Asal Usul Ilmu Kesaktian Para Dukun dan Peramal
Benarkah Dukun itu Sakti? Munculnya orang yang dianggap
sakti mandraguna seperti Dukun, membuat orang awam tertakjub dan banyak yang
terpedaya akan kesesatanya. Dukun dianggap punya ilmu ghaib, bisa memanggil
arwah orang mati, ahli kebatinan, bisa membunuh tanpa menyentuh, bisa meramal
nasib, punya kesaktian dan kekebalan.
Mengherankannya, hasil ramalan dukun terkadang dianggap bisa
dipastikan hampir 100% benar dan terjadi. Kesaktian dukun yang macam ini banyak
membuat orang orang terperdaya serta
menjadikan perdukunan sebagai alternative untuk merubah nasib kemiskinan,
mengisi kesaktian, mengobati penyakit, dan kebutuhan lainya.
Padahal tak sedikit dukun yang menarik uang dari para
pasiennya. Dukun biasanya mematok tarif saat pasien membutuhkan produk
perdukunan, Seperti cincin khodam, kalung karomah, susuk, keris sakti, batu
ampuh, benda bertuah, dan produk lainya yang di percaya ampuh dan fungsinya
mujarab.
Hal hal yang berbau mistik dan ghaib seperti itu banyak
membuat orang orang percaya dukun dan akhirnya terjerumus kedalam lembah
kesesatan, kesyirikan dan dosa besar. Mereka lalu lupa kepada Allah, dan lebih
percaya dukun.
Banyak orang yang enggan bertawakal kepada Allah dalam
segalala hal. Mereka ingin segala keinginnanya segera terwujud secara instan
lewat dukun. Padahal hakikat yang maha berkehendak atas segala sesuatu di dunia
adalah sang pencipta yaitu Allah SWT.
Orang yang melakukan praktik sihir dan mendatangi dukun
peramal bukanlah golongan orang orang yang bertawakal. Lalu apa itu tawakal?
Imam al-Junaid al-Baghdadi berkata:
اَلتَّوَكُّلُ هُوَ تَرْكُ الْاِعْتِمَادِ الْحَقِيْقِيِّ عَلَى
غَيْرِ اللهِ
“Tawakal adalah meninggalkan bersandar secara hakiki kepada
selain Allah.”
Haram bagi setiap muslim mendatangi dukun dan peramal. Nabi
shallallahu ‘alaih wasallam telah bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ
فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ (رواه الحاكم)
Artinya: “Barang siapa mendatangi peramal atau dukun lalu
mempercayai apa yang ia katakan (meyakini bahwa dukun dan peramal mengetahui
semua yang ghaib), maka dia telah kafir terhadap ajaran yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad” (HR al-Hakim).
Yang dimaksud dengan Kahin adalah peramal. ia adalah orang
yang mengabarkan berita mengenai info
info peristiwa yang akan terjadi dimasa depan. Perlu kalian ketahui, kenapa
para peramal itu bisa tahu, sebenarnya para tukang ramal sudah ada hubungan
kerja sama dengan bangsa jin.
Jin inilah sumber informasi para peramal. Ketika para
peramal sudah mendapatkan informasi berita ramalan masa depan dari jin,
kemudian peramal meneruskan dan mengabarkan info itu kepada para pasiennya .
Sedangakan yang dimaskdu ‘Arraf adalah dukun. Ia adalah
orang yang membicarakan kejadian yang sudah berlangsung, misalnya informasi
tentang pencurian . Dari dalil diatas bisa diambil pesan, bahwa siapa saja yang
mendatangi lalu meyakini dukun serta peramal, serta yakin kalau meraka itu tahu
seluruh perkara ghaib, maka ia sudah kufur kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Hal ini disebabkan, karena didunia ini tidak ada yang lebih tahu tentang sesuatu hal
ghaib kecuali Hanya Allah SWt. Lalu bagaimana jin bisa memberikan informasi
kepada para dukun?
Dari penjelasan ulama tafsir, dijelaskan bahwa ada dari
sebagian jin yang suka curi curi berita/ informasi dari para malaikat. Disaat
malaikat malaikat petugas penurun hujan sedang ada di awan, para jin lalu naik
kelokasi yang dekat dengan awan.
