Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nasib Tragis Para Pembunuh Sayyidina Husein di Karbala


Kisah Tragis para pembunuh Sayyidina Husein. Jikalau saja Rasulullah SAW masih hidup, tentu beliau sangat sedih melihat cucu kesayanganya wafat dibantai habis habisan. Dahulu saja, ketika nabi ditinggal wafat orang orang tercinta seperti sang istri siti Khadijah dan sang paman Abu Thalib, beliau amat sedih dan kehilangan.

Bahkan tahun itu dijuluki sebagai ‘Amul Husni yang berarti tahun kesedihan. Namun Allah SWT tentu sangat Adil. Orang orang yang berani mendzalimi dzuriyah Nabi Muhammad SAW, banyak dari mereka yang hidupnya sengsara bahkan mengalami kematian yang tragis. Berikut kisah selengkapnya:

Imam ibnu Katsir menjelaskan dalam Kitab Bidayah wanihayah, bahwa yang menghabisi dan memotong kepala Sayyidina Husein dengan tombak yaitu Sinan bin Anas. Setelah kepala Sayyidina Husein putus, kemudian kepala itu dibawa dan diserahkan kepada Hawali bin Yazid.

Selain itu, ketika kepala sayyidina husein di bawa kepada Ubaidilah bin Ziyad, ia lalu memainkan kepala sayyidina husein dengan ujung tongkatnya sampai mengenai mulut dan hidung SAyyidina Husein. Imam ibnu Katsir menjelaskan, bahwa ada tujuh puluh dua pengikut sayyidina husein yang terbunuh.

Dalam kitab Tarikh Alkhulafah, imam suyuti menulis setidaknya ada empat ribu pasukan yang mengepung sayyidina husein dan rombongan. Pasukan itu di kendalikan oleh umar bin saad bin Abi Waqos. 

Saat terjadinya pembantaian karbala, dunia ini seakan akan behenti selama tujuh hari. Matahari terlihat meratap seperti kain kuning, dan terjadi gerhana matahari dihari itu. Tanda tanda alam lainnya juga muncul, penampakan langit kala itu berwarna memerah enam bulan lamanya. Sungguh menyedihkan peristiwa itu.

Dikisahkan juga, Rasulullah SAW dahulu pernah menyaksikan cucunya dibunuh. Imam suyuti mengutip riwayat imam Tirmidzi dari salma.  Dahulu, Salma pernah menemui istri Nabi Muhammad yaitu Ummu Salamah yang masih hidup kala itu, beliau menangis.

Tragedi karbala dahulu terjadi pada tahun 61 H, sedangkan Ummu Salamah Wafatnya tahun 64 H, Jadi beliau masih menjumpai masa terbunuhnya sayyidna husein. Salma lalu bertanya kepada Ummu Salamah “Kenapa engkau menangis?”

Ummu salamah menjawab “Tadi malam diriku mimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau berdebu. Aku bertanya,’Kenapa engkau ya Rosul?’ Rasul menjawab, ‘Diriku barusaja menyaksikan pembunuhan Husein’. Ya Allah, begitulah dasyatnya konflik, dan pertarungan kekuasaan zaman dulu.

Hanya demi supaya bisa mendapatkan kursi jabatan khalifah, banyak orang buta hatinya sampai tega menghabisi nyawa cucu Nabi. Apa mereka pikir Nabi tidak tahu perbuatan biadab mereka…?, masihkan mereka mengharapkan syafaat nabi kelak diakhirat?.

Diantara orang yang terlibat dalam pembantaaian sayyidina Husein adalah umar bin saad bin Abi Waqos. Padahal ia adalah anaknya Sahabat Nabi yang bernama Sahabat saad. Sahabat Saad bin Abi Waqos adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin Rasulullah SAW menjadi Ahli Surga.

Namun sayangnya, anaknya yang bernama umar malah terlibat didalam pembantaian cucu Rasulullah SAW. Akhir hidup umar juga sangat malang, ia mati dipenggal oleh Abu Amar Kaisan atas perintah Muhtar Tsaqafi. Kepalanya lalu diberikan kepada Muhammad bin Hanafiyah.

Tokoh kedua yang terlibat dalam pembantaain sayyidina husein adalah Ubaidillah bin Ziyad. Ia kala itu menjadi gubernur kufah. Dia jugalah yang mengirim 4000 pasukan untuk mengepung sayyidina husein.

