dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA.
Bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Hurairah RA:
“Sesungguhnya di pintu Al Hijr ada malaikat yang berkata kepada orang yang
masuk dan sholat didalamnya, ‘Dosa-dosamu yang lalu telah diampuni, maka
giatlah beramal.’ Dan pada pintu yang lain ada malaikat yang berada disana
sejak diciptakanya dunia ini sampai kelak Allah memindahkan Baitullah ke dalam
surga, seraya berkata kepada orang yang sholat didalam Al hijr dan keluar,
“Jika kamu dari golongan umat Muhammad yang bertakwa, maka kamu telah
dirahmati.”
Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki dalam kitab Al Hajj
Fadhail wa Ahkam menjelaskan, bahwa banyak ulama yang menuturkan kalau dahulu
Nabi Ismail As dikuburkan di Al hijr. Setelah hidup selama 130 tahun, Nabi
ismail dan ibunya wafat dan dikuburkan di sini. Ulama ulama yang mengatakan
demikian diantaranya yaitu ibnu ishaq, ibnu Hisyam, Ibnu Jarir, Ath Thabari,
Ibnu Katsir dal lain sebagainya.
Bagian ka’bah yang keempat adalah pintu ka’bah. Dahulu nabi
adam membuat 2 pintu pada ka’bah yang menyentuh tanah. Pintu timur untuk masuk,
dan pintu barat untuk keluar. Namun itu tidak ada daun pintunya alias hanya
lubang pintu saja.
Barulah pada masa Raja As’ad Tubaa’ III, pintu ka’bah
dibuatkan daun pintu yang bisa di buka tutup. Lalu pada masa Kaum Quraisy,
pintu barat ka’bah di tutup, lalau pintu sebelah timur di tinggikan dari tanah.
Lalu pada masa Raja Khalid bin Abdul Aziz As -Saud, pintu ka’bah lantas dipoles dengan lapisan
emas 280 kg.
Bagian ka’bah kelima adalah kunci ka’bah. Menjaga ka’bah/
khidmatul ka’bah, merupakan suatu pengabdian yang luar biasa. Dahulu Nabi
ismail sendiri yang memegang kunci ka’bah. Baru setelah beliau wafat, kunci
lalu di wariskan kepada anak cucu beliau hingga sampai kepada Kakek Rasulullah
Qushai bin kilab.
Setelah Nabi Muhammad menaklukkan makkah pada tahun 8 H,
beliau lalu meminta kunci ka’bah kepada Ustman ibnu Thalhah guna membuka
ka’bah. Setelah itu Rasulullah mengembalikan kunci itu kembali kepada thalhah.
Setelah Talhah meninggal dunia, kunci lantas diserahkan
kepada pamanya (dari garis ayah), yaitu
syaibah, lalu diwariskan terus menerus kepada keturunanya sampai sekarang.
Kunci ka’bah sekarang dipegang oleh Bani Syaibah.
Ukuran Panjang kunci itu adalah 40 cm, dan disimpan didalam
tas yang terbuat dari sutera dihiasai emas murni. Selain kunci, ka’bah sekarang
juga memiliki gembok yang panjangnya 34 cm, dengan lebar setiap sisinya 6 cm.
Pada setiap sisinya terpatri lempengan yang terbuat dari tembaga kuning
berukuran 8x2 cm.
Ka’bah, sekarang memiliki kiswah/ kain penutup bangunan
ka’bah. Kain kelambu ini diganti dua kali dalam satu tahun, yaitu diganti kain
sutera pada musim haji, dan diganti kain qibathi buatan mesir pada bulan
Ramadhan.
Orang yang pertama memberi kain ka’bah adalah raja yaman
yang bernama Taba’ Abu Karab As’ad, dengan kain sutera berwarna merah. Pada
ka’bah juga terdapat mizab/ talang air emas. Dan tidak jauh dari pintu ka’bah
terdapat maqom Ibrahim. Berikut gambaran bagian-bagian dari bangunan ka’bah dan
lokasinya. Semoga kisah ini bermanfaat Wallahu A’lamu biswowab.
Sumber: Ensiklopedia Haji dan Umrah (KH. Ahmad Chodri Romli).
Writer: Muchtadil Anwar, S.Kom
Baca Juga: Kisah Asal Usul Pekaman Ma'la dan Baqi di Arab Saudi
Posting Komentar untuk "Mengenal Bagian Bagian Bangunan Ka'bah dan Sejarahnya"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!