Keutamaan Bulan Dzulhijjah Dan Berkurban Di Hari Raya Idul Adha

Kisah misteri hewan kurban di hari kiamat. inilah keutamaan besar bagi orang-orang yang mau berkurban di hari raya idul adha. Dikisahkan dalam kitab Durrotun Nashihin, Diriwatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda :

مَنْ قَرَّبَ قُرْبَانًا اِذَا قَامَ مِنْ قَبْرِهِ رَاَهُ قَائِمًا عَلَى رَأْسِ قَبْرِهِ فَاِذَا لَهُ شَعْرٌ مِنَ الذَّهَبِ وَعَيْنَاهُ مِنْ يَوَاقِيْتِ الجَنَّةِ وَقُرْنَاهُ مِنَ الذَّهَبِ. فَيَقُوْلُ: مَنْ اَنْتَ وَاَيُّ شَيْئٍ اَنْتَ وَمَا رَاَيْتُ اَحْسَنَ مِنْكَ؟ فَيَقُوْلُ: اَنَا قُرْبَانُكَ الَّذِى قَرَّبْتَنِى مِنَّا فِى الدُّنْيَا, ثُمَّ يَقُوْلُ: اِرْكَبْ عَلَى ظَهْرِى فَيَرْكَبُ عَلَيْهِ وَيَذْهَبُ بِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالاَرْضِ اِلَى ظِلِّ العَرْشِ.

“Barangsiapa mengorbankan satu korban, maka apabila dia bangkit dari kuburnya kelak, korban itu akan dia lihat telah berdiri diatas kuburnya, dan ternyata rambutnya dari emas, dan kedua matanya dari permata-permata yaqut surga, dan kedua tanduknya dari emas. Orang itu bertanya: “Siapakah kamu, dan apakah kamu, aku tak pernah melihat yang sebagus kau..?” Binatang itu menjawab “Aku adalah korbanmu yang telah engkau kurban di dunia” Binatang itu lalu berkata lagi “Naiklah engkau keatas punggungku” Orang itu pun naik keatas (punggung) nya, lalu dibawa pergi ketempat yang letaknya antara langit dan bumi menuju naungan Arsy”. (Rajabiyah)

Keutamaan berkurban lainya adalah kelak di hari kiamat hewan kurban akan menjadi kendaraan saat melewati sirat. Dalam haditst Nabi dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah: 

 مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ. إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا  

Artinya:  “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”

Keutamaan lainya yaitu, Dari Sahabat Ali RA:

 “Barangsiapa keluar dari rumahnya untuk membeli binatang kurban, maka dari setiap langkahnya dia akan mendapatkan sepuluh kebaikan, dan dihapuskan darinya sepuluh keburukan, dan diangkatlah dia sepuluh derajat. Dan apabila dia berbicara ketika membelinya, maka pembicaraanya adalah merupakan tasbih. Dan apabila ia membayar haganya, maka dari setiap dirhamnya dia akan mendapatkan tujuh ratus kebaikan. Dan apabila binatang kurban itu telah dia rebahkan diatas tanah ketika hendak menyembelihnya, maka setiap makhluk dari tempat penyembelihan sampai dengan bumi yang ketujuh memohonkan ampunan baginya. Dan apabila darahnya dia alirkan, maka dari setiap tetes darahnya Allah menciptakan sepuluh malaikat yang memohonkan ampunan baginya sampai hari kiamat. Dan apabila dagingnya dia bagi-bagikan, maka dari setiap potong dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala membebaskan seorang hamba wanita dari keturunan ismail As”. (Jawahir Zadah).

Selain berkurban, pada sepuluh hari dibulan dzulhjjah juga terdapat banyak sekali keutamaan, hal ini sebagaimana keterangan dalam kitab Durrotun nashihin. Diriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang keutamaan sepuluh hari bulan dzulhijjah. Yaitu:

1. Barangsiapa yang berpuasa pada hari pertama bulan dzulhijjah, maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya. Pada hari itu dahulu adalah hari diamana Allah SWT mengampuni Nabi Adam As.

2. Barangsiapa yang berpuasa pada hari kedua bulan dzulhijjah, maka ia seperti orang yang beribadah kepada Allah selama satu tahun, yang dalam ibadahnya ia tidak bermaksiat kepada Allah selirikan matapun.  Hari itu juga dahulu merupakan hari diaman Allah mengabulkan doa nabi Yunus As dan mengeluarkan beliau dari perut ikan.

3. Barangsiapa yang berpuasa pada hari ketiga bulan dzulhijjah, maka Allah SWT akan mengabulkan doanya. Hari itu dahulu merupakan hari dikabulkanya Doa Nabi Zakariya AS.

4.  Barangsiapa yang berpuasa pada hari keempat bulan dzulhijjah, maka Allah SWT akan menghilangkan kesusahan dan kefakiran darinya, dan pada hari kiamat ia akan berada Bersama para utusan yang baik dan terhorman. Hari itu dahulu adalah hari kelahiranya Nabi Isa As.

5. Barangsiapa yang berpuasa pada hari kelima bulan dzulhijjah, maka ia akan selamat dari kemunafikan atau dari siksa kubur. Hari itu dahulu merupakan hari dilahirkanya Nabi Musa As.

6. Barangsiapa yang berpuasa pada hari keenam bulan dzulhijjah, maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat, sehingga setelah itu ia tak disiksa selama lamanya. Hari itu juga adalah hari dimana Allah SWT membukakan kebaikan kepada Nabi-Nya.

7. Barangsiapa yang berpuasa pada hari ketujuh bulan dzulhijjah, maka Allah akan menutup kepadanya tiga puluh pintu kesusahan dan membukakan baginya tiga puluh pintu kemudahan. Hari itu juga merupakan hari ditutupnya pintu-pintu neraka jahanam  dan tidak terbuka sampai lewat kesepuluh hari dzulhijah.

8. Barangsiapa yang berpuasa pada hari tarwiyah/ hari kedelapan bulan dzulhijjah, maka Allah akan memberikan pahala, yang besar kecilnya pahala itu hanya Allah yang tahu. 

9. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah/ atau hari kesembilan bulan dzulhijjah, maka puasanya itu akan menjadi kafarat/ penebus dosa  untuk setahun yang lewat dan setahun yang akan datang.

10. Dan hari kesepuluh bulan dzulhijjah adalah hari raya idul Adha. Barang siapa yang menyembelih  satu hewan kurban pada hari itu, maka dengan tetesan darahnya yang pertama Allah mengampuni  dosa-dosanya dan dosa-dosa keluarganya. Dan barangsiapa yang memberi makan pada hari itu kepada seorang mukmin, atau bersedekah diwaktu itu dengan satu sedekahan, maka Allah SWT akan membangkitkanya pada hari kiamat dalam keadaan aman, sedangkan timbanganya menjadi lebih berat dari pada gunung uhud.

Baca Juga: Kisah Bujukan Iblis dan Setan Kepada Para Ahli Ibadah