Nasib akhir hidup ubaidillah juga sangat tragis, ia dipenggal juga oleh pasukan Muhtar hingga putus kepalanya. pada riwayat lain, dikisahkan bahwa jenazah kepalanya kala itu pernah dimasuki ular, ular itu tinggal dikepala Ubaidillah hingga beberapa saat, setelah itu ular keluar lagi .

Orang selanjutnya yang terlibat dalam pembantaain sayyidina husein adalah Samir bin ziajausan. Ia adalah pimpinan tim sayap kiri pasukan yang melakukan serangan kepada sayyidina husein. Diketahu sebelumhya, bahwa Samir ini dulunya adalah sahabat Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Namun, dikala masa kekuasaan Dinasti Umayyah, ia malah berhaluan membenci Keluarga khalifah Ali. Nasib akhir hidup Samir juga tak kalah tragis, ia mati setelah kepalanya dipenggal oleh Pasukan mukhtar Tsaqaf. Kepalanya lalu diberikan kepada Muhammad bin Hanafiyah, sedangkan tubuhnya menjadi santapan anjing.

Orang yang terlibat dalam pembantaaain sayyidina husein selanjutnya adalah sinan bin anas. Setelah Khalifah Yazid bin Muawiyah wafat, sinan lalu merasa ketakutan. Ia lalu memilih bersembunyi sebab banyak orang yang tahu, bahwasanya dialah pembunuh sayyidina husein.

Dikabarkan jugaa, bahwa sinan bin Anas mati setelah dibunuh oleh pasukan Muchtar Tsaqafi. Dan ada yang mengatakan juga, bahwa Sinan bin Anas wafat ketika masa kepemerintahan gubernur Hajaz di kufah.

Kemudian, sosok yang terlibat dalam tragedi karbala selanjutnya adalah Hurmala bin Kahil Al-As’adi. Ia dikabarkan yang  membunuh Putra sayyidina husein yang masih berumur 6 bulan yaitu Ali Azghar.

Saat terjadinya pertempuran karbala, sayyidina husein sempat meminta air untuk putranya yang sedang kehausaan. Namun biadabnya Hurmala malah melesatkan anak panah keleher bayi itu. Akhir hidupnya Hurmala  bin kahil juga mengalami kisah tragis, ia mati setelah dieksekusi oleh pasukan mukhtar.

Tokoh yang terlibat dalam pembantai sayyidina husein selanjutnya adalah khali bin yazid. Dahulu, setelah kepala sayyidina husein dipenggal, ia lalu menyembunyikan kepala cucu nabi itu di kompor rumahnya.

Kelakuan biadab ini kemudian menghantarkan dia kedalam tragedi tragis juga. Diketahui, khali bin yazid mati setelah diibunuh oleh pasukan mukhtar tsaqofi. Tidak hanya dibunuh, ia juga di bakar oleh pasukan mukhtar tsaqofi didepan rumahnya sendiri. Naudzubillah min dzalik.

Itulah kisah tragis akhir hidup orang orang yang terlibat dalam pembantaian cucu Nabi Muhammad SAW di karbala. Lihat betapa hinanya mereka di dunia, hidupnya tidak tenang, dirundung kesalahan, dan berakhir dengan kematian tragis.

Tentu kejadian kejadian itu baru siksa yang terlihat di dunia saja. belum lagi kelak ketika mereka sudah di akhirat, mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas kezaliman mereka. Api Api nereka akan selalu menunggu para pendosa, orang orang zalim, dan suka menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

Kita sebagai umat muslim, hendaknya selalu menghormati cucu dan dzuriyah Nabi Muhammad SAW. Karena didalam tubuh mereka, mengalir darah suci Nabi Muhammad SAW. Kisah sayyidina husein yang terjadi pada tanggal 10 muharram ini, tentu memberi pelajaran kepada kita agar selalu berada dalam jalan yang benar dan jangan suka menumpahkan darah orang yang tidak berdosa. Sayyidina Husein, meski akhir hidupnya mengenaskan, namun di akhirat, beliau telah sabdakan Nabi kelak menjadi pemimpinya para pemuda pemuda surga.

Baca Juga: Tradisi Kaum Syiah di Hari Asyuro Untuk Memperingati Peristiwa Karbala

Hidayah Ilahi Official
Hidayah Ilahi Official kami adalah bloger religi islam

Posting Komentar untuk "Kisah Nasib Tragis Para Pembunuh Sayyidina Husein di Karbala"