Lalu ketika para malaikat sedang berbincang bincang tentang
kejadian kejadian yang akan terjadi dimasa depan seperti peristiwa kematian,
kelahiran, nasib manusia, dan berbagai
informasi yang Allah berikan kepada para malaikat, Maka para jin jin ikut
nguping dan mencuri informasi itu.
Ketika jin berhasil mencuri berita langit tentang kejadian
manusia di masa yang akan datang, maka mereka kemudian turun lagi kebumi dan
membeberkan berita berita itu kepada para dukun, tukang ramal dan teman teman
mereka.
Namun, yang Namanya berita nguping, terkadang berita itu ada
benarnya seperti pembicarran malaikat, namun adakalanya salah bahkan lebih
banyak salahnya. Jadi berita yang diucapkan dukun lebih banyak bohongnya,
karena mereka sudah menjadi temannya setan dan iblis.
Banyak orang orang/ dukun yang mengaku sakti bisa
mendatangkan malaikat dan arwah orang yang sudah wafat. Padahal, sebenarnya
arwah yang dihadirkan itu hanyalah jelmaan jin belaka. Arwah orang beriman
ketika sudah meninggalkan mereka tidak ingin balik lagi kedunia meskipun jadi
penguasa dunia sekalipun.
Berbeda lagi dengan arwah orang kafir, mereka ketika sudah
mati berada dibawah azab malaikat yang selalu menyiksanya. Jadi jelas dukun tidak bisa mendatangkan
arwah arwah orang mati.
Kalau ada dukun yang bisa memanggil arwah orang yang sudah
mati, maka dipastikan itu hanyalah jin dibalik itu. Terkadang jin itu
didatangkan untuk mengaku ngaku bahwa dia adalah kerabat orang yang sudah
meninggal dan bisa tahu tentang seluk beluk kehidupan si mayit saat hidup.
Jin itu bisa saja Jin qorin/ jin yang mengetahui masa hidup
si mayit. Maka sungguh, tidak ada
istilah arwah orang mati gentayangan, karena yang gentayangan itu hanyalah
sosok sosok jin yang menyerupai mayit.
Kesaktian dukun sangat berbeda dengan karomah para ulama
atau wali allah. Kesaktian dukun hanya bertujuan duniawi dan untuk kesombongan
belaka. Ilmu dukun banyak mengandalkan campur tangan jin setan dan iblis.
Berbeda dengan karomah ulama atau wali, karomah adalah hal hal
luar biasa diluar nalar manusia yang diberikan Allah kepada orang orang sholih.
Namun orang orang sholih tersebut tidaklah menganggap dirinya sakti, melainkan
karomah itu datangnya dari Allah SWT dan atas pertolongan Allah.
Hal hal luar biasa yang diberikan Allah kepada nabi dan
rasulnya di sebut Mukjizat, salah satu tujuan mukjizat yaitu untuk melemahkan
orang orang kafir dan orang orang yang ragu atas ajaran Allah yang benar.
Sedangkan Karomah adalah hal hal yang luar biasa yang Allah
berikan kepada para ulama dan Wali wali-Nya. Tujuan karomah diantaranya untuk
menunjang penguatan keyakinan kepada umat manusia, bahwa Ajaran Nabi Muhammad
yang disebarkan itu benar adanya.
Perlu dibedakaan mana itu ulama sesungguhnya dengan ulama
abal abal yang sebenarnya dukun berkedok agama. Maka marilah kita menghindari
penyimpangan keyakinan dan kesyirikan. Marilah kita menimba ilmu kepada ulama
ulama yang sholih, alim, dan mengajarkan ajaran Rasulullah SAW . Dengan menghadiri majelis ilmu agama, insya
Allah iman kita akan semakin kuat, selalu bertawakal kepada Allah SWT, dan
terhidar dari dunia perdukunan Amin.
Baca Juga: Sejarah Tragedi Karbala dan Kronologi Wafatya Sayyidina Husein bin Ali
Posting Komentar untuk "Asal Usul Ilmu Kesaktian Para Dukun dan Peramal"